Selembar Rasa Untuk Dia.

1K 0 0
                                    

Kala itu, renungku tertancap jauh melangkau jarak. Ketika semilir angin menampar nampar muka, membawa bersama resah hati yang hadir, kerana dirimu.

Ya, kau, ketika itu, hidupku bagai sempurna, tiada resah gelisah, rindu, sayang yang pernah menghuni hati gersangku, aku hanya seorang teruna, yang punya cita tanpa cinta, yang hanya gembira tanpa rasa, rasa yang mengalir, merenjat tiap saraf yang menunjang, rasa yang membuat taj mahal tercipta, rasa yang sama mengikat romeo dan juliet, rasa yang itu juga yang tetap teguh dipertahan si arjuna, namun, sejak hari itu, hari di mana kita bertemu, rasa renjat saraf menyerang, rasa yang asing datang menyapa, rasa yang sama meruntuhkan tembok berlin, rasa yang sama disemai banyak manusia, mulanya aku menolak rasa itu, kerana kau, terlalu indah untuk ku, kau terlalu sempurna bagiku, keindahan wajahmu memukau sukma, menyiksa jiwa. Masa pantas berlalu, rasa itu masih ada tetapi pudar, tapi, kembali menyala tak kala kau, kembali menyapa diri ku, melihat kau bersama mereka.

Aku tahu, diri ini lemah, lemah dengan rasa yang tajam menikam, rasa yang jika di pegang, rentung jiwa, kerna ia adalah panas, berat, dan tajam.

Aku tahu, aku tak layak bagimu, kerna kau terlalu sempurna, aku hanya unggas, yang mampu berbunyi di hutan, tidak layak berirama bersama mu, kau perlu yang sempurna, yang mampu terbang setinggi kamu, yang mampu duduk serendah hati mu, yang mampu berlagu kala rindu pada mu, yang akan menjaga mu, persis militar menjaga negara, ya aku hanya sepi, menyelubungi hati.

Kini aku cuba, mengawal rasa di jiwa, untuk tidak terus mengharap, setelah ku lepas panah rasa, dari busur hati, namun, ia hampa ditengah jalan, busur itu kau elak, hanya menikan angin, bersama kekecewaan ku berjalan, di hari mulia, kau tidak salah, kerna ia tidak bisa dipaksa, aku yang gopoh, melepaskan busur tika tidak bersedia, tidak hairan angin yang di tuju. Sakit itu aku bawa, aku tahan, aku luah, tapi kau tak salah, aku yang durjana, kerana tak tahan kerinduan, pada sesuatu yang tak pasti.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Oct 12, 2016 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

sebuah luahan.Where stories live. Discover now