We're Different (Chapter 1)

1.7K 139 1
                                    

     Munculnya kuncup-kuncup bunga pohon plum (ume). Dan setelah bunga pohon plum berakhir, munculah kuncup-kuncup bunga paling terkenal di Jepang, bunga Sakura. Musim yang sangat dinanti. Berakhirnya musim dingin dan tak bersahabat membuat musim ini ditunggu-tunggu oleh banyak orang.

     Gadis itu memanfaatkan keindahan pohon sakura tersebut dengan cara tidur dibawahnya. Bajunya yang kebesaran telah menutupi hampir seluruh tubuhnya. Rambutnya yang hanya sebahu tak kuasa menahan terpaan angin sehingga membuat rambutnya terlihat berantakan. Namun sayang, waktu bersantainya dirusak oleh sebuah benda, sebuah benda yang melayang dan mengenai tepat dikepalanya. Gadis itu, Im Yoona, meringis kesakitan.
   "Yak! Apa kau tidak mendengarku? Aku sudah memanggilmu berkali-kali, apa kau sengaja tidak menghiraukanku? Aku akan melaporkan ini pada eomma!" teriak seorang gadis yang berada tidak jauh darinya. Gadis cantik itu terlihat sedang mencari kaleng minuman yang lainnya, dan sekarang hendak melemparnya kembali. Namun sayang, botol itu tidak mengenai sasaran, karena Yoona berhasil menangkap botol tersebut.
   "Kenapa kau menggangguku! Apa kau tidak lihat aku sedang tidur?" bentaknya yang kembali melempar kaleng tersebut. Tak terduga olehnya, kaleng itu mengenai lengan gadis itu, yaitu adiknya, tepatnya yaitu saudara kembarnya. Hal tersebut membuat adiknya menangis, sang ibu yang mendengar tangisan itu pun langsung berlari menghampiri anaknya, anak kesayangannya.
   "Wae geurae?" tanya ibunya dengan panik.
   "Dia melukaiku, kaleng ini, dia melempar kaleng ini ke arahku." ujarnya sambil menangis. Yoona yang mendengar perkataan adiknya hanya bisa tersenyum pahit.
   "Apa yang telah kau lakukan! Kenapa kau selalu melukainya! Sini kau, aku akan menghukummu!" Menahan sakitnya pukulan bambu yang mengenai betisnya. Pukulan itu berulang kali ia rasakan, tak ada lagi rasa perih disana, pukulan ini sudah menjadi santapannya.

     Sang ibu yang lebih menyayangi Eunna, yaitu adiknya, tidak pernah bersikap baik terhadapnya. Mungkin dikarenakan perbedaan yang terdapat pada diri mereka. Walau mereka dilahirkan dalam waktu yang hampir bersamaan, Eunna terlahir dengan wajah yang cantik, sedangkan Yoona, kecantikannya memudar dikarenakan banyaknya pukulan yang ia dapatkan.

     Tubuhnya dipenuhi dengan berbagai macam bekas luka. Sang ibu yang sering memukulinya tidak pernah menyesali perbuatannya itu. Yoona sendiri tidak pernah mengetahui penyebab sang ibu membencinya, walau begitu ia masih beruntung memiliki seorang ayah yang jauh menyayanginya. Kini ia duduk di kursi kayu yang terlihat rapuh, mengelus kedua betisnya yang sudah memar.
   "Yoona-a.. kemarilah." panggil ayahnya dari kejauhan. Mendengar suara ayahnya ia kembali bersemangat dan langsung menghampiri pria tua itu.
   "Apa yang harus aku bantu?" katanya dengan lirih.
   "Ada apa dengan suaramu? Kau sakit? bantu aku bawa sayur ini." profesi ayahnya yang sebagai petani membuatnya banyak menghabiskan waktunya dikebun. Dan sebagai anak yang baik, sepulangnya bersekolah ia selalu menyempatkan diri untuk membantu ayahnya.

   Seperti yang ia lakukan saat ini, membawa sayuran yang baru saja dipetik. Sayuran itu akan dijual ke juragan sayur, dan hasilnya akan diberikan kepada ibunya. "tunggu dulu, ada darah dikakimu." kata ayahnya ketika menyadari adanya darah yang mengalir dikaki anaknya. "apa dia menghukummu lagi? Apa yang kau perbuat sehingga dia menghukummu?"
   "Semua itu diluar dugaanku, aku memang bersalah. Aku pergi dulu." berlari mendahului ayahnya. Melewati perkebunan milik penduduk didesa tersebut.

     Perbedaan tidak harus disesali. Itulah yang ada dipikiran Yoona. Status mereka yang sebagai anak kembar selalu menjadi bahan bicaraan orang lain, banyak yang tidak mempercayai status mereka, itu dikarenakan keadaan fisik mereka yang jauh berbeda. Eunna sangat rajin merawat tubuhnya, sedangkan Yoona tidak pernah sekalipun berpikiran untuk melakukan itu. Pekerjaan berat yang ia jalani membuatnya tidak memiliki waktu untuk melakukan hal-hal seperti itu.

     Tidak hanya fisik, sikap mereka juga berbeda. Yoona terkenal dengan keramahannya, memiliki banyak teman terutama di kalangan petani. Mungkin dikarenakan kebaikannya yang sering membantu mereka. Sedangkan Eunna, ia terkenal dengan kesombongannya. Hanya beberapa pria yang mau berteman dengannya dan juga diperbudak olehnya. Pria-pria tersebut akan melakukan apapun yang ia perintah demi mendapatkan cintanya.
   "Wah, sayurmu segar sekali. Yoona, kakimu berdarah, apa dia memukulmu lagi? Kenapa dia begitu kejam terhadapmu?" kata si juragan dengan bahasa jepang.
   "Aa, tidak.. ini hanya luka biasa." jawabnya mencoba menutupi.
   "Kau tidak bisa membohongiku. Yasudah, ini kuberikan untukmu lebih. Simpanlah uang ini, kau pasti akan membutuhkannya." melihat semangatnya membuat siapapun menyayanginya. Seperti juragan tersebut yang selalu memberinya bayaran lebih dari yang semestinya.
   "Khamsahamnida... oo? Maksudku, arigato gozaimasu!" hal yang sering ia lakukan. Salah menggunakan bahasa. Itu dikarenakan dulunya mereka pernah menetap di Seoul, Korea Selatan.

We're Different (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang