Tanpa judul bagian 1

228 25 16
                                    

Sosok memakai mantel hitam berkerah bulu itu menatap kedai didepannya dengan serius.

Manik gelapnya meneliti papan nama yang terbuat dari neon dengan seksama.

Indra pendengarnya sayup-sayup menangkap dentingan gelas dan tawa membahana yang bercampur dengan mesra dari dalam kedai.

'Ao-Mine'

Adalah nama dari kedai minum tersebut.

Sosok itu tersenyum, sebelum melangkahkan kaki menuju ke arah kedai.

Kuroko No Basuke Fujimaki Tadatoshi

Sangkar ReRaibu

Rate : T(een)

Peringatan Keras: fic ini mengandung kadar OOC tingkat tinggi, BAD EBI, TYPO, bahasasa agak (ke)S(e)MUT(an), AU/AT & Future Fic, little WAR word (kacau!) dan lain sebagainya.

Mohon maklum dan paklum :3

Silahkan berusaha dinikmati~

Aroma alkohol tercium tajam dipenciuman.

Kata-kata makian saling bersahut-sahutan dipenjuru kedai.

Sosok bersurai abu muda memijat pelipisnya pelan. "Tsk, Jii-san!"bentaknya. Sementara yang dibentak lebih fokus menghitung uang.

"Hoi! Baka Jii-san!"

Dahi yang terpanggil berkedut ringan, sebelum menyahut dengan nada agak jengkel "Jaga bicara mu anak muda, bagaimanapun aku ini wali mu!"

Decakan lidah kembali terdengar, membuat yang sedari tadi mengawasi tertawa pelan.

"Apa yang kau tertawakan, huh? B aka Nii-san!"

'Buagh'

Hantaman novel tebal dengan bercover gadis moe berambut pink mengenai wajah si siurai abu muda telak, mengundang tawa tertahan dari yang paling tua.

"Jaga bicara mu Shogo-kun,"ingat sang kakak yang memiliki surai silver terang.

Lagi-lagi sang adik mendecih sebal, sebelum berakhir dengan balas melempar novel, yang dengan indahnya dapat ditangkap sang kakak.

"Kau harus lebih banyak berlatih lempar-tangkap bola, Shogo."

"Cih, Taiga-jiisan jangan ikutan deh!"bentaknya sensi, wajahnya makin merah kala sang kakek mengacak surainya gemas.

"Bisa beri aku sake lagi, Shogo-chan?"sosok tegap dengan surai kelam tiba-tiba berada didepan count, dengan tangan bertopang dagu, ia memanggil si surai abu muda penuh nada mengejek.

Sang kakak berdecak. Tau jika adiknya bisa mengamuk kapan saja, dan dapat menghancurkan kedai dalam sekejap mata.

Kaki berbalut celana bahan hitam itu ia bawa kearah rak kaca, demi mengambil sake terbaik yang masih tersisa.

"Pergi sana ke neraka, jangan ganggu Shogo-kun lagi,"ujarnya kemudian dengan nada datar.

Pemuda bernama Nijimura Shuzo itu tertawa-agak terpingkal-sebelum mengangguk faham dan pergi, kembali ke mejanya.

"Cuih, aku benci harus jaga tempat ini!"gerutu sang adik dengan bibir manyun.

"Aku tak menyuruh mu menjaga tempat ku,"balas si pemilik acuh, diatas telinganyanya terselip pensil sementara jemarinya asik menghitung uang.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 30, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

[BL] SANGKAR [AoKaga] KNBTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang