duka

125 1 1
                                    

kini terlewati waktu

duka pun kini menangis

ada apa

menangis ini

dalam uraian cahaya mimpi

terbawa hingga ke istana

sedih, terlampau sepi

apa yang aku buat?

apa yang aku minta?

duka kini telah menangis

duka, duka, duka.

bisa duka tak berhenti menangis

bisakah

aku berdiri di depan patung

berdiri dengan darah di air mataku

kubawakan kau samudra penyesalan di tanganku

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 12, 2013 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

dukaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang