kini terlewati waktu
duka pun kini menangis
ada apa
menangis ini
dalam uraian cahaya mimpi
terbawa hingga ke istana
sedih, terlampau sepi
apa yang aku buat?
apa yang aku minta?
duka kini telah menangis
duka, duka, duka.
bisa duka tak berhenti menangis
bisakah
aku berdiri di depan patung
berdiri dengan darah di air mataku
kubawakan kau samudra penyesalan di tanganku