2 : Dia lagi

20 3 0
                                    

Dia lagi?

Beneran itu dia?

Gila! Masa gue sekelas sama dia lagi.

***

Setelah beberapa menit kedatangan Azim, ternyata anak-anak IS 1 sudah banyak yang berdatangan ke basecamp yang dekat dengan lobby itu membuat Azim semakin penasaran dengan siapa saja ia sekelas, dan kenapa Azim bisa sekelas dengan dia lagi?

"Shan, yuk ah langsung kelapangan." tutur Azim dengan memberi kode supaya Shaniya bergerak lebih cepat untuk menuju kelapangan.

"Iya, ntar gue ambil topi dulu"
"Iya gercep, Shan"

Setelah beberapa menit Azim menunggu Shaniya, Shaniya pun keluat dari ruangan dan menyenggol Azim "Yok zim" Azim dan Shaniya pun berjalan melewati ruangan-ruangan yang jaraknya hanya beberapa meter.

BEGGGG!

AW!

Ternyata seorang laki-laki telah menabrak azim, "Eh, maaf kak, gak sengaja, soalnya mau buru-buru, maaf ya kak" gumam laki-laki itu "Oh iya gak papa" senyum dan raut wajah bingung itu muncul di wajah Aim pagi itu juga. Azim dan Shaniya pun melanjutkan perjalanannya menuju kelapangan, setibanya dilapangan mereka berdua pun menempatkan diri ke kelasnya.

Setelah beberapa menit, akhirnya yang ditunggu-tunggu pun tiba, upacara selesai.

Murid-murid pun langsung bubar, ada yang mengembalikan papan kelas, ada yang jajan, ada yang masih kumpul, dan ada yang langsung kekelas. Azim dan Shaniya memilih untuk membeli makanan ringan, untuk mengisi perut yang sudah lama berbunyi.

***

Mata Azim tertuju pada banyak murid yang berada dikelasnya. sambil makan makana ringannya, Azim memperhatikan temannya satu persatu.

Hmm kayaknya gak ada nih gerombolan princess, ya syukurlah. Oke fix gue sekelas sama Dina, Dita, Dinda, Intan, Lintang, siapa nih satu orang lupa gue, hmm ini Elgha sama Arinda wow mereka sekelas lagi.

Setelah sekian lama Azim memperhatikan murid-murid tak terasa air mineral dan makanan ringan Aim telah habis. Dan, ia memperhatikan sisi kiri nya terdapat Shaniya sedang mendengarkan musik dengan earphone miliknya. Azim pun membuang sampah, dan ternyata di depan pintu ia melihat petugas TU yang membawa lembaran kertas, tampaknya jadwal.

"ini kelas berapa?" tuturnya, "ini kelas XI IS 1 bu, gimana ya?"

"oh, bentar" gumam petugas TU itu sambil mencari-cari kertas "nah ini, sebelas ips satu ya. Ini jadwal buat kalian"

"Terima kasih ya bu"
"PERHATIAN, JADWAL UDAH CAER!" teriak Azim, tanpa ia ketahui bahwa dia sedang memperhatikan Aim yang sedang berteriak memberitahukan bahwa jadwal pelajaran mereka sudah siap untuk dilaksanakan. Azim menuju tempat duduknya dan sambil membaca jadwal pelajarannya. "Zim liat jadwalnya" bisik seseorang.

Dan, ketika Aim menoleh ke kanan nya ternyata Aim melihat dia.
"Eh, lo sukanya ngagetin orang. Males" tutur Aim
"Yaelah, lo nya aja yang bengong, mana jadwal nya? ntar gue bikin grup terus share ke grup"

Azim pun memberikan jadwal itu ke Adrian. Yap dia, Adrian cowok yang selama ini dikagumi oleh Azim. Entah kenapa Azim betah sekali munggu perasaan Adrian.

***

"Azim pulang!"
"Im, cepet ganti baju, kita langsung gas ke supermarket ya. Inget kamu ganti baju bukan gantu kulit!" teriak mama dari arah dapur.

Dengan singkat Azim menjawab "Iya Mama" Azim pun berjalan ke lantai atas dan segera menuju kekamar miliknya. Dengan rasa campur aduk ia langsung merebahkan tubuhnya ke atas pulau kapuk sambil membayangi Adrian.

30 menit kemudian
"Im, kamu udah belom? mama tunggu di mobil ya!"
"Iya, Ma. Bentar lagi, Mama langsung kemobil aja, ntar Aim nyusul"

Aim menyusuri beberapa anak tangga, ia hari ini mengenakan celana jeans hitam, t-shirt berwarna biru dongker, sepatu flatshoes hitam, membawa tas kecil berwarna merah maroon dan rambut yang terikat seperti buntut kuda. Ia bergegas menuju ke mobil.

"Yuk ma, ma nanti papa pulang jam berapa?"
"Jam 4an paling ya, kayaknya papa ada meeting juga kok."

***

"Tuh turun udah sampe"
"Okey Ma!"

Setelah mobil sudah terparkirkan, Mama dn Aim langsung berjalan menyusuri lorong untuk segera masuj ke supermarket.

"Mama hari ini mau masak apa emang nya?"
"Hmmm mama mau masak, pasta  sih sama saus alpukat, terus puding jagung, kalo minumnya mama mau jus jambu aja. Pas gak?"
"Pas kok Ma, tapi Aim dapet bagian yah"
"Tenang aja sayang"
"Okey, lets go shopping!"

Mama mengambil keranjang untuk membeli bahan-bahan masakan, tetapi Aim juga mengambik keranjang 'untuk cemilannya'

45 menit kemudian

"Ma, udah belum? Aim udah nih" sambil memeletkan lidah
"Mama juga udah dong, yuk ke kasir kita bayar dulu."

***

Akhirnya mereka sampai ke rumahnya, dan Azim mengambil cemilan miliknya sementara Bibik Ina dan Bibik Iyah membantu Mama membawakan belanjaan nya, untuk dibawa kedapur. Dan segera memasaknya.

Azim membawa cemilan, ada yang diletakkan di dapur ada juga yang dikamar. Aim segera menuju kekamar sambil membawa air mineral dan cemilannya, dan ia juga sambil wi-fi an. Ia melakukan hobby nya yaitu, nonton VLOG dan stalk instagram.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 27, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Wake Up Boy, She Like You.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang