Aku menghembuskan nafasku kasar,menikmati hembusan angin yang bertiup dan sesekali menerbangkan rambutku kebelakang.
Suasana danau yang tenang dengan kicauan burung-burung kecil yang berterbangan membuatku nyaman duduk di bangku taman ini.
Tempat ini, suasana ini membuat pikiranku kembali bergulir ke masa lalu yang mungkin akan selalu berada di dalam memoriku.
Matanya, bibirnya, rambut dan suaranya selalu terbayang-bayang di kepalaku.
Dia yang dulu selalu menganggapku sebagai wanita teristimewa, membuatku merasa sangat dicintai dan membuatku merasa dia adalah satu-satunya sosok laki-laki yang tidak akan pernah menyakitiku.
Betapa bodohnya aku berpikir seperti itu.
Astagah, apa yang aku pikirkan. Maafkan aku, maksudku aku tidak menyesal pernah mengenalmu.
Gumamku dalam hati dan aku reflek menggelengkan kepalaku dan bibirku tertarik ke atas mengukir senyuman.
Next?
KAMU SEDANG MEMBACA
stranger with memories
Romancekita dulu sangat dekat, bahkan dulu kita adalah sepasang kekasih. Yang entah bagaimana aku harus berpikir dan menerima kenyataan bahwa sekarang, kita hanyalah orang asing yang memiliki jutaan memori.