bagian 4

4.1K 315 11
                                    


🙏 uwahhh maaf baru update lagi. sibuk sama kerjaan. jadi hilang mood sama sekali akhir-akhir ini.

okeh, langsung saja.

Selamat menikmati.

-----------------------------------------------------

"Naruto, kau hampir terlambat lagi." seru pemuda bertato segitiga terbalik, Inuzuka Kiba.

"Uhh, yah aku bergadang mengerjakan tugas dari Kakashi sensei. Tapi hey! aku tidak menyesal hari ini hampir terlambat."

"Bodoh, kau hampir terlambat tapi bahagia. kau mau di hukum lagi?"

"Tidak masalah dihukum. Tapi yang jadi masalah kalau aku tidak bertemu dengannya. Ada malaikat!"

"Hah?!" sahabat-sahabat Naruto semuanya ternga-nga mendengar kata-kata nya.

"Kau terbentur, Naru?" Shikamaru yang tadinya hanya diam mendengarkan kini bicara sambil memasang wajah heran sekaligus khawatir.

"Aish~ sungguh. Aku tadi memang sempat terbentur tapi tidak terluka. Aku hanya malu sekali jatuh di depan malaikat!"

"Sepertinya kau harus periksa otak idiot mu itu, Naru. Kau terbentur cukup kuat sepertinya hingga menghayal yang tidak-tidak." kali ini Gaara yang bicara sambil menggelengkan kepala merahnya.

"Ak—" tiba-tiba pintu kelas di geser dan masuklah guru killer yang juga wali kelas mereka Kakashi hatake dengan seorang murid berkulit putih bersih berwajah tampan yang dingin. Naruto nyaris berteriak ooc ketika melihat malaikat yang sama yang bertemu dengannya di depan gerbang.

"Kalian semua, kalian ke datangan teman baru. Perkenalkan dirimu"

"Aku Sasuke."

"Hanya itu?" Kakashi mengerutkan keningnya heran

"Hn."

"Baiklah kau duduk dengan— hmm, Chouji. Angkat tangan mu, Chouji." Chouji pun mengangkat tangannya dan Sasuke dengan santai berjalan dan duduk di samping Chouji.

"Aku tidak menghayal, dia nyata. Sasuke itu malaikat yang ku maksud." Naruto berbisik pada Gaara di sampingnya dan dua sahabat lainnya yang duduk di depan meja nya.

"Ck, merepotkan. Dia manusia, Naru. bukan malaikat."

Naruto tidak peduli dan hanya diam menikmati pemandangan wajah Sasuke di samping nya.
Sasuke yang merasa di perhatikan, hanya menatap Naruto sekilas lalu kembali menatap lurus ke depan sesekali mencatat pelajaran yang di berikan.

PLETAKKK

"ukh! Sakit!"

"Apa kau bisa menjawab soal hanya dengan memandang wajah temanmu, NARUTO?" Kakashi menekan nada suaranya saat menyebut nama Naruto.

"Maaf, sensei!" Naruto membungkuk minta maaf dan pelajaran di lanjutkan.
Jam istirahat berbunyi Naruto datang menghampiri teman baru nya yang sudah di kerubungi Teman-teman sekelas yang lain.

"Hai, Sasuke. Aku Namikaze Naruto. Kau ingat? Kita bertemu tadi pagi di depan." Sasuke menatap Naruto dan mengangguk.

"Hn, rupanya kita sekelas."

"Ya, senang bisa sekelas dengan mu. Hey~ ayo istirahat. Kau harus coba makanan di kantin sekolah ini. Makanan nya yang terbaik!" Naruto langsung menarik Sasuke dari kerumunan para gadis dan laki-laki yang ingin berkenalan dengannya.

"Hey, tunggu." Sasuke menarik tangannya dari Naruto.

"Tidak perlu bergandengan. Semua mata melihat. Aku risih."

No More loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang