SHAME

235 5 1
                                    

Aloha masih ingetkah dengan imagine ini
^^ aku bkin sequelnya loh .

Happy reading ^^

"Eugh..." lenguhku pelan ketika sinar matahari menusuk mataku .
Aku merasakan ada tangan yang melingkarkan di perutku . Kalian pasti tahu siapa dia kan? Ya di suami .
Aku memutar badanku berhadapan dengannya . Aku bisa melihat wajahnya, dia tampan sangat tampan , menggemaskan , pipinya yang chubby ingin sekali aku mencubitnya . Tetapi , aku mengurungkan niatku karena aku tidak ingin menggangu tidurnya.
Beberapa menit memandangnya . Aku memberanikan diri memegang pipinya .
~ Chup~
Aku memberikan morning kiss untuknya secara singkat karena aku harap dia tidak mengetahuinya .
"Kenapa singkat sekali sayang?" ucapnya dengan keadaan mata yang masih tertutup 
'What?! Dia sudah bangun rupanya . Aish padahal aku tidak ingin dia mengetahuinya'  ucapku dalam hati
"kenapa tidak di lanjutkan lagi?" Ucapnya sekali lagi dengan membuka matanya secara perlahan.
Aku hanya diam tak menjawab pertanyaannya .

ketika aku hendak berdiri
Bugh!
Dia menjatuhkan badanku di ranjang dan tepat sekarang dia berada di atasku , lebih jelasnya menindihku .
Aku bisa melihat jelas absnya yang menggiurkan dan aku hanya bisa menelan salivaku
"Lanjutkan yang tadi chagi"
"Ah..a-a-ak-aku ingin ke da-dapur ya ke  dapur" aku mengalihkan pertanyaan
"Ayo lanjutan yang tadi" ucapnya dengan nada merengek seperti bayi
"Baiklah-baiklah" terpaksa aku harus melakukan
~chup~
Aku mengecup singkat , ketika selesai mengecupnya aku langsung menyingkirkan badannya kesamping dan mulai beranjak dari ranjang
"Yak! Kenapa tanpa lumatan sedikit pun eoh?" Protesnya kepadaku
"Aish...terima apa adanya Jim, untung-untung aku mau menciummu" ucapku pergi sambil membanting pintu .
Damn!

------

Sesampai di dapur aku berniat membuat nasi goreng telur untuk suamiku . Tetapi
Aku mendengar langkah demi langkah menuruni tangga semakin dekat dan dekat lalu terdengar bunyi kursi yang di tarik . Aku tahu dia sekarang ada di belakangku mungkin sekarang dia sedang duduk
"Ekhem.." aku mendengarkan deheman dia
"Sexy sekali" ucapnya
'Maksudnya' ucapku dalam hati
"Kau berniat menggodaku atau bagaimana?" Ucapnya sekali lagi
'Dia bicara apa sih' batinku
"Badan bak model , bokong yang sexy, payudara yang sintal" ucap Jimin frontal
'Apa-apa'an dia berkata seperti itu'
Aku pun membalikkan badanku menghadap ke arahnya
"Maksudmu apa Jim?" Ucapku kepadanya dengan nada sedikit kesal
"Oh , kau tak menyadarinya sayang?"
"Menyadari apa maksudmu?"
Dia hanya diam tetapi dia terus memandangku
"Kau sekarang masih telanjang" ucapnya dengan santai tanpa ada rasa dosa sedikitpun
"Hah?!"
Aku lalu melihat tubuhku sendiri dan damn!
apa yang benar di katakan Jimin , aku sekarang masih telanjang . Aku pun langsung menutupi payudaraku dan juga bagian sensitifku dengan kedua tangan dan berlari sekencang-kencangnya menuju ke dalam kamar
"kenapa lari sayang? , lanjutkan lah memasak dengan keadaan seperti itu . Aku suka bahkan sangat suka" teriaknya kepadaku yang masih berada di dapur .
Astaga aku benar-benar malu . Aku benar-benar tidak sadar jika aku masih telanjang .

Skip~

Kami sekarang telah berada di meja makan bersama , menyantap makanan dengan keheningan . Hanya terdengar suara sendok dan garpu .
Aku pun berniat menghilangkan suasana yang hening ini ya walaupun aku masih malu dengan kejadian tadi .
"Jim"
"Ehm.." hanya deheman yang balas
"Apa kau lupa?"
"Lupa apa?"
'Heol Apakah dia lupa?, padahal dia bilang kepadaku kemarin malam bahwa ingin mengajakku jalan-jalan . Ish suami macam apa dia'
"Ahh..lupakan Jim"
"Oke"
'What dia malah mengucapkan oke?!, benar-benar menyebalkan'

Setelah menghabiskan makanan kami . Dia langsung pergi
Aku Langsung membereskan piring-piring yang kotor bermaksud untuk mencucinya 

"Sayang! , kau tidak melihat kemejaku?" Teriaknya yang berada dalam kamar
Aku pura-pura tidak mendengarnya
"Sayang!" Teriaknya sekali lagi
Aku mendengar dia menuruni tangga satu persatu

"Sayang?" Ucapnya lembut
Grep~
tiba - tiba Dia memelukku dari belakang
"Sayang?"
"Chagiya?"
"My Love?"
"Ishh sayang jawab pertanyaanku" dia mulai kesal
"Apakah kau tidak ingin jalan-jalan?"
'Jalan-jalan? benarkah dia mengatakan jalan-jalan? Atau aku yang salah dengar ?'
Aku langsung membalikkan badanku
"Benarkah? Kita jalan-jalan?
"Ya"
Aku tersenyum senang kepadanya ternyata dia tidak melupakannya
"tapi..."
Jika ada kalimat tapi aku tau dia menginginkan sesuatu
"kiss dulu"
Kan apa yang aku bilang dia pasti menginginkan sesuatu
"Dan harus ada lumatannya" lanjutnya dengan nada menekan 'lumatan'
Tanpa basa basi aku mencium bibirnya tapi hanya menempel sebagai permulaan . setelah beberapa detik aku pun melumatnya dia juga membalas lumatanku . Semakin lama dia merubah lumatannya menjadi kasar . Dia melepaskan ciuman sepihak lalu beralih mencium leherku , menjilat dan menghisapnya .
"Eugh...." tanpa dasar aku mengeluarkan desahan

'Tapi Tunggu?!, leher?!'
Aku langsung menjauhkan diriku bermaksud menghentikan ciumannya di leherku
"Jim, kita kan mau jalan-jalan jangan membuat kiss mark" ucapku kepadanya
"Mianhae chagi , tadi aku lepas kendali . Nah sekarang ganti lah bajumu , aku akan mencari kemejaku lagi" ucapnya kepadaku dengan tersenyum manis

Tbc...
Author bikin lanjutan nih^^ , karena teman author minta sequel dari ignored.kalian tau pas auhtor bkin sequel ini jam 12 mlm ,Gila kan?! Abaikan abaikan . Entah mengapa bangun2 tiba2 ada inspirasi buat bkin ff nggak jelas ini haha .
Dan author minta maaf untuk ff candy love mungkin author akan jarang update bahkan bisa nggak update lagi 😅. Author lagi kesal dengan Bangtan karena mereka nggak update apa2 😑

MY HUSBANDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang