Dia adalah serpihan yang hilang setelah semua kenangan yang tenggelam.
Dia adalah warna kehidupan setelah gelap malam yang tak berbintang.
Dia adalah sumber kebahagiaan setelah masa-masa sulit ku.
Dia adalah masa lalu ku yang pernah ada dalam hidup ku, kini aku terdiam di antara lamunan. Kini wajahnya hadir melukiskan kisah masa lalu ku, dimana canda tawanya menghiasi hari ku, disaat air mata terjatuh dialah orang pertama yang menghibur ku, senyumnya selalu aku rindukan, tawanya yang khas memberikan kebahagiaan tersendiri buat ku, saat-saat bersamanya adalah saat yang terindah yang sangat ku rindukan.
Kini semua hanya serpihan masa lalu yang hanya dapat ku kenang di antara masa depan yang terpampang di depan mata ku, air mata menetes bukan menyesali yang telah terjadi, tapi air mata terjatuh karna kesalahan sepele yang dulu pernah kita perdebatkan hingga berujung perpisahan. Aku tak pernah menyesal sempat membuat serpihan masa lalu bersama mu, karna itu ku jadikan pengalam. Kita melangkah sendiri-sendiri berharap suatu saat bisa mendapat yang lebih baik lagi. Tapi bukan berarti kau tak baik buat ku hanya saja jalan kita mungkin berbeda hingga berujung perpisahan seperti ini. Kini kau telah menemukan dia sebagai pengganti ku dan aku tak marah meskipun penggantinya itu adalah sahabat dekat ku sendiri, aku tak marah kau ingin menjalani hidup dengan siapa pun karna itu adalah pilihan. Aku melangkah bukan meninggalkan semua yang terjadi tapi aku melangkah karna jalan hidup ku bukan berakhir disini. Ini hidup ku masih panjang mungkin heeee aku juga tidak tau sebab umur kita tak ada yg tahu bukan?.
Kita memang berpisah tapi silaturahmi selalu kau jaga sebab sahabat ku tak mungkin meninggalkan aku hanya karna dia sekarang bersama mu. Aku tau kau bahagia sekarang bebas dari diri ku yang super duper egois, keras kepala, pen cemburu atau apapun itu. Tapi percayalah kau memang pantas mendapatkan dia dan aku rela kau bersamanya, banyak yang mendekat tapi mereka tak bisa mengikuti pola pikir ku mereka hanya tertarik akan faras ku, bagiku mereka tak cukup baik bagi ku makanya aku hanya memilih diam dan membiarkan mereka yang mendekati ku berantem untuk memperebutkan ku, bukan berarti aku bangga mereka rebutkan hanya saja aku tak ada waktu untuk membuang-buang waktu ku untuk meladeni mereka yang tak cukup berguna itu hahahahha.