Chapter 1
Decakan air mulai membeber di setiap jalan ketika roda-roda sepeda menginjak genangan air. Dentingan bel sepeda begitu nyaring ketika seseorang menggeser geserkan tombol bel. Cekikikan seorang perempuan berjamrud merah muda pun terdengar ketika dia sampai lebih dahulu di sebuah parkiran sekolah KHS (KONOHA HIGH SCHOOL) dari seorang laki-laki dengan menggunakan sepedanya.
"Yaayyy aku menang sasuke Hihi!" Ucapnya girang.
"Hahh sudah ku bilang sakura, kakiku sedang sakit" kata si cowok yang bernama sasuke sambil menghela nafas karena lelah mengayuh pedal sepeda. "Jangan lupa ramennya sasu~" Ucap si Perempuan lagi yang d panggil sakura sambil melangkah kegirangan.
"Haahh! Baiklahh. Tapi…"
Sakura membalik kaget
"Apa? kau memakai syarat?!"
"Kau tahu kan kakiku sakit Saku?"
"Yup! Lalu??"
"Mmmpp, apa kau tega membiarkan aku mengayuh sepeda dengan kaki yg sakit?"
"kau… Memintaku untuk memboncengmu??" kata sakura menyipitkan kedua matanya. Sasuke hanya mengangkat kedua bahunya sambil tersenyum samar lalu berjalan melewati sakura. Sakura pun menyusul "Kau curang sasu!" dengan kesal sakura memukul sasuke, tetapi sasuke hanya tertawa ringan lalu berhenti
"Kau tidak mau memboncengku saku?"
"Tentu saja! mana ada seorang perempuan membonceng seorang pria"
"Dan kau salah satunya" Sasuke kembali tertawa.
"Baiklah, baiklah Aku tidak akan memaksamu saku, tapi Perjanjian kita akan di batalkan" Dengan cepat sakura menatap sasuke dengan tajam lalu memutar kedua emeraldnya "Haah baiklaaahh! aku akan memboncengmu sasu" sasuke pun tersenyum lalu menjawab. "Hn, baiklah"
Teng!teng!teng!teng!
Bel tanda masuk pun mulai nyaring terdengar, sehingga murid-murid yang masih di luar kelas pun mulai cepat berjalan menuju kelas mereka masing masing begitupun dengan sasuke dan sakura. 5 menit bel berbunyi halaman sekolah pun mulai sepi.Sakura dan sasuke pun berjalan memasuki kelas mereka lalu menuju kursinya masing masing "Ohayou ino" sapa sakura sambil meletakan tasnya di atas meja lalu mengambil posisi duduk. "Ow! Ohayou sakura" jawab si perempuan pirang berambut panjang tergerai dan terlihat sangat modis yang sejak tadi terfokus pda bukunya kini melirik sakura dengan sekilas. "Hmp, ada tugas ino?" tanya sakura sambil meronggoh tasnya mencari buku matematika. Tanpa melirik sakura perempuan yang bernama ino pun menjawab dengan simple "Tidak ada" sekilas sakura pun melirik dengan bingung sahabatnya yang terkenal akan kemalasan belajarnya itu, memang sejak ino masih sekolah di Konoha junior high school dengan sakura, pastilah sakura sahabat yang selalu di andalkannya, setiap ada tugas apapun sakuralah yg menjadi bahan contekannya. Ino adalah seorang perempuan yg sangat malas dalam hal apapun bahkan membaca 1 kalimat dalam buku pun dia malas tapi menurut sakura hari ini adalah sesuatu keajaiban. Sakura pun bergumam "Tumben sekali" "Apa?" "tidak" tidak lama pintu pun terbuka semua murid yangg tadinya sedang asik bercekcok kini diam karena takut takut kalau salah satu sensei masuk ke kelas mereka. Seseorang yang tadi membuka pintu kini mulai muncul, ternyata bukanlah salah seorang sensei tetapi seorang murid berjamrud kuning, pipi bergaris 3 kanan kiri, dan yaa tubuhnya pun lumayan cukup tinggi. Ia pun berteriak dengan suara toa yg super duper cempreng dengan wajah cengengesan "Ohayouu Minna-san!! Hehe"
Semua murid menggerutu dan akhirnya dengan serempak mereka berteriak "NARUTOOOO!!!!" kemudian pintu pun terbuka lagi dan kali ini benar-benar salah seorang sensei bermasker, sebelah mata kanannya d tutup oleh masker dan berjambrud abu abu "Ohayou minna-san, buka buku matematika kalian dan buka halaman… blablabla"Setelah 2 jam pelajaran…
teng!teng!teng!teng!teng!
Bel istirahat pun berbunyi dengan nyaring semua murid bersorak dengan senangnya dan mulai membuyar menuju tujuan mereka masing masing begitupun sakura dan sasuke.SAKURA POV
Huft, akhirnya suara bel yang di tunggu sudah sampai ke telingaku. Waktu yang di tunggupun akan segera di mulai dan itu adalah bermain basket. Salah satu olahraga yang paling Aku sukai. Terutama bermain bersama salah seorang sahabat yang memiliki selera yang sama. Sasuke. Sasuke adalah sahabatku sejak kecil yang selalu memiliki kesamaan denganku. Bahkan setiap kemana-kemana pun kami selalu bersama. Dan entah kenapa Siswi-Siswi di KHS setiap Aku dan Sasuke berjalan bersama pastilah tatapan death glare yang mereka pakai untuk menatapku begitupun dengan sekelompok grup yg bernama 'Sasuke Lovers' yang d ketuai oleh senior Karin.
"Sakura!" Sasuke pun menghampiriku dengan wajah yang tersenyum, senyuman yg membuat para kaum hawa tergila-tergila padanya, senyuman yang dapat membuatku merasa nyaman, dan membuatku menjadi merasa percaya diri.
"Hn, ayo!" lamunanku buyar dengan seketika ketika Sasuke menarik tanganku dengan halus. Dan kami pun berjalan menuju lapangan basket biasa kami bermain basket bersama "Mmmpp" Sasuke bergumam, yup! artinya dia sedang memikirkan sesuatu. Aku hanya memutar kedua bola mataku, dan menduga duga kalau pikiran Sasuke sedang tidak bagus.
"Yaa sasukee, ada apa??" jawabku malas. Sasuke terkekeh mendengar suaraku yang agak malas lalu dia membelai rambutku dengan sayang dan tersenyum "Tidak Saku, tenang saja Aku tidak akan ingin Kau mentraktirku " Aku hanya menatap mata hitamnya itu dan tersenyum kembali. Beberapa saat terlihatlah dimana tempat yang paling menyenangkan bagiku, sebuah lapangan di kanan kiri lapangan ada sebuah tiang ring masing masing 1. Hanya ada beberapa orang di lapangan itu dan Aku mengenal mereka semua dan diantaranya adalah ten ten, temari, hinata dan para senior-senior tim basket KHS. Tiba-tiba sebuah bola orange bergulir ke arah kakiku "Sakura!!" Seseorang memanggilku sambil melambai lambaikan tangannya dari kejauhan. Ternyata ten ten. dia adalah ketua dari tim olahraga basket KHS yg sangat tangguh dan pintar dalam sebuah taktik. Sedangkan Aku adalah sebagai pemain yang lincah dan pintar dalam menghadapi musuh.
"Sakura ayo!" Aku pun tersenyum lalu mengambil bola basket dan mengoper ke ten ten.
"Ayo Sasu!" ajakku kpada sasuke.
"Sasuke!!" Sasuke pun melirik ke belakng dan melihat orang yang memanggilnya sedang berlari ke arahku dan Sasuke. "Hello Saku!" Sapanya dengan wajah cengengesan dan pipi bergurat.
"Hai Naruto" Jawabku serta memasang senyuman yang biasa aku pasang.
"Hey Sasuke, hari ini ada rapat dadakan dengan sensei Guy. ayo kita harus cepat!" ucap Naruto dengan tegas.
Sasuke meliriku "Baiklah, Sakura…"
"Tidak apa apa Sasu" Ucapku tersenyum.15menit telah terlewati Aku bermain bersama teman-temanku tanpa ada rasa lelah. Entah kenapa badanku menjadi agak oleng dan merasa sakit, dadaku terasa sesak, mataku terasa buram dan aku merasa… hidungku berdarah. Aku menyentuh hidungku dan melihat dengan tanganku. Benar saja hidungku berdarah dan aku mulai berhenti berlari. Merasa ada yang memanggil, aku pun mencari-cari pusat suaranya tanpa kusadari mataku sudah gelap, badanku mulai goyah dan akupun jatuh terkapar ke bawah.
Sakura POV end
Sasuke POV
Haahh Pengulangan rapat. Membosankan. Ingin rasanya pergi keluar dan bermain basket bersama Sakura dan bertaruh dengannya rasanya hal itu menyenangkan. Mengingat Sakura berbicara tadi sewaktu kami berjalan menuju lapangan basket, pastilah Dia sudah membaca pikiranku dan mengetahui apa yang Aku inginkan. Yaitu Bertaruh. Hampir setiap hari Kami selalu melakukan hal itu dari hal sepele maupun sampai hal yg tidak bisa di remehkan. Satu-satunya orang yang selalu membuatku merasa tenang, nyaman dan kadang membuat hatiku tidak karuan. Haruno Sakura. Manusia yg beririskan emerald, berambut panjang soft pink. Jujur saja dia Perempuan natural yang amat cantik dan semua orang sangat menginginkan hal itu. Terkadang Aku selalu membayangkan sakura menjadi kekasihku. Dan Aku yakin semua itu mustahil. Entah kenapa hari ini perasaanku tidak seperti biasanya yang selalu tenang mungkin karena hari ini tidak bersama Sakura. Semakin lama pikiranku mulai gelisah. Tanpa kusadari Seseorang memanggil nama marga ku "Uchiha!!" Aku pun menoleh "Kau di panggil oleh Tenten" ucap Shikamaru. Aku bangkit dari tempat dudukku dan berjalan menuju keluar untuk menemui Tenten.
"Sasuke!" Tenten pun menghampiriku dengan wajah yg khawatir
"Ada apa? Di mana Sakura?"
"Ah itu, Aku kesini… ingin mengabarkan tentang Sakura, kalau Sakura……"
"Kenapa?"
Tenten terlihat ragu, pikiranku mulai tidak enak dan memikirkan hal-hal yang tidak aku inginkan pada Sakura. Aku mulai tidak menyukai dengan bahan pembicaraan Tenten tanpa menunggu jawaban Tenten, Aku pun mulai berlari menuju lapangan basket. Setelah beberapa langkah berlari tanganku di tarik dan di tahan oleh Tenten.
"Dia pinsan sewaktu Dia bermain basket dengan Kami dan sekarang Dia sedang ada di uks selain itu…… Hidung Sakura mengeluarkan darah"
Deg!! Hatiku mencelos mendengar perkataan Tenten, pikiranku membeku seketika, badanku kaku seakan akan seseorang telah mengikatku dengan tali yang sangat kuat. Tanpa berpikiran panjang akupun berlari kencang menuju uks tanpa memikirkan hal apapun selain keadaan Sakura dengan hati yg tidak tenang.Sasuke POV end
Seorang Perempuan sedang tergeletak lemah di sebuah kasur putih dengan mata tertutup. Di
Sebelah kasur terdapat seorang lelaki sudah 1 jam dia duduk dan melewati jam-jam pelajaran. Ia terus bergumam sambil memegang tangan sang perempuan.
"Sakura ayolah… ini Aku, Sasuke" gumamnya lirih dengan nada yang khawatir.
"Sasuke…" ucap seseorang dari belakang tubuh Sasuke. Sasuke hanya sedikit menoleh kebelakang "Shizune-san, bagaimana dengan keadaan Sakura?" ujar Sasuke lirih.
Shizune adalah seorang perawat di uks sekolah KHS, setiap ada apapun pastilah Dia yang selalu menanganinya.
"Sebaiknya Kau bawa Sakura ke rumah sakit lalu hubungi kedua Orang Tua Sakura Aku takut dengan keadaannya. Sudah 1 jam Dia tidak menyadarkan diri" ucap Shizune menyarankan.
"Hn, baiklah" tanpa babibu Sasuke pun menggendong Sakura lalu membawanya ke rumah sakit Konoha Medicine (Rs.KM). Setelah sampai di rumah sakit Sakura pun langsung di bawa ke ruang UGD oleh beberapa perawat sedangkan Sasuke hanya menatapnya dengan tatapan sendu. Setelah Sakura di bawa ke ruang UGD, Sasuke pun langsung menghubungi orang tua Sakura. Setelah menghubungi orang tua Sakura, Sasuke pun memilih berdiam diri dijejeran kursi dan berharap semoga tidak terjadi hal yang buruk pada Sakura. pikirannya pun mulai menerawang memikirkan tentang Sakura.
Beberapa menit kemudian orang tua Sakura pun datang dengan terengah engah karena khawatir pada Sakura anak mereka satu-satunya dan Sasuke pun bangkit dari posisi duduknya.
"Sasuke ada apa dengan Sakura?" Tanya Mebuki Ibu Sakura dengan nada yang khawatir. Sasuke menceritakan kejadian-kejadian yang terjadi hari ini dari awal kejadian sampai saat ini. Kizashi hanya diam membungkam dan hanya memikirkan keadaan Sakura. Tiba-tiba pintu ruangan tempat Sakura di periksa pun terbuka dan keluarlah seorang dokter perempuan berambut pirang, berkuncir 2 kanan kiri dan berdada besar.
"Ah, Ishi(Dokter) bagaimana dengan keadaan Sakura??" Tanya Mebuki.
"Sebelumnya perkenalkan nama saya Tsunade, tentang keadaan Sakura, dia baik" ucap Tsunade.
"Syukurlah" ujar Mebuki, Sasuke dan Kizashi serentak. Dalam sekejap Sasuke menghela nafas lega dan pikiran Sasuke mulai tenang.
"Tapi…" Lirih sang Dokter membuat ketiga orang yang tadinya lega kini menegang kembali.
"Ada apa Tsunade-san?" Tanya Mebuki cepat.
KAMU SEDANG MEMBACA
2 Month
RomanceProlog "Hidup bersamamu adalah suatu keindahan yang luar biasa Sasuke. Bahkan, untuk merasakannya pun lebih dari sekedar besar dan sangat besar. Hal yang belum pernah kurasakan sebelumnya bersama orang lain. Cinta. Hanya denganmu dan bersamamu aku b...