School Life #2

11 4 2
                                    

Chapter 2: I'm Still Alone
•Read
•Vote
•Comment

Pertama aku tak peduli kalau aku di jauhi oleh banyak teman, karena aku berfikir karena masih ada guru, yang memperhatikan ku. "Semuanya tolong maju kedepan dan memperkenalkan diri", lalu mereka maju kedepan, dan pada saat giliranku maju, aku benar-benar malu. "Na..ma..ku.. Ra..ine A..la..na" aku benar-benar gugup.

*Jam istirahat*
Ketika semua Sudah berada di kantin, aku sendiri yang ada di kelas, aku makan sendiri

Semua memandang sinis kepadaku. Semua memandang aneh padaku, aku sebenarnya risih, tapi harus gimana lagi? Aku tak mungkin untuk berhenti sekolah. Aku harus melewati semua ini.

*Jam Istirahat*
Di jam istirahat aku makan sendiri, aku makan bekal yang kubawa dari rumah sambil membaca novel ku. Tak ada satu orang pun yang mengajak ku untuk berbicara, kok berbicara? Mendekat sama aku aja ga ada. Aku belum menemukan seseorang pun yang bisa dekat sama aku. Semua orang telah keluar dari kelas, mungkin mereka semua lagi di kantin.

Lagi-lagi aku sendiri, sekarang aku benar-benar sendiri, makan sendiri, di kelas sendiri. Lalu aku teringat, kalo dulu aku SD-SMA selalu bersama teman, tetapi tidak untuk sekarang. Lalu aku mulai merasa sedih dan sendiri, aku mulai mengeluarkan air mata, dan meneteskannya di pipiku. Aku langsung teringat janjiku kepada diriku sendiri bahwa aku bukan lah anak yang cengeng. Aku tak ingin siapa pun melihat ku menangis. Aku langsung mengusap air mata yang mebasahi pipiku.

*Jam Masuk*
Semua duduk bersama temannya, tetapi tidak untuk ku, aku duduk sendiri di pojok belakang kelas. Aku memang merasa iri dengan mereka yang mempunyai banyak teman. Tetapi gimana lagi? Aku susah untuk bergaul. Sesekali aku mendengar mereka berbisik-bisik tentang ku. "eh, anak itu aneh banget ya? Dia kaya ga mau bergaul sama kita gitu?" "Emang kalo dia ngajak omong kita, kamu mau jadi temannya?" "Ga juga sih.. soalnya dia aneh!" "Hahaha" dialog mereka, yang sangat melukai hatiku.

*Jam Pulang*
"Oke, semua bisa meninggalkan tempat ini sekarang" Ucap guru. Lagi-lagi aku pulang sendiri, aku jalan sendiri, aku melakukan semua sendiri. Tak lama aku melihat anak kelas yang aku tau, walaupun aku tau dia, tetapi aku lupa nama anak itu, sebenarnya aku ingin mengajak dia untuk berbicara tetapi, aku tak berani melakukan itu.

*Sampai Di Rumah*
"Aku pulang" ucapku "hmm, baiklah, tolong bantu ibu membereskan rumah sekarang" "ibu.. bisakah aku istirahat sebentar, aku capek, telah berjalan dari kampus sampe ke sini" "ah, kamu ini! Gitu saja Sudah capek! Apa kau tidak tau apa yang ibu rasakan bekerja untuk membanyari sekolah mu, dan kehidupan kita!?! Cepat ganti bajumu dan bantu ibu. Sekarang." "Mm.. baiklah" aku tau ibuku akan marah padaku, aku Sudah biasa mendengar celotehnnya, sebenarnya aku muak! Aku muak akan perilaku orang tua ku! Tetapi ini adalah resiko yang ku ambil. Ku jalani hari demi hari bersama Ibuku, dan aku selalu menuruti apa yang dia perintah.

Sudah ya sampe sini dulu, author Sudah usaha.
Vote, Vote...
Jangan lupa buat Vote ya...
~bye..
salam dari author^^

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Oct 08, 2016 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

School LifeWhere stories live. Discover now