It's Important. Sort Of.

10 0 0
                                    


Pengalaman pertama nulis sesuatu yang random, dan dipost di wattpad, dengan hasil ini: 1, 16 k views. 1 star. 2 comments.

Well, bagi beberapa orang ini mungkin nggak ada artinya, tapi bagiku itu penting sekali. Dan berharga. Ada seribu orang lebih membaca tulisan itu. Satu orang diantara seribu itu suka tulisan itu. Dan dua diantaranya memberi komentar positif. Kenapa berharga? Sebabnya adalah bahwa diantara seribu lebih pasang mata orang yang nggak aku kenal yang baca tulisanku, satu di antaranya menghargai hasil karyaku, dua dari mereka memberi respon berupa komentar.

Dan inilah kurasa yang menjadikan para penulis memilih profesinya. Yang membuat aku yakin untuk menekuni kegiatan khusus ini, terlepas dari apa pekerjaanku nantinya. Menulis.

Perasaan itu agak sulit dijelaskan lewat kata-kata, mengingat keterbatasan bahasaku. Pokoknya begini, aku menulis sesuatu, lalu aku senang karena tulisan itu dilihat oleh orang lain, bahkan disukai. Senangnya itu beda rasanya dengan misalnya, aku memotret foto pribadi (yang terus terang merupakan hobiku yang lain), lalu potret itu dilihat orang dan disukai. Ada sense of pride tersendiri, bahwa aku dihargai berdasarkan ekspresiku dalam bentuk tulisan, lebih daripada ekspresi wajahku dalam sudut pandang jepret terbaik.

For me, butuh banyak pertimbangan buatku untuk bisa menerbitkan tulisanku sendiri. Kepercayaan diri ku begitu rendah untuk bisa secara terbuka membiarkan orang membaca hasil tulisanku. Aku bahkan pernah ragu untuk memperlihatkannya ke orang yang aku kenal, jadi sejujurnya, kecil nyaliku mau 'pamer' tulisanku ke satu tempat untuk bisa dilihat orang banyak. Banyak yang kucemaskan. Gimana kalau nggak ada yang suka? Apa mereka bahkan peduli tentang apa ku tulis? Apa pesan yang ingin kusampaikan disini? Akankah ada yang membacanya? Dan yang paling penting diantara semua, apakah tulisanku bagus dan layak baca?

Dan dengan pemikiran seperti itu, semua tulisanku selama ini cuma jadi berkas tambahan yang menumpuk di hard drive. Publish tulisan? Nanti dulu deh. Tulisanku masih belum rampung, gaya tulisanku masih terlalu mainstream, nggak ada yang spesial dalam tulisanku, orang gak bakal suka dengan tulisan setengah-setengah macam begini. Itu lah sekelumit dari sejuta alasan yang ku katakan ke diri sendiri setiap hari.

But i realize now that none of that thoughts really matter, anyway. I enjoy writing, period.

Kecemasan-kecemasan yang kusebutkan tadi bukan masalah besar setelah aku menekan tombol publish. So what kalau gak ada yang baca tulisanku? Aku nggak rugi apapun. So what kalau teknik tulisku payah? Selalu ada ruang dan waktu untuk memperbaiki diri, terus berlatih dan belajar. So what kalau aku nggak cukup kreatif nulis karya? Yang penting aku punya cukup semangat untuk ningkatin wawasan dan daya imajinasiku.

Lewat tulisan, aku menghasilkan sesuatu yang datang dari hal yang yang non-materiil: kombinasi pemikiran pribadi, kreativitas, dan wawasan. Dimana sesuatu yang non materiil tersebut dipadatkan dalam sebentuk kumpulan simbol berupa huruf, yang kemudian membentuk kata, dari kata jadi kalimat, dan seterusnya.

Dan seperti produk komunikasi lainnya, tulisan yang baik mengandung suatu pesan, sebuah pendapat. Aku punya pendapat dan pendapat itu didengarkan. Di tahapan yang lebih tinggi, adalah bagaimana pesan dan pendapat itu kemudian tidak hanya didengarkan tapi juga mempengaruhi bahkan menginspirasi orang lain. Itulah menurutku, yang paling kuat memotivasiku untuk terus menulis. Banyak cara untuk bagi satu manusia untuk bisa berguna bagi manusia lain, dan aku memilih caraku dengan menulis.

Jadi, celotehan dan cecoretan pertama ini adalah pesan untuk semua di luar sana yang sama denganku, sesosok makhluk penuh kegalauan, kecemasan dan keraguan untuk mulai berkarya. Terus terang aku masih perlu banyak membaca dan belajar, aku harus lebih disiplin berlatih menulis, dan banyak tulisanku masih perlu disempurnakan secara teknis. Tapi, aku sudah memulai sesuatu. Itu sajalah langkah yang benar-benar penting, dan yang paling susah, memulai untuk berjuang melakukan sesuatu yang benar-benar ingin kulakukan, apapun hasilnya nanti. Dan titik mulai itu kadang lebih penting daripada menunggu kesiapan diri, karena kupikir, aku nggak akan siap-siap kalau terus berkutat dengan semua kecemasan itu. Just show them, this is what i write, this is what i think, deal with it!

Anyway, after writing that bold message, (literally, i put them in bold) i'm telling y'all that i raise my case, already. So, in attempt to finish this writing in a less awkward way, (though, some how i feel that what i'm going to say is just going to make things even more awkward) Just wanna say, stay awesome! And Bye! 

PS. this part of  is DEFINITELY, PURELY, and ABSOLUTELY random opinions about writing and/or reading activities that i thought very important to share. Agree or Argue, it's just a matter of opinion. See ya next time.

Celotehan, Cecoretan, dan Cerita KecilkuWhere stories live. Discover now