Part 1

311 25 20
                                    

"Ma Nada berangkat dulu ya." Ucap Nada sambil mencomot roti selai buatan Marisa,mamanya.

"Berangkat sekolah sama Bang Enno kan?" Tanya Marisa yang berada di depan ambang pintu menututi anaknya ke teras rumah.
"Iya dong Ma." Balas Nada yang berada di depan garasi sambil mengenakan helm.

"Yaudah hati-hati, bawa motornya jangan ngebut-ngebut bang!" Ujar Marisa mengingatkan.
"Siap Ma." Jawab Nada dan Bang Enno bersamaan.

Bang Enno pun melajukan motor ninjanya ke sekolah Nada dengan kecepatan normal.

                           ***

Akhirnya,Nada sampai di SMA Pancasila--sekolahnya.Ia disini sebagai murid baru.Ia pindah sekolah karena ikut ayahnya bertugas.

Nada tidak tahu dimana kelasnya sekarang.Dari kejauhan nampak seorang lelaki bersender di tembok dengan headseat hitam menancap di telinganya dan kedua tangan yang diselipkan di saku jaket.Tatapan matanya lurus ke depan,entah apa yang dipikirkannya.Postur tubuh yang tinggi,rambut coklat acak-acakan ala Cameron,dan wajah tampan menghiasi dirinya.Demi apapun cowok ini cool abis.

Lama membengong, Nada pun sadar akan lamunannya.Lalu Nada menghampiri lelaki tersebut.

"Permisi..kelas XI IPA 2 dimana ya?" Tanya Nada agak canggung.Bukannya mendapat jawaban justru ia malah mendapat tatapan bengong dari lelaki tersebut.

"Hah? Lo ngomong apa tadi?" Ucap lelaki tersebut sambil mencopot headseat yang menancap di telinganya.

Nada mendengus kesal.

Sabar Nad.Batin Nada beriringan dengan dengusan kecilnya.

Nada pun mengulangi pertanyaan yang ia lontarkan tadi."Kelas XI IPA 2 di sebelah mana yaa?"

"Yaa..liat aja di papan denah!"

"Ditanyain baik-baik malah nyuruh liat di papan denah."

"Ya terus lo mau gimana?" Tanya lelaki itu dengan satu alis terangkat.

"Ditunjukkin kek kemana arahnya atau ngga lo anter gue kesana.Kan enak jadinya."

"Yaudah."

"Yaudah cepett!" Suruh Nada agak memaksa.

Lelaki tersebut pun memberi arah kemana kelas XI IPA 2.Tak kalah,Nada juga memperhatikan tangan lelaki itu yang meliuk sana- sini.

"Okey,makasih ya,"

"Hm."

Nada mengikuti arah yang tadi lelaki itu katakan.Ia pun sampai di kelas barunya.

"Hai,nama gue Adenna Davia Orland.Panggil aja Nada.Gue pindahan dari SMA 2 Lembang.
Gue pindah karena ikut bokap kerja di sini."

Setelah ia memperkenalkan diri,ia pun duduk di bangku paling belakang.

"Okay, open your english book on page 28!" Perintah Bu Hesti selaku guru bahasa inggris XI IPA 2.

"Yes,ma'am."

                            ***

Kring kring

Bel istirahat pertama pun berbunyi.

"Eh Nad,lo mau ke kantin bareng kita nggak?" Tawar salah satu cewek yang berdiri disampingnya bersama satu cewek lainnya.

Sesampainya di kantin ketiga cewek itu pun memesan makanan.Nada memesan bakso dan yang lain memesan soto.Tak lama kemudian pesanan mereka pun datang.Mereka makan tanpa ada seling percakapan.Suasana hening diantara mereka.

Setelah beberapa menit,ternyata Nada lebih dulu menghabiskan makanannya.Ia langsung membayar ke kasir penjual di kantin sekolah.

"Berapa buk totalnya?"

"Totalnya 10 ribu mbak," Jawab ibu penjual sambil menyediakan makanan yang orang lain pesan.

"Oh oke,"

Nada merogoh saku dengan cemas.Ia merogohnya lagi.Alhasil tidak ditemukan uang di sakunya.

Nada sudah menyadari bahwa sejak tadi ada seorang lelaki berdiri di belakang Nada.Ia sedang antre untuk membayar makanannya.Lelaki itu adalah lelaki yang tadi pagi.Ia tak menggubris keberadaan lelaki tersebut sama sekali.Ia memilih untuk diam.

Lalu,ia menghampiri kedua temannya untuk meminjam uang.

"Kalian ada uang 10 ribu ngga? Gue pinjem bentar ntar gue kembaliin." Ujar Nada.

"Gue ada nih." Ucap Klara sambil merogoh sakunya.By the way saat mereka sedang perjalanan ke kantin Nada sudah berkenalan dengan kedua orang itu. "Nih,ambil aja ngga usah kembaliin." Ujar Klara.

"Yee jangan dong! ntar lo jajan pake apa coba?"

"Tenang aja,gue masih ada uang lebih."

"Whatever you say..gue bakal balikin uang lo,btw thanks ya."

Tanpa ba-bi-bu ia langsung meninggalkan kedua temannya dan pergi ke kasir penjual untuk membayarnya.

"Nih buk 10 ribu." Ucap Nada menyodorkan uang di genggaman tanganya.

"Tadi udah dibayar sama mas-mas yang itu tuh!" Ujar ibu itu menunjuk ke arah seorang lelaki.

------------------------------------------------

Fix.Cerita ini agak gimana gitu.Yaa namanya juga penulis wattpad newbie.Sorry kalau ada yg typo.Sorry kalau kalian ngga dpt feel nya.

Okelah.Jangan lupa vote + coment yaa:*

Jangan lupa kasih saran juga:*

Stay with MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang