0,1

58 5 10
                                    

Seorang perempuan tersenyum sambil menggenggam hot chocolate nya lalu mengambil kotak kecil di tasnya. Dia tersenyum lalu menggoreskan tinta pena di sebuah lembar kertas putih. Yang tertempel rapi di balik kotak tersebut.

Happy Birthday Rafa.
Wish you all the best.

From: Kanova A.k.a Kava. Yang selalu mempercayaimu setiap saat.

Kava memasukkan penanya lalu menyeruput hot chocolate nya untuk yang ke dua kalinya. Lalu mengeratkan mantelnya dan berdiri.

Setelah sebelumnya mengetik pesan singkat:

Aku tunggu di Kampus Raf.

*******

Khava berjalan dengan kegugupan Yang menghinggapinya sedari tadi. Apa sebaiknya dia kembali.

Khava bingung mau mengucapkan apa kepada Rafa nanti.

"Rafa happy birthday, wish you all the best. Nggak alay banget sih. " ucap Khava.

''Khava... " teriakan nama itu. Membuat Khava tersenyum.

Khava tersenyum manis sambil membenarkan letak kaca matanya. Tangannya gemetaran memegang kotak ini sedari tadi.

"Hallo Rafa, selamat ulang tahun, aku berharap yang terbaik untuk kamu, dan selalu mengAminkan semua doamu. Ini, jangan lupa dipakai ya." Ucap Khava menyodorkan kadonya.

"Makasih Khava, ah kamu pakai kasih ini. Makasih ya. " ucap Rafa tersenyum. Khava mengangguk.

''Aku pergi dulu ya, aku harus ke perpustakaan buat balikin buku, udah waktunya. " ucap Khava lalu melambaikan tangannya. Rafa tersenyum.

******

Khava kini sedang menyuapkan samyang ke mulutnya. Rafa yang melihat langsung tersenyum.

"Aku pikir kamu nggak suka yang pedas-pedas."

"Aku suka banget lagi."

"Kaya' nya banyak hal yang belum aku tahu dari kamu."

"Hehehe, harus tahu lah." Ucap Khava menatap Rafa.

"Oh ya nih jam nya aku pakai loh." Ucap Rafa sambil memandang ke arah tangannya.

"Bagus kamu pakai." Ucap Khava sambil tersenyum.

"Itu karena yang ngasih ikhlas."

"Bisa aja kamu Raf."

"Oh ya Khav, kamu pasti bakal lanjut in S2 kan. Tapi dimana?"

Dan pertanyaan itu juga ditanyakan papa dan mama di rumah saat makan malam.

"Mama dengar, kamu udah mulai masuk semester ke empat ya, kalau gitu habis ini lulus dong."

"Doain ya mam." Ucap Khava sambil meminum air putihnya.

"Kamu tahu nggak sih mama sama papa udah nyariin kamu kuliah buat ngelanjutin S2 diluar negeri. Gimana kamu mau?"

Khava tersenyum lalu mengangguk.

"Kamu memang jagoan papa dari kecil." Ucap papa mengelus rambut Khava.

"Eh bentar deh, mama punya sesuatu buat kamu."

"Apa?" Kata Khava polos.

"Kamus bahasa rusia. Yang kemarin udah kamu baca dan hafalin kan." Ucap mama antusias.

"Makasih Mam, yang bahasa jerman itu, udah Khava hafalin kok." Ucap Khava menerima kamus itu dengan mata berbinar.

"Kamu tahu itu kamus paling lengkap, jadi semua kata dalam bahasa rusia ada disana." Ucap Mama.

KhanovaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang