Selection

288 24 4
                                    

©KRISTAO HUNHAN FANFICTION©

Original Story
By
Fazira

.
.
.
Warning: Don't like Don't read!! BL! Boy x Boy. M. OOC!

.
.
©Story Present©
.
.
.
__________________________

"Akhh...fasterrhh sayangghh ugghhh sshhh"

"Ouhh yeahh..akhh"

Terlihat dua orang pemuda yang sedang menggapai kenikmatan surga dunia. Dua pemuda itu bergumul diatas sebuah sofa besar bertepatan disamping jendela besar yang terbuka lebar , dengan cahaya sinar bulan yang tampak membuat suasana menjadi romantis.

"Kau sangat menggoda, sayang"

Suara berat dan dalam itu menghanyutkan pria  mungil yang berada dibawah kukungannya. Mata sayu dan lelehan saliva yang keluar dari sudut bibirnya membuat pria yang berada diatasnya bertambah semangat menghentakkan dan mempercepat tusukan bagian bawah tubuhnya kedalam lubang anal sang pemuda mungil.

Tubuh keduanya terhentak dengan cepat. Desahan pemuda mungil teredam oleh ciuman pria diatasnya dengan kasar, saat pencapaian mulai dirasa oleh keduanya.

"AKHHHHH..."

Keduanya ambruk setelai menggapai kenikmatan yang putih. Napas keduanya masih terengah-engah. Pria lebih besar dan tinggi yang menindih pria mungil itu bangkit, menuju kamar mandi dan dapat terdengar suara guyuran air shower.

Pria mungil ditinggal sendiri, masih berada diatas sofa. Nafasnya mulai teratur dan mulai memejamkan kedua matanya. Ya, sudah hal biasa bila habis bercinta dengan sang ketua.

.

Luhan masih berkutat dengan dokumen dan berkas-berkas yang diberikan oleh Suho tadi pagi. Matanya masih tetap fokus, walau kini sudah larut malam. Satu persatu berkas diperiksa.

"Ck. Kenapa tidak ada, padahal aku yakin pasti ada." Luhan berdecak kesal menatap seluruh berkas yang ia priksa.

Ia menekan pangkal hidungnya. Kini kantuk mulai menyergap. Ia menyingkirkan segala berkas yang berada diatas mejanya dan menyimpannya ditempat aman. Setelah selesai, ia keluar dari ruang kerjanya. Sebelum masuk kekamarnya, ia selalu menyempatkan mengecek kamar sang adik. Dapat ia lihat sosok Tao yang tengah tidur dengan damai diatas ranjangnya. Ia tersenyum kecil melihat sang adik yang tidur dengan mulut sedikit terbuka. Setelah puas, ia menutup pintu kamar Tao dan menuju kamarnya.

.

Pagi menjelang. Luhan dan Tao tengah menikmati sarapan pagi. Pelayan pria paruh baya setia melayani keduanya berada disamping kanan Tao. Saat mereka makan dengan damai, ponsel Luhan berdering keras. Ia menemukan nama Suho yang tertera di layar ponselnya. Tanpa ragu ia menjawab panggilan tersebut.

"Yeoboseo, Suho-ssi?"

"Luhan. Apa kau masih berada dirumah?"

"Ah, iya. Aku masih dirumah tengah menikmati sarapan. Ada apa Suho-ssi?"

"Maaf sebelumnya aku mengganggumu. Tapi, bisakah kau datang lebih awal sekarang? Ada kasus baru yang harus kita selidiki."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 15, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

REVENGETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang