"Oh iya. Kita belum saling berkenalan. Perkenalkan nama saya Raden Abimana, kamu bisa memangil saya dengan opung saja. Dan ini cucu pertama saya Raka Lanang Abimana."
Abimana? Sepertinya nama itu terdengar tak asing di telingaku. Seperti nama seseorang yang ku kenal. Tapi siapa ya?
Ah. Aku ingat. Jangan bilang.."Opung. Saya pulang!" teriak suara bass yang berasal dari arah pintu yang mengalihkan perhatian kami.
"Ah itu dia. Dan dia yang berdiri di depan pintu itu adalah Arka Dawu Abimana. Cucu kedua saya." lanjut tuan Raden.
Deg. Nama itu.
Ku tolehkan kepalaku kearah pintu yang berada balik tempat duduk ku.
"CEWEK BARBAR!" "MEMEDI SAWAH!" ucapku dan orang itu berbarengan.
Aku terbangun dari duduk ku karena kaget melihat setan tengil satu ini. Sedang apa dia disini? Mengapa dia selalu berada di mana-mana? Tidak di kelas, kantin, toilet, bahkan di tempat ini pun ia menampakan dirinya dengan mendadak seperti hantu.
Pantas bukan, jika aku ini menjulukinya sebagai memedi sawah. Dia selalu saja mengagetkanku dengan keberadaannya yang berada di segala tempat. Dasar penguntit.
Tapi tunggu dulu. Apa maksud dari tuan Raden itu? Benarkah dia cucu dari pria tua bertongkat kepala naga itu. Jika benar bahwa dia adalah cucunya, berarti pria tua dihadapanku ini adalah pemilik yayasan dari tempat ku bersekolah.
Ku alihkan pangdanganku kembali menatap tak percaya pada pria tua bertongkat di depanku ini. Ku tatap bergantian antara tuan Raden dengan setan tengil yang sudah menatapku dengan ekspresi binggungnya.
Jelas sekali tidak ada kemiripan diantara mereka berdua. Memedi sawah memiliki wajah oriental layaknya artis korea. Sedangkan, pak tua itu memiliki wajah orang Jawa yang begitu kental dalam parasnya. Mana mungkin mereka seorang kakek dan cucu. Jadi mana sadar aku bahwa kedua pria ini adalah seorang cucu dan kakek. Ya walaupun diantara mereka berdua sama-sama memiliki postur tubuh yang bongsor sih.
Oh astaga. Tapi benarkah ini? Apakah benar dia pria itu? Pria yang selalu masuk dalam majalah bisnis? Wow! Hebat! Apa aku sedang bermimpi? Apakah ini nyata? Aku dapat bertemu orang terkaya dengan urutan ke dua belas se-Asia Tenggara. Yang juga seorang pemilik yayasan sekolah ternama se-Jakarta. Aku dapat bertemu dengan seseorang yang katanya super sibuk dengan jam terbangnya yang super sibuk. Menakjubkan!
"Ngapain lu kesini?" tanya pria tinggi berwajah oriental yang berdiri di depan pintu sana sambil berjalan kearah tempat kami berada.
"Dasar penguntit. Mau apa lu kesini?" tanyanya lagi.
What! Penguntit? Bukankah dia yang menguntit ku dengan cara selalu berada dimana pun tempatku berada.
"Tunggu-tunggu-tunggu. Jadi kalian ini sudah saling mengenal sebelumnya? Oh iya benar, kaliankan berada di satu sekolah yang sama pasti membuat kalian menjadi saling mengenal. Tapi sepertinya kalian terlihat berbeda. Dari cara bicara kalian berdua terliat cukup dekat. Bahkan kalian juga sudah mempunyai julukan yang kalian berikan masing-masing. Apakah kalian berdua memiliki hubungan spesial?"
"Tidak!" jawab kami serempak tidak setuju.
Aku memiliki hubungan yang spesial dengan memedi sawah ini. Tentu saja aku katakan tidak. Sampai kapanpun juga aku tak sudi memiliki hubungan dengan setan tengil itu. Tidak saat ini maupun nanti.

KAMU SEDANG MEMBACA
Nalika Hydrasyah - Drop Tidak Selesai
Teen FictionBerjalan dengan lambat! #8- Cassanova (21/07/18) #23- Novel Remaja (22/07/18) #94- Pengkhianatan (01/04/19) #702- High school (15/03/19) --------------------- Judul lama: My Name Is Nalika. Ini adalah sepenggal kisah klasik dimasa SMA. Yang bercerit...