Darimana aku harus memulainya?
Ini terlalu buram.
Bukankah terlalu abu abu untuk ku ceritakan?
Aku hanya satu dari berjuta ketidakpastian.
Akulah bayangmu yang hilang dalam gelapnya malam.
Bahkan untuk bangun di pagi hari dan bernafas pun sulit.
Seolah kau sudah merenggut semua oksigen yang kubutuhkan.
Aku terus berjalan, berharap semua hanya mimpi.
Terus kurapalkan mantra "baik baik saja. Semua akan baik baik saja".
Aku terlalu jauh. Sangat jauh melangkah tanpa sadar meninggalkan jati diriku yang sebenarnya.
Kuhirup rakus sisa oksigen yang kau tinggalkan.
Sebenci itukah kau padaku? Hingga nafaspun tak sudi kau berikan padaku.
Bahkan sekarang bukan hanya dirimu yang membenciku. Aku pun membenci diriku.
Aku benci saat aku tak dapat melakukan apapun.
Aku benci saat diriku terlalu jauh dengan anganku.
Mengharap 'kebebasan' yang aku sendiri tak tahu apa aku bisa mendapatkannya.