Hari ini adalah hari yang cukup padat untuk yamada ryosuke , karena ia baru saja mendapat dorama baru dan itu berarti iya akan disibukan dengan yang namanya syuting, promosi, panggilan acara realiti show , pemotretan majalah dll.
Waktu menunjukan pukul 7 malam , yamada meilirik memo di hp nya .
"Yosh , malam ini yuri tak ada kegiatan"
Segera ia menelepon seseorang dengan nama my dear dihandphone nya."Yuri, kau sedang apa ?"
"Hanya main game~ pekerjaan mu ? Bukannya kau sedang sibuk sekarang?"
"Aku baru saja selesai pemotretan, sepertinya kegiatan ku sudah selesai hari ini, apa kau sudah makan ?"
"Hehehe, sepertinya belum dari pagi aku dikamar sibuk dengan games ini" jawab yurinya cengengesan .
"Yappari , tunggu 15 menit aku segera ke rumah mu, kita makan malam ya "
"RYOSUKE ! KITA MASIH ADA SESI WAWANCARA DENGAN WARTAWAN! KAMU BELUM BOLEH PULANG" tiba tiba suara yang yuri kenal sebagai manager yamada itu terdengar .
"Kamu belum selesai ryosuke ~~~ bagaimana bisa kamu lupa jadwal pekerjaanmu sendiri sementara kamu ingat semua jadwalku selama sebulan kedepan ?"
"Hehehe ~~~ bagaimana kau tau ?"
"Jangan kira aku tidak lihat semua isi memo dihp mu ! Perhatikan lah sedikit dirimu sendiri ryosuke~ kau bahkan selalu mengirimi ku email setiap jam ku minum vitamin sementara untuk dirimu sendiri ? Kau fikir aku tidak tau kau hampir selalu melewatkan sarapan mu setiap pagi??"
"Jangan bilang okasan yang bilang ?"
Tanya ryosuke merasa tertangkap basah ."Aku punya banyak intel ryosuke ~~~ apa kau sendiri sudah makan malam?"
"Belum~"
"Kira kira berapa lama wawancara mu itu ?"tanya chinen lagi.
"Hhmmm sebentar ~ manager san ! Berapa lama wawancaranya ? Ini yang terakhir kan ?" Tanya ryosuke pada sang manager .
WAWANCARA MU 30 MENIT , IYA INI YANG TERKAHIR ..suara teriakan sang manager yang terdengar keras namun agak jauh .
"Yuri~" baru ingin memberi tahu chinen sudah memotong.
"Tidak usah bicara lagi aku sudah dengar , oh ya ryosuke minggu depan aku ada wawancara juga dengan pihak majalah, itu diwawancara dikantor majalah atau di gedung johnys ya ?"
"Oh, wawancara mu minggu depan ? Kau ini bagaimana bukan di kedua tempat yang kau sebutkan, wawancaranya dilakukan dicafe dekat lokasi syuting school kakumei"
"Yappari ! Kau memang ryosuke"
"Eh ?"
"Kenapa ? Benarkan ? Kau hapal luar kepala semua jadwal ku~~~ yasudah , aku bersiap 15 menit lagi aku ke lokasi wawancara mu"
"Kau kesini naik apa ? Kau tunggu saja dirumah setelah selesai aku akan langsung kerumah mu"
"Ryosuke ~~~ aku sudah besar , aku bisa naik apapun~ sudahlah aku akan kesana" yuri langsung mematikan sambungan teleponnya sebelum ryosuke kembali memaksa.
Di lokasi .
"Kenapa jaket yang ini yang kau pakai ?"
"Ini sudah cukup hangat ryosuke ~😑"
"Kurang tebal yuri !"
Berlari menghilang.Tiba tiba ryosuke muncul dengan sebuah jaket tebal ditangannya .
"Pakai ini" menyodorkan jaket tersebut.
"Dari mana kau dapat ini"😒😒😒
"Dari ruang ganti, aku pinjam dengan pihak majalah tadi"
Yuri hanya menghela napas , inilah ryosuke nya .
Mereka tiba disebuah restoran jepang yang terkenal dengan gyoza nya yang lezat.
"Dua mangkuk gyoza ya "ryosuke memesan.
"Kenapa kau jadi ikut menyukai gyoza ryosuke ?"
Tanya yuri sedikit dingin ."Masih tanya ?"
"Yayaya~~~ Pak ! Aku pesan jus strawberry, vanila dan satu lagi pan cake tomat"
"KENAPA TOMAT ?" Ryosuke merinding .
"Masih tanya ?" Yuri menyeringai.
Hidangan semua hadir di meja .yuri mennyodor kab sesendok pancake lengkap dengan selai tomat diatasnya.
"Yuri kumohon"
"Aaaaaaaa~~~~ atau aku tidak akan makan gyozanya"
"Selalu saja seperti itu"
Ryosuke pun terpaksa melahap suapan dari kekasih tercintanya itu.
"Tidak enakkk""Tapi itu bagus untuk kesehatanmu ! Ayo habiskan"
Chinen tersenyum puas.
" Aku tak menyangka kau mau memakan tomat itu ~ Padahal kan kau tidak suka ~~~"😂😂😂
"Masih tanya ?"
"Hahaha !!! I love you too my buta chan !"😘😘😘
YOU ARE READING
You are my life
Fanfictionauthor : saya sendiri cast : sudah jelas yamachii summary : seberapa besar rasa cinta seorang yamada ryosuke terhadap chinen yuri ? masih berani bertanya ? mungkin orang buta pun tau jawabannya .