Epilog

1.4K 100 59
                                    

Third Person POV


Banyak orang yang mengenakan pakaian serba hitam. Orang-orang itu terlihat begitu sedih, bahkan ada yang menangis karena tak kuat melihat peti itu dimasukkan kedalam liang lahat. Setelah jenazah itu selesai didoa-kan, semua orang berjalan pergi menjauhi makam. Kini hanya tinggal seorang gadis bersurai pirang yang sedang memandangi nisan bertuliskan -Tsukiyama Mikoto.

"Shibazaki-san, kenapa kau baru memberitahu hal ini padaku tadi pagi? Kenapa kau tidak memberitahuku tadi malam?" Tanya gadis itu dengan suaranya yang mulai melemah.

Gadis itu ingin menangis, tapi dia tidak bisa. Air matanya seolah-olah sudah kering.

"Maafkan saya nona, semua ini permintaan dari tuan muda."

"Shibazaki, jangan kau berani-berani mengatakan hal ini pada Kurumi. Kau boleh mengatakannya, jika matahari sudah mulai terlihat."

"Kenapa begitu, tuan muda?"

"Ikuti saja perintahku."

"Nona, ini untukmu." Ucap Shibazaki sambil menyodorkan sebuah flashdisk kecil dan tipis berwarna pink.

Kurumi menerima flashdisk itu, "Ini apa?"

"Didalam flashdisk itu ada sebuah rekaman suara yang ditinggalkan tuan muda untukmu."

"Penginggalan ... Mikoto-kun," ucap Kurumi lirih.

"Iya, kalau begitu, saya permisi dulu." Ucap Shibazaki sambil membungkukkan badannya sedikit lalu berjalan meninggalkan Kurumi sendirian di makam.

"Kurumi, ayo kita pulang." Ajak Yuuta sambil memegang pundak Kurumi secara lembut.

"Natsume-kun maaf, aku ingin disini sebentar lagi." Ucap Kurumi menolak ajakan Yuuta.

Yuuta menghela nafas pasrah, "Baiklah, kalau begitu aku duluan. Jangan pulang terlalu malam." Yuuta berjalan meninggalkan Kurumi.

Kurumi menatap batu nisan Mikoto. Dia tidak percara kalau sahabatnya meninggalkan dia secepat ini. Sahabat yang sangat ia cintai dan juga cinta pertamanya.


2 Years Later ...


Kurumi POV


Aku berjalan perlahan menyusuri jalanan kota pada siang hari. Cahaya matahari yang terik berada tepat diatas kepalaku. Banyak orang berlalu lalang melewatiku. Mungkin saat ini, mereka tidak mengenaliku. Karena sejak Mikoto-kun tidak ada, aku berhenti menjadi seorang model. Kepopuleranku mulai menurun dan digantikan oleh Chizuru Rhie. Sedangkan Natsume-kun, saat ini dia sedang menjalani pembelajaran di luar negeri. Meskipun dia terlihat seperti itu, ternyata dia adalah pemuda yang sangat pandai. Sampai-sampai dia mendapat beasiswa untuk kuliah di luar negeri. Yah, meskipun sebenarnya tanpa beasiswapun dia juga dapat kuliah disana tanpa susah payah.

Aku mengambil ponselku dari saku jaket yang kukenakan lalu menyambungkannya ke earphone dan memasangnya ketelingaku. Aku memutar rekaman suara yang dulu pernah Mikoto-kun berikan padaku. Aku selalu memutar rekaman itu dari ponsel ketika aku merasa rindu dengannya.

Yo, Kurumi. Bagaimana kabarmu? Jika kau sudah menerima rekaman ini berarti aku sudah tidak ada didunia ini lagi. Mungkin saat ini aku sudah berada disurga -atau malah berada di neraka. Yah, aku juga tidak tahu itu karena saat aku membuat rekaman ini ... aku masih hidup didunia ini. Asal kau tahu, duniaku menjadi lebih berwarna itu semua berkat dirimu dan juga Yusa.

𝐋𝐎𝐕𝐄 𝐂𝐎𝐍𝐅𝐋𝐈𝐂𝐓 [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang