Sementara itu di sebuah padang rumput di pinggir danau, dihiasi taman bunga indah dikelilingi perbukitan yang hijau. Tempat yang sepi dan tersembunyi, tempat favorit seorang pemuda bersurai merah, Kyuubi. Kyuubi duduk bersandar di bawah pohon di dekat danau, memandang kosong ke arah danau yang tenang. Air mata yang masih setia turun menghiasi wajahnya.
Flashback on
Dengan perlahan Kyuubi membuka pintu ruangan Itachi.
“Aaahhh... Itachi...” desah seorang berurai pirang yang dapat dekenali Kyuubi sebagai Deidara, salah satu anak buah Itachi dikantornya. Kyuubi menutup mulutnya menahan teriakannya karena melihat perbuatan dua orang di ruangan itu. Kyuubi melihat dengan jelas bagaimana Itachi bercumbu dengan Deidara, meski mereka berdua tak sepenuhnya telanjang tapi terlihat dengan jelas perbuatan mereka. Dengan perlahan dan menahan air matanya agar tak jatuh, Kyuubi meninggalkan ruagnan Itachi.
Flashback off.
Kyuubi masih menangis dalam diam, tidak memperdulikan perutnya yang keroncongan. Dia terus menangis.
“Seharusnya aku mendengarkan mereka. Ayah, Ibu, Naruto maafkan aku, aku memang bodoh. Aku tidak pernah mendengar kalian, aku memang anak yang tidak berbakti, aku telah gagal menjadi seorang kakak untuk Naruto. Aku benar-benar merindukan kalian, aku sendirian. Andai aku mendengarkan kalian mungkin sekarang aku tidak kesepian, mendengar suara Naruto yang cempreng, suara marah-marah ibu, ayah yang akan menenangkan ibu saat ibu marah-marah padaku, hiks... hiks.... kaa-san..” sesal Kyuubi dan terus menangis sampai dia tertidur.
-
-
Malam harinya.
Itachi kembali ke apartemen seperti biasa, ia sedikit terkejut saat memasuki apartemennya tengah dalam keadaan gelap. Itachi menyalakan semua lampu ruangan dan mencari sosok Kyuubi. Setelah semua lampu ruangan menyala Itachi tidak menemukan sosok Kyuubi dimanapun, ‘kemana dia? Ah sudahlah biarkan saja’ pikir Itachi lalu pergi menuju kamar mandi.
Itachi duduk di ruang tamu sambil menonton acara tv. Bosan, terlebih sosok Kyuu tidak kunjung pulang.
Prraaannggg..... Itachi melempar remote tv ke lantai, lalu ia pergi ke dapur untuk mengambil beberapa botol sake di lemari penyimpanan, membawanya kembali ke depan tv.
Itachi sudah menghabiskan dua botol sake ukuran tanggung, dia semakin kesal karena Kyuu tidak kunjung datang. Berkali-kali dia menatap ke arah pintu, perasaan cemas dan marah bercampur, ditambah kadar alkohol dalam sake membuat pikiran Itachi semakin kacau.
Sementara itu di dalam lift sebuah gedung Kyuu menggerutu karena kelaliannya.
“Arght.... sial, kenapa aku bisa ketiduran sampai selarut ini? Semoga saja Itachi sudah tidur, aku tidak tahu apa yg terjadi denganku jika Itachi tahu.. aarrrggghhh....” gerutu Kyuu sambil mengacak-acak rambutnya. Dengan khawatir Kyuu melangkahkan kakinya menuju apartemennya.
Kyuubi memasuki apartemennya dengan perlahan, agar tidak ketahuan Itachi.
‘Haaah, sepertinya Itachi sudah tertidur’ batin Kyuubi lega karena lampu rumah sudah padam yang menandakan yang empunya rumah sudah terlelap. Namun, rasa lega Kyuu berubah menjadi ketakutan tatkala lampu tiba-tiba menyala dan Itachi yang berdiri sambil bersandar tembok dan bertepuk tangan tak jauh dari tempat Kyuu.
“Sudah pulang ya? Inikah yang dilakukan seorang ‘istri’ disaat suaminya sedang sibuk mencari uang?”
“Bu-bukan begitu Itachi, aku...”
“Kau benar-benar hebat Uzumaki Kyuubi”
Kyuubi tersontak saat Itachi menyebutkan namanya menggunakan marga aslinya. Seketika emosi Kyuu meluap, bukan masalah nama Kyuu tapi raut wajah dan intonasi Itachi saat mengucapkan namanya itu seolah-olah menghina Kyuu. Kyuu paham dengan intonasi-intonasi yang digunakan Itachi, selama 5 tahun menjalin kasih dengan Itachi membuatnya hafal dengan perilaku dan gaya bahasa Itachi.
“Apa maksudmu Itachi?” balas Kyuu.
“Bukankah sudah jelas? Kau pulang larut malam seperti ini apalagi kalau bukan karna kau punya simpanan, benarkan?”
“Jaga ucapanmu Itachi” jawab Kyuu dengan sedikit meninggikan suaranya.
“Nah benarkan, bahkan sekarang kau sudah mulai berani denganku”
“Cih... bukankah kau sendiri yang berselingkuh dibelakangku? Bahkan dengan bawahanmu sendiri, pemuda pirang bernama Deidara itu?” kata Kyuubi to the point.
“......”
“Kenapa diam Itachi? Benarkan yang aku katakan? Sementara aku sibuk mengurusi pekerjaan rumah dan berlaku layaknya seorang istri, kau dengan tenangnya menjalin hubungan dengan anak buahmu sendiri bahkan tak segan-segannya kau bercumbu dengan dia...”
“DIAM KYUU” bentak Itachi marah.
“KENAPA AKU HARUS DIAM? SELAMA INI KAU DIAM-DIAM BERHUBUNGANNYA DENGANNYA, KAU MENDIAMKAN AKU DAN MULAI MENJAUH DARIKU... KAU PIKIR AKU TIDAK TAHU APA YANG KAU LAKUKAN SELAMA INI DENGAN DEIDARA ITU HAH? APA KURANGNYA AKU? AKU SUDAH MELAKUKAN KEWAJBANKU SEBAGAI SEORANG ISTRI, BAHKAN AKU RELA MENINGGALKAN KELUARGAKU DEMI MENIKAH DENGANMU, TAPI APA YANG KAU LAKUKAN PADAKU? APA ITA-.....”
PLAAAKKK.... Itachi menampar Kyuu.
“Jadi sekarang kau sudah berani melawan?” kata Itachi lalu menarik tangan Kyuu dengan paksa dan membawanya ke dalam kamar mereka. Itachi lalu mendorong Kyuu ke ranjang mereka dengan kasar. “ARGHT...” rintih Kyuu ketika kepalanya mengenai dinding dekat ranjang. Perlahan Itachi mendekat Kyuu, menyeret Kyuu sedikit kebawah dan menindih Kyuu.
“Apa yang kau lakukan?” tanya Kyuu saat melihat Itachi yang beurasah membuka kancing baju Kyuu.
“Apa yang kulakukan? Tentu saja menuntut kewajibanmu sebagai istri untuk melayani suaminya?” jawab enteng Itachi.
“APA? Tapi Itachi kau sudah berjanji sebelum ki-....mmmpphhh...” Itachi mencium bibir Kyuu dengan kasar. Kyuu menyadari bahwa sekarang Itachi tengah dalam pengaruh alkohol, walau tidak yakin apakah Itachi sepenuhnya mabuk atau hanya berpura-pura mabuk. Kyuu mulai berontak karena mulai merasakan sesak. Kyuu mendorong dengan kuat Itachi. Setelah pagutan mereka terlepas, Kyuu mengambil nafas sebanyak-banyaknya. Melihat Itachi lengah Kyuu mencoba bangkit, tapi Itachi kembali menarik Kyuu dan kembali menindihnya.
Itachi melepas baju Kyuu dengan paksa dan menggunakannya untuk mengikat Kyuu. Kyuu terus memberontak saat mengetahui Itachi yang berusaha untuk membuka celananya. Kyuu berusaha menendang Itachi, tapi apa daya kekuatan Itachi lebih kuat. Itachi berhasil melepas celana panjang yang dikenakan Kyuu, Kyuu terus menendang, kerap kali kepala, dada, dan perut Itachi terkena tendangan Kyuubi. Tapi itu tidaklah masalah bagi Itachi, dengan susah payah akhirnya Itachi berhasil mengikat kaki Kyuu menggunakan celana panjangnya walaupun hanya salah satu kakinya saja.
Setelah usahanya berhasil Itachi kembali menindih Kyuu. Kyuu terus berontak dan memohon pada Itachi, tapi Itachi tak memperdulikannya, ia sudah tertutup nafsunya. Tanpa disadari Itachi ciran bening turun dari iris rubby di bawahnya. Ya, Kyuu menangis.
“Aku mohon Itachi...” pinta Kyuu sambil memangis, tapi Itachi masih tidak peduli padanya.
Kyuubi mulai ketakutan saat Itachi mengangkat kakinya yang tak terikat. Kyuu sudah lelah, sudah berkali-kali Itachi membuatnya klimaks. Terlihat Itachi mengeluarkan sebuah tali kecil dari saku celananya. Saku? Ya, saku celana. Itachi hanya melepas kaosnya saja, sementara Kyuu sudah polos tanpa sehelai benang yang membalut tubuhnya. Kyuubi membelalakkan matanya saat Itachi mulai mengikat kejantanannya.
“Apa yang kau lakukan Itachi?” tanya Kyuu lirih. Itachi diam, dia mulai medekatkan bibirnya mulai melumat bibir Kyuu, salah satu tangannya memainan nipple Kyuu. Kyuu masih menatap takut pada Itachi, rubby menatap onyx. Kyuu tidak tahu apa arti tatapan Itachi, Kyuu hanya bisa pasrah pada perlakuan Itachi. Kyuu tersentak saat ia merasakan sebuah benda menerobos anusnya. Tanpa menunggu Itachi akhirnya memasukkan ketiga jarinya, Kyuu tersentak cirannya bening kembali mengalir, ia menggelengkan kepalanya. Itachi melepaskan pagutannya, Kyuu terengah dan berusaha mengambil udara sebanyak-banyaknya. Ia terus memohon ketika jari-jari Itachi bergerak dibawah sana.
“Ahhh..” Kyuu merintih saat Itachi mengeluarkan ketiga jarinya, Kyuu merasa lega meski harus merasakan sedikit perih dibagian bawahnya. Sambil terengah Kyuu menatap Itachi yang terdiam melihatnya. Itachi mulai membuka resleting celananya, Kyuu tersentak, ia tahu apa yang akan terjadi selanjutnya.
“I-iitachi...” panggil Kyuu, Itachi tetap diam. Dia mengambil sebuah botol kecil dari laci meja disamping tempat tidur dan mengoleskan isi dalam botol tersebut ke kejantanannya. Itachi kembali mengangkat kaki Kyuubi dan memposisikan juniornya di hole milik Kyuu.
“Itachi, aku mohon... hentikan Itachi, jangan lakukan itu” Kyuu memohon sambil menggeleng-gelengkan kepalanya. Itachi mulai perlahan memasukkan juniornya.
“Ahhkkk... keluarkan Itachi... sakit... Ita... chi.... AAARRRGGGHHHTTT.....” Kyuu menjerit kencang-kencang saat tanpa aba-aba Itachi langsung memasukkan juniornya dalam sekali hentakan. Kyuu kembali menangis, berteriak, dan memohon pada Itachi untuk menghentikannya. Tetapi Itachi yang sudah tertutup kabut nafsu tak memperdulikan teriakan dan mohonan Kyuu yang kesakitan, terlebih junior Kyuu masih dalam keadaan terikat. Kyuu menggenggam erat tangannya yang terikat dan menggigit bibir bawahnya sampai berdarah. Kyuu merasakan cairan Itachi dalam tubuhnya saat dia mencapai klimaks pertamanya, sementara Kyuu menahan sakit karena tidak mengeluarkan hasratnya.
Itachi menurunkan kaki Kyuubi, dan melepaskan ikatan kaki sebelahnya. Tanpa menunggu Itachi membalikkan tubuh Kyuubi memposisikan Kyuu agar menungging dan langsung memasukkan juniornya lagi. Kyuubi terus berteriak dan menangis. Kyuubi tidak bisa berbuat apa-apa, dia hanya ketakutan dengan perlakuan kasar Itachi. Itachi belum pernah sekalipun memperlakukan Kyuu secara kasar, mulai dari mereka masih pacaran. Perlahan memori-memori indah bersama Itachi muncul dan pergi begitu saja. Kyuu merasakan Itachi melepaskan ikatan pada juniornya dan pada tangannya sambil terus menyodok hole Kyuu. Kyuu merasakan Itachi akan klimaks begitu juga dengan dirinya.
Akhirnya mereka klimaks secara bersamaan, mereka ambruk karena kelelahan dengan Itachi yang menindih punggung Kyuubi. Samar-samar Kyuu melihat Itachi yang terengah.
‘inikah yang kau inginkan Itachi? Apakah kau puas? Kau melanggar janji yang kita sepakati sebelum menikah. Apakah ini yang kau inginkan?’ batin Kyuubi sebelum akhirnya ia jatuh ke alam mimpi. Itachi akhirnya juga mengikuti Kyuu.
-
-
Kyuu terbangun, ia merintih saat merasakan sakit ketika ia bergerak. Dilihatnya Itachi yang masih terlelap disampingnya, Kyuu mengingat kejadian semalam. Ia kembali terisak, Itachi terbangun karena mendengar suara isakan. Itachi membelalakkan matanya tatkala melihat Kyuubi yang menangis, dilihatnya tubuh Kyuubi yang polos penuh bercak merah bahkan ada yang berwarna biru keunguan, kedua pergelangan tangan dan salah satu kakinya yang membiru, bibirnya yang sedikit sobek dengan darah kering yang masih menghiasinya. Kedua pipinya yang memar, bercak darah di paha dan sprei di bawahnya.
Itachi tersentak saat mengingat perbuatannya semalam, meski tengah mabuk tapi Itachi tidaklah benar-benar mabuk. Ia masih ingat bagaimana Kyuubi berteriak memohon padanya, namun ia tak memperdulikannya. Perlahan Itachi mendekati Kyuubi, berusaha mendekati Kyuubi yang sedang terisak. Itachi langsung memeluk Kyuubi.
“Lepaskan aku” kata Kyuubi yang memberontak dalam pelukan Itachi, tapi Itachi malah semakin mendekap Kyuu yang semakin histeris. Itachi sadar perbuatannya semalam bisa saja membuatnya ketakutan. Dalam hati kecilnya Itachi merasa bersalah.
“Kau mengingkarinya Itachi, kau menginngkarinya” kata Kyuu.
“Maafkan aku Kyuu, aku tahu aku salah. Aku benar-benar minta maaf Kyuu” sesal Itachi. Entah angin apa setelah kejadian malam itu, Itachi berubah kembali.
Itachi begitu menyesali perbuatannya. Ia telah menyakiti hati seorang yang tulus mencintainya. Itachi menyadari betapa Kyuu mencintai dirinya, tapi kini dia sendiri yang menorehkan luka pada orang yang tulus mencintainya. Itachi merasakan Kyuubi yang mulai tenang, berbeda saat Itachi baru memeluknya. Kyuubi gemetaran saat Itachi memeluknya, kini Kyuu merasa tenang meski masih terisak. Untuk pertama kalinya Itachi melihat Kyuubi yang rapuh. Tergeraklah hati Itachi untuk menenangkan Kyuubi, perlahan Itachi memberikan elusan dari kepala sampai punggungnya, mengikuti panjang rambutnya, bermaksud memberi ketenangan pada Kyuubi.
Tak berapa lama kemudian Itachi melihat Kyuu yang tertidur dalam pelukannya. Perlahan Itachi membaringkan Kyuubi. Kemudian mengambilkan Kyuu pakaian baru, dan membersihkan tubuhnya serta mengobati lukanya. Setelah selesai Itachi membawanya ke kamar sebelah, dan membiarkan Kyuubi beristirahat.
“Sakura, tolong kau katakan pada Kakashi untuk menggantikanku hari ini. Kyuu sedang sakit jadi aku tidak akan masuk hari ini” titah Itachi pada sekertarisnya lewat telepon.
“......”
“Baiklah, terima kasih”
Kemudian Itachi membersihkan kamar tempatnya memperkosa Kyuubi. Setelah selesai, Itachi turun ke dapur membuatkan sarapan untuknya dan Kyuubi, membereskan rumah dan menggantikan tugas Kyuubi biasanya.
Drrrrt..... drrrrttt.... Itachi melihat nama yang tertera di layar ponselnya. Deidara.
“Hm”
“......”
“Aku tidak ke kantor, istriku sedang sakit” jawab Itachi.
“......”
“Jika tidak penting, aku akan menutup teleponnya” jawab Itachi langsung memutuskan sambungan teleponnya. Kemudian ia kembali membereskan rumah.
Kyuubi terbangun saat ia mencium aroma makanan. Perlahan ia membuka matanya.
“Ahhh....” Kyuubi merintih saat merasakan sakit pada tubuhnya ketika bergerak. Kyuubi memperhatikan ruangan, ia tahu ia berada di kamar lain. Tubuhnya yang sudah bersih dan berpakaian. Lukanya yang sudah diobati. Kyuubi masih mencoba untuk bangkit namun tubuhnya tidak bisa diajak kompromi.
“Jangan banyak bergerak dulu, kau harus beristirahat!” kata Itachi yang muncul membawa nampan makanan. Kyuu sempat merasakan takut saat Itachi masuk, tapi ia diam. Itachi terus mendekat lalu meletakkan nampan berisi makanan. Kemudian membantu Kyuubi duduk dan meletakkan makanan itu dipangkuannya.
“Makan ini, lalu minum obat dan istirahalah” perintah Itachi.
“Ba-baik...” jawab Kyuu gugup. Lalu Itachi beranjak pergi.
“I-itachi?” panggil Kyuubi
“Hm” jawab Itachi sambil menoleh ke arah Kyuu.
“Kau tidak ke kantor?”
“Tidak. Sudah cepat makan, aku akan membereskan dapur dulu” jawab Itachi lalu pergi meninggalkan Kyuubi yang masih bingung. Itachi sedikit tersenyum saat meninggalkan Kyuu.
-
-
-
Malam harinya.
Itachi mendatangi kamar Kyuu. Itachi melihat mata Kyuu yang sembab karna menangis. Itachi mencoba mendekat dan mengulurkan tanganya, tapi Kyuu menampik tangan Itachi dan membuang muka.
“Kenapa kau melanggarnya?” tanya Kyuubi lirih.
“Memangnya kenapa? Apa aku salah? Kau adalah istriku jadi aku berhak melakukan apapun padamu, dan itu juga tugasnmu sebagai seorang istri untuk melayani suamimu”
“Tapi kau bisa menunggu 5 bulan lagi”
“Kenapa? Kita sudah 2 tahun menikah, tidak bolehkah aku melakukan itu? Itu wajar dilakukan dalam hubungan suami dan istri”
“Tapi kau sudah janji Itachi”
“Ya, aku tahu.. tapi-...”
“Apakah itu alasanmu berhubungan dengan Deidara?”
“Jangan memulai Kyuu”
“Jadi benarkah itu? Itukah alasan utamamu bercumbu de-...”
“Aku bilang jangan memulai Kyuu!” bentak Itachi, “Apa yang kau inginkan?” lanjut Itachi.
“Tinggalkan aku sendiri” jawab Kyuu.
“Kyuu?”
“Pergi”
“Kyuu”
“AKU BILANG PERGI” bentak Kyuubi dengan air mata yang berlinang.
“Baiklah jika itu maumu, aku sudah berusaha untuk menjelaskan tapi kau malah menyia-nyiakannya Kyuu” jawab Itachi lalu meninggalkan Kyuubi. Air mata Kyuubi kembali turun, entah sudah berapa banyak air mata yang ia kelurakan.
-
-
-
Sejak kejadian malam itu Itachi dan Kyuubi menjadi dingin. Mereka saling diam, tidak menyapa satu sama lain, mereka hanya berbicara jika perlu saja. Terlebih Itachi tak segan memnggunakan tangannya untuk memukul Kyuubi jika ia emosi, yah karena Deidara pun juga meninggalkan Itachi begitu saja. Ya, pagi tiu Deidara ingin mengutarakan niatnya sebelum Itachi memutuskan sambungan teleponnya secara sepihak.
Flashback on
Keesokan harinya setelah adegan pemerkosaan Kyuubi.
Drrrt..... drrrrrrtt.... Ponsel Itachi bergetar, dalam layar tertera nama Deidara.
“Pagi Itachi, apakah kau sudah ke kantor?” sapa Deidara
“........”
“Oh, apa kau sudah makan?”
“.......”
“Haaahh, sepertinya Itachi sudah berbaikan dengan istrinya, ya sudahlah aku tidak perlu menjelaskannya lagi. Aku akan langsung pergi saja. Eemmm..., Sakura-chan, tolong berikan surat pengunduran diriku ini pada Itachi-kun ya!” kata Deidara.
“Eh? Kau mau kemana Dei-kun?” tanya Sakura sang sekertaris.
“Tidak lama lagi aku akan menikah, jadi aku akan sibuk mengurusi untuk pernikahanku” jawab Deidara
“Wah, jadi Dei-kun sudah akan menikah? Jangan lupa undangannya ya Dei-kun?”
“Tentu saja un, aku pasti akan mengundangmu juga” jawab Deidara tersenyum lalu pergi.
Flashback off.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Power of Love (Complete)
FanfictionCinta berat sebelah memanglah menyakitkan, tapi keyakinan dan ketulusan bisa mengubah segalanya ItaKyuu