0

346 37 23
                                    

[ 5:03 AM , Cornia, Xenos Land ]

"Siap?" tanya seorang pria berwajah sekitar 38 tahun dengan jas seragam hitam dan sepatu boots-nya yang senada.

"Sebelum kau bertanya, aku sudah terlebih dulu siap," jawab gadis berjaket kulit merah diikuti celana jeans yang santai dihiasi rambut coklat panjangnya yang tergerai.

Kemudian pria itu membukakan pintu mobil hitamnya untuk gadis tersebut dan mempersilakannya.

Keadaan di mobil, sunyi, hanya ada suara mesin dan beberapa kawannya. Langit dan jalan raya pun mendukungnya. Sekawanan langit mulai terlihat samar dari keberadaannya. Hanya ada beberapa kendaraan dan lampu-lampu jalan yang menemani.

Gadis itu memulainya duluan,"Kau tahu? Malam ini aku hanya tidur sekitar satu jam, aku terlalu memikirkan pekerjaanku yang sangat serius ini, karena biasanya aku bekerja sendiri dan kali ini bersama agent yang lain. Aku takut jika aku egois kemudian mereka menjauhiku yang disaat aku membutuhkan mereka."

"..."

"Tapi, tak apa, aku harus tetap semangat untuk bertahan hidup. Dan bagaimana kabar keluargamu? dan apa yang harus aku lakukan disana? Agris bilang kau yang akan memberitahuku, tapi sejak 10 menit yang lalu kau sama sekali tidak bicara,"
kata gadis tersebut penasaran.

"Belum ada perintah untuk aku memberi tahumu, Gicella," penjelasan pria itu membuat gadis yang dibelakangnya semakin penasaran.

"Kenapa kau selalu memperdulikan sebuah perintah? Apa kau akan menunggu perintah ketika binatang buas menggiggitmu?"

"..."

"Ya seharusnya perusahaan kita jangan hanya berlomba dalam hal teknologi, kita juga harus meningkatkan kualitas kesiapan dan rencana yang rapi. Jadi, apakah agent's driver sama sekali tidak mengetahui rencananya?"

"..."

"Terserahlah, aku tak ingin emosi di pagi hari."

Pukul 3 pagi buta ia harus segera bangun untuk pekerjaannya, 2 koper, sudah ia siapkan sejak malam, 1 yang besar diisi dengan perlengkapan baju selama 1 minggu, dan sisanya diisi dengan data dokumen penting.

Menurutnya, tugas yang akan dijalani nya saat ini akan lebih sulit. Tapi ia harus tetap optimis pada dirinya.

Pukul 5 pagi ia di jemput oleh salah satu agent's driver yang berasal dari perusahaan yang sama dengan Gicella.

Hampir 55 menit perjalanan,akhirnya Gicella sampai di agent's point. Dimana ia akan bertemu dan mendiskusikan rencananya bersama agent lain.

Mobil tersebut membawanya ke bawah tanah yang telah dibuka secara otomatis. Lorong demi lorong ia lewati dengan hati yang kurang nyaman.

"Tomie, apakah sampai sekarang belum juga ada perintah untuk memberitahuku sebuah rencana?" kata Gicella sedikit ketakutan.

"Well, sejak tadi tidak ada suara apa pun dari earphone-ku," jelas Tomie yang juga kebingungan.

"Mungkin alat itu rusak, atau tidak ada sinyal?"

"Tidak, alat ini sudah beberapa kali diperbaharui dan yang terbarunya pun sudah di bagikan untuk para agent's driver." Terdengar dari nadanya, ia mulai khawatir akan sesuatu terjadi.

"Tidak usah khawatir, mereka akan menemukan kita dengan alat-alat canggihnya jika kita kehilangan jejak." Gicella mencoba untuk menenangkan dirinya dan temannya ini.

Tomie memberhentikan kendaraannya saat menyadari sesuatu. Hal ini membuat jantung Gicella berdegup kencang.

Kumohon jangan terjadi sesuatu. Harap gadis itu.

Leaf LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang