part 1

12 0 0
                                    

"Rin,..rin!!!" teriak Deska

"Hmm?"

"Kampret lo responnya singkat amat mbak, ehhh ada berita baru " sela Deska

"Terus?" jawab Kharin

"Lo tau Kak Jay engga?" tanya Deska sambil menaik turunkan alisnya

"Udah deh kalo lo bahas cowo jangan sama gue" jawab kharin sinis

Teetttt teeettt tettt!!

Bel telah di bunyikan aku dan Deska memang sedang berada di koridor  sedang menuju kelas

"Ehhh bentar Des" suara Kharin terlihat panik

"Kenapa lo, tadi sinis aja lo sama gue" umat Deska

"Buku gue, anjirr buku gue ketinggalan di parkiran" kata Kharin dengan paniknya dan langsung ngabur lari ke parkiran

"Ati-ati lo,kali aja ketemu cogan jangan lo timpuk pake sepatu" teriak Deska yang diabaikan oleh Kharin

Kharin berlari menuju sebuah motor scoppie berwarna coklat untuk mengambil bukunya

Brugg, Gubrakk.....

"Ehh kalo jalan pake mata dong" Bentak kharin sambil menunduk mengambil bukunya yang terjatuh

"Iya, iya sory gue engga sengaja abis gue udah telat" jawaban seseorang yang menabraknya yang kharin tebak seorang laki laki

Saat kharin mulai naik dan menatap wajahnya dia langsung tersenyum dan memberikan buku yang belum sempat Kharin ambil

"Nih buku lo" kata cowo tersebut

"Hmm" hanya itu yang keluar dari mulut Kharin dan langsung pergi dari parkiran

"Permisi bu" dengan wajah datar ala Kharin

"Wah, Bagus ya kamu telat 5 menit" kata seorang guru di depannya

"Tadi saya telat habis ngambil buku" jawab Kharin jujur

"Alasan,sekarang kamu ke ruang BK minta hukuman" jawab guru tersebut dengan sadisnya

"What cuma 5 menit dan ini yang gue dapetin!!" Umpat Kharin dalam hati

"Dasar cowo sialan" batinnya

******************

"Rin kantin yukk" pinta Deska sambil merengek

"Males" jawab Kharin dengan datar

"Ahh lo engga asik, ntar gue traktir deh" bujuk Deska

Bukannya menjawab Kharin malah menutup telingannya dengan earphone

"Kharin mana Kharin? " teriak seseorang bernama Bella dari balik pintu dengan nafas terengah-engah

Aku yang merasa namaya di panggil langsung menatapnya.

Tanpa aba-aba ternyata Bella sudah ada di depanku

"Lo di cariin sama kak Jay" ucap Bella

"Gue enggak kenal" jawab Kharin

"Itu dia udah di depan kelas" kata Bella sambil menujuk ke arah Jay

"Huwanjirrr rin kece banget busett, gue di mana ini sebenarnya? Di surgakah?" ucapan Deska sambil senyum engga jelas

Dan aku hanya bisa menatapnya sambil menaikan satu alisku

"Hay, gue Jay gue anak kelas 12" sambil mengarahkan tangannya

Dan Kharin hanya melihatnya sekejap kemudian fokus kepada novel yang ada di depannya

"Sory kalo gue ganggu waktu lo, tapi gue cuma pengin minta tolong sama lo" tanpa ragu Jay mengucapkan niatnya

"Maaf, gue sibuk minta tolong yang lain kan bisa" suara Kharin acuh tak acuh

"Tapi gue butuhnya lo, okey gini nanti pulang sekolah lo ketemu gue di ruang musik" pinta Jay

Setelah itu Jay meninggalkan kelas dan terdengar teriakan cewe-cewe ganjen di  kelas menyerukan kata

(gantengnyah, masyaallah, kak jay, luar biasa, andai pacar gue dll) yang menurut gue engga penting dan alay

********
Saat ini jam terakhir dan 15 menit lagi waktu habis dan kemudian Kharin teringat kata-kata Jay.

"Buat apa dia minta tolong ke gue dan minta gue temuin dia di ruang musik?" katanya dalam hati

"AU AHH GELAP" batinnya

Kharin memang sudah mengetahui nama Jay tapi dia belum pernah bertemu dengannya secara langsung, Jay memang cowok populer yang di gandrungi banyak cewe apa lagi kalo lagi main band bikin hati serasa jatuh dalam peluknya, tapi lain halnya dengan Kharin dia tidak terlalu mempedulikan itu.

Kharin sebenarnya penasaran apa yang di maksud Jay dengan meminta bantuan tapi egonya lebih tinggi jadi dia memutuskan untuk pulang

Di ruang musik

"Jay yang bener dah lo ngajak dia gabung?" tanya seseorang bernama Mark

"Au itu mah abang anJay suka bikin neng penasaran" sela Hanif

"Amit amit kebo betelur nif, najis gue dengernya" kata Bayu

"Aduhay kang mas Bayuku jelous nih yee, oke maapin adek ya" jawab Hanif tanpa ragu

"Woyy diem lo pada, kaya kecebong nyungsep di lobag idung ,bikin oramg susah nafas " Mark mulai jengkel

"Mark kita itu butuh vokalis cewe buat band kita, jadi ya udah si gue pilih Kharin deh" jawab Jay santai

"Tapi engga dia juga kali Jay, lo engga tau dia dinginnya kaya apa? Ngelebihin es di kutub tau" sela Mark

"Gue tau dia dingin makannya itu bikin gue penasaran, di tambah lagi Kharin suaranya bagus juga bisa main gitar cewe idaman gue mbloo" jelas Jay panjang lebar

"Abang hayati cakit hati nih mulai lirik lirik cewe deh ahh sebel sama abang anJay " ngomong lebay ala haif

"T*i lo ihh, gue boleh kelurin dia dari band engga jay jijik gue liatnya" protes Bayu

"Huwaahahahaha anjir lo pada" mark dan jay ketawa bareng

"Oke gini aja kita coba dulu deh deketin dia, gimana?" usul Jay

"Ahh tau dah Jay itu mah modus lo aja" kata Mark

"Lo terima beres aja, eh tapi enak kali ya kita taruhan, misal gue bisa ngeluluhin Kharin lo harus jadi pembokat gue satu bulan " tantang Jay

"Oke gue terima tunggu" jawab Mark dengan lantangnya

***
07.20

"Anjirr kenapa nih gerbang tutupnya cepet amat " keluh kharin

"Hai" tiba-tiba terdengar suara berat di telingga kanan kharin

Spotan kharin memejamkan matanya "Siapa lo? Gendruwo yang jaga sekolah ya? ANJIR setan lo ya?

Kurang ajar nih anak " hey buka mata lo masa mas ganteng kaya gini lo katain setan"

"Ihh masa setan ngomong ganteng njirr jangan-jangan nih setan mati gara-gara gagal oplas" seru Kharin masih tutup mata

"Heh dugong, stress kali lo ya gue orang kali" jawabnya

Sambil membuka mata "ohh lo kenapa?" sambil melihat Jay malas

"Kenapa lo tanya? eh udah ngatain kemaren juga lo engga dateng ke ruang musik " kata Jay

"Sibuk" jawaban singkat Kharin

"Udah sini lo ikut gue" tangan jay menarik tangan Kharin

"Udah naik sono" kata Jay pada Kharin

**************

Cerita pertama saya harap maklum ya namanya juga belajar heheheh 😁 tolong bantuan dan sarannya ya
voment ya

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 11, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

HOPETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang