Chapter 1 ~ Kerja Sama

67 6 2
                                    

"Teressa, mana kopinya?"

Seorang wanita gendut, salah satu staff terus menerus meneriakiku sampai kopinya diantarkan ke atas mejanya

"Ini kopinya" kataku sambil menaruh gelas plastik ke atas mejanya, wanita itu langsung menyuruhku pergi

"Tere, ini semua tolong di fotocopy!" teriak pria kurus kali ini dari mejanya, aku berlari kemejanya, tumpukan flyer untuk iklan baju musim dingin seberat 5 kilo gram berpindah ke tanganku, aku hampir tersandung menahan keseimbangan kertas-kertas itu ke tempat fotocopy

"Teressa! Ambilkan stempelnya!"

"Iya, tunggu sebentar"

Sudah dua bulan aku memasuki kantor mewah ini, tapi aku masih belum ada kemajuan, aku memang belum menjadi karyawan tetap, jadi kerjaanku hanya disuruh-suruh oleh semua orang padahal aku ini masuk divisi perencanaan, divisi yang mempunyai peranan penting karena tugasnya adalah menentukan produk-produk baru kami yang akan dipasarkan di pusat perbelanjaan di mall-mall besar di penjuru Inggris.

"Yup istirahat" teriak bos kami dari meja kerjanya, kami semua berhamburan keluar, sebagian dari kami langsung keluar mengambil mobilnya untuk makan diluar sedangkan sebagian lainnya termasuk diriku pergi ke kantin dikarenakan malas untuk berjalan keluar gedung.

"Bagaimana harimu?" tanya Darren teman baruku, ia bekerja di divisi marketing, mengurus pemasaran untuk produk-produk kami, ia satu-satunya orang yang mau duduk bersama denganku, memberitahuku segala isi kantor juga orang-orang didalamnya

"Lihat itu bosku hebat kan?" katanya tersenyum ketika matanya menangkap sosok beberapa orang yang baru saja memasuki kantin, semua orang disekitar kami langsung menyapa mereka dan setengah membungkuk, orang-orang tersebut adalah tiga serangkai sahabat yang juga penguasa kantor ini

Yang dimaksud Darren sebagai bosnya adalah Fiandra Callum, 26 tahun, kepala divisi marketing yang terkenal sangat ramah pada bawahannya, Daren sangat mengagumi bosnya itu, entah apa yang dilihat oleh Darren dari orang itu, padahal ia hanya terlihat sebagai pria yang hanya suka tebar pesona kepada semua orang

Mereka bertiga duduk tidak jauh dari meja kami, tidak biasanya mereka berkumpul ditempat ini, biasanya mereka akan pergi ke sebuah restoran mewah atau hotel untuk makan siang, seorang diantara mereka adalah bosku Alexander Tyler Bennict, 25 tahun. Ia mengeluarkan rokok, diberikannya satu pada orang disebelahnya, orang itu adalah pemimpin dari semua pemimpin di kantor ini, ya dia orang yang paling sering dibicarakan oleh semua orang disini

Direktur pelaksana kami. Albert Seandra Wilson, 25 tahun, dengan bekal pendidikan dari universitas colombia ia mampu menjadi orang no.2 dibawah presiden direktur di kantor ini hanya selama 2 tahun, selain otaknya, ia juga dikarunai tubuh atletis dan juga wajah yang tampan yang membuat semua orang apalagi para wanita membicarakannya setiap ia lewat di depan mereka

Ia menerima rokok dari bos ku dan dinyalakannya, sambil mengepulkan asap rokok ke udara ia melihat ke sekeliling, mungkin untuk melihat wajah para karyawannya, sampai mata itu berhenti ke satu titik, matanya menghunus tajam kearahku, seakan waktu terhenti dan seakan semua orang disekeliling kami tidak bergerak

"Hei kau kenapa?" ujar Darren menggoyangkan lenganku, melepaskan hipnotisku dari mata elang yang dari tadi terus menatapku

"Eh..apa?"

"Kau ini kenapa?'

Aku melirik ke arah pandangan mata tadi, ia sudah berbalik arah lagi dan sedang mengobrol dengan teman-temannya

"Ah tidak" elakku dengan mata yang masih kearahnya

-000-

" Teressa Caelan, kau dipanggil ke lantai tiga" panggil bosku Alex satu jam sebelum jam pulang

He is My BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang