RaffiAnsyah Luqman
****
Mencintai Dia jujur tak pernah aku bayangkan, bahkan aku tak menyangka kami bisa merajut cinta yang begitu indah. Wanita berambut panjang sepunggung , chubby , murah senyum , manja dan yang pasti dia wanita Spesial buatku. Wanita yang sudah buat aku jatuh kedalam lubang yang tiada ujungnya dan jatuh kedalam lubang yang sedalam dalamnya.
Hanya bersama Dia jantungku berdetak dengan cepat namun satu Aku sangat nyaman berada di sampingnya. Melindungi Dia dan membuat Dia Bahagia adalah Janjiku. Pantang untukku menyakiti Dia. Karena satu Air Tetes mata kesakitan yang keluar dari mata Indahnya adalah kesakitanku apalagi kalau air mata itu Karna Diriku.
Kami kenal saat dahulu sama sama masuk sekolah dan mengikuti MOS saat kami kelas 1 SMA. Aku yang datang terlambat dan Dia juga datang terlambat kami dihukum oleh Ketua OSIS Bayu Arya Luqman yap! Dia kakak ku yang paling menyebalkan. Selalu tegas dan berbuat adil. Dirumah aku memang Adiknya Tapi kalau Di Sekolah aku adalah Adik Kelasnya.
Kami sama sama dihukum berdiri di depan tiang bendera selama 2 jam. Saling diam karena kami tak kenal. Panas terik matahari yang menyengat membuat ku bercucuran keringat begitupun dia ( mungkin ). Hingga 1 jam sudah kami melakukan hukuman itu dan Dia jatuh pingsan maka Aku membopongnya ke UKS. Entahlah pada saat itu aku merasa tak tega dengan keadaannya dan membuat hatiku seperti dicubit.
Aku membawanya ke UKS membaringkannya di Brankar dan dia di tangani oleh penjaga UKS itu yang kutau namanya 'Lidia'. Aku menungguinya sampai Dia sadar. 30 menit aku menunggu akhirnya dia bangun juga.
Hingga kami berkenalan dan dekat. Dia wanita yang ceria dan menggemaskan hingga kami mulai dekat dan saling merasa nyaman. Hingga suatu hari aku mengungkapkan segala isi hatiku padanya dan tak ku sangka dia juga mempunyai rasa yang sama dengan ku. Cinta tak bertepuk sebelah tangan.
Nagita Aurelliana Luvita, wanita yang sudah 1,5 tahun mengisi relung hatiku , mengisi setiap hariku dan memberi warna dalam hidupku. Bersama dirinya aku bisa tersenyum dan bisa semangat. Dia adalah vitamin bagiku.
"Ayo dong Ffi ajarin aku main basket ya ya ya" rengeknya saat itu dengan mata yang ia kedip kedipkan lucu membuat aku gemas setengah mati.
Aku memang menjadi Kapten Basket. Saat itu aku baru saja melakukan latihan di lapangan basket sekolah. Dan Gigi dengan puppy eyes nya merengek padaku agar mengajarinya bermain basket. Dan kalian tahu? Dia saja tak bisa cara memegang bola.
"Emang kamu bisa?" tanyaku padanya. Gigi merengut kesal tangannya yang tadi bergelayut manja pada lenganku terhempas dengan kasar.
"Kalau kamu gak mau ngajarin yaudah gak usah ngeledek kayak gitu" aku hanya menghela nafas. Dia sensitif sekali apakah dia sedang kedatangan tamu bulanannya?
"Enggak Gi , aku cuma bercanda juga" Ucapku. Gigi melipat tangannya didada memalingkan wajahnya enggan menatapku. Bibirnya mengerucut sebal.
"Ihh ngambekan Ihh. Yaudah ayo aku ajarin ya." rujuk ku mencoba untuk mengajarinya basket. Tapi dia masih sebal rupanya.
"Gak mau? Yaudah aku pulang ya" ucapku iseng mengambil tasku dan berjalan meninggalkan Gigi. Lihat sebentar lagi pasti ia akan memanggilku dengan rengekan manjanya.
"Ihh Raffiiiii kamu mah gitu pacarnya lagi kesel bukannya diapain kek malah ditinggal pergiiii" aku hanya mampu tersenyum melihat tingkahnya yang menggemaskan.
"Ya kamu juga kan yang ngambek kan?" tanyaku mendekat kearahnya.
"Ya kamu gak berusaha ngebujuk aku malah ditinggal pulang ahhh Raffiiii" dia menghentak hentakkan kakinya lucu aku mengacak rambutnya lalu menangkup pipinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MANTAN TERINDAH
Fanfiction"Kalau aku memintamu pergi, janganlah kamu percaya karena sesungguhnya aku mengharapkanmu bertahan" RaffiAnsyah Luqman "Semacam berjalan diatas kepedihan, meski sudah terlalu sakit hati ini tapi, aku masih saja menunggu dan mengharapkanmu" Nagita A...