1- Teman baru?

1K 64 15
                                    

Adara terbangun dari tidur lelapnya, melirik jam weker diatas nakas kemudian menyenderkan punggungnya ke kepala ranjang. "Masih bangun juga?" Gumamnya. Dari jutaan orang yang kurang mensyukuri apa yang telah mereka punya, Adara-lah yang paling tidak mensyukuri jika dia masih terbangun dan membuka mata. Baginya kehidupan tidak ada lagi. Semuanya berjalan datar dan hampa. Setiap dia hendak tidur dia selalu berdoa untuk tidak terbangun keesokan harinya. Namun ternyata dia masih bangun juga.

____

Senior yang mengenakan jas almamater tengah siap-siap dipinggir lapangan. Mereka saling berdiskusi satu sama lain atau mengobrol macam yang tidak penting. Terutama buat cewek yang suka membahas fashion. Apalagi tentang barang bermerk dan keluaran terbaru. Atau mereka yang suka bergosip ria.
"Buat anak baru yang mengikuti masa orientasi siswa silahkan baris dilapangan!" Teriak seorang cowok pake toak tepat didepan murid-murid baru yang mengenakan atribut masa orientasi siswa. "Woii baris cepetan! Lelet banget sih disuruh baris, kayak keong," tambahnya mengomel ketika melihat murid-murid yang dibimbingnya belum baris secara sempurna. Dia tidak suka keterlambatan. Dia tidak suka mereka yang santai. Toak diturunkan dari depan mulutnya.

Seseorang yang sama mengenakan jas almamater menepuk bahunya, "Woles kali, di. Enggak usah pake urat. Mereka masih anak baru."

"Justru itu bay, mereka harus dikerasin. Jangan manja!"

"Tapi inget, lo enggak boleh pake kekerasan! Oke?"

"Hmmm," jawabnya malas. Aldi Herawan. Cowok yang cukup famous di Sekolah. Beberapa kali memenangkan lomba futsal antar sekolah. Dia juga pernah mewakili sekolah untuk mengikuti pertandingan futsal tingkat nasional. Tak hanya futsal, dia juga jago basket dan bulu tangkis. Untuk urusan olah raga dia paling terdepan.

"Assalamualaikum wr.wb, perkenalkan nama saya Aldi. Pembimbing MOS atau MOPDB kalian untuk tiga hari kedepan. Saya hanya anggota OSIS biasa yang mewakili Ketos, karena dia ada urusan. Untuk sementara waktu saya yang akan menghandle." Sejenak mengambil nafas, Aldi mulai berbalik, menunjuk teman-temannya, "dan mereka adalah teman-teman saya yang akan ikut membimbing kalian. Untuk pembagian ruangan, kalian bisa lihat diruang kelas yang ada didepan kalian."

Diam sejenak Aldi menatap mereka semua. Matanya menyipit ketika dia melihat seorang Adara yang tiba-tiba datang dan masuk barisan paling belakang. Posisi Aldi yang memang diatas panggung kecil dan tidak terlalu tinggi sangat jelas melihat Adara.
"Heii kamu!" Ucapnya didepan toak serta tangan yang menunjuk ke arah Adara. Semua peserta didik baru langsung berbalik dan ingin tahu siapa yang dimaksud Aldi.
Adara ikut berbalik namun tidak ada orang. Akhirnya dia balik badan lagi, kemudian dengan polosnya dia menunjuk dirinya sendiri, "saya?"

"Iya kamu, siapa lagi? Sini kamu! Maju ke depan!"

Dengan santainya Adara maju kedepan, Aldi langsung turun dari panggung dan berdiri didepan panggung, masih menghadap semua peserta MOS.
"Siapa nama kamu?" Tanya Aldi langsung ketika Adara sudah sampai didepannya.
"Lihat aja nih name tag saya! Bisa baca kan?" Sambil menunjukan name tag yang menempel diseragamnya.
"Saya tanya baik-baik, enggak usah senga. Bisa?" Nampaknya Aldi mulai emosi menghadapi Adara yang memang berwatak keras. Keduanya sama-sama keras, dan tidak mau mengalah. Aldi meneliti seragam Adara, alumni smp 6, batinnya. "Peserta mabis juga? Kenapa baru datang? Main masuk barisan lagi."

"Saya telat."

"Saya tau kamu telat, tapi kenapa? Siapa juga yang nyuruh kamu masuk barisan gitu aja." Dengan acuh tidak acuhnya Adara mendengarkan omelan Aldi, tapi tidak sekalipun dia malu ataupun takut. "Udah gitu enggak pake atribut lagi. Kamu mau ikut mos apa mau mejeng?"

Adara hanya diam, bahkan dia cuma berdiri dengan diam. Matanya menelusuri sudut sekolah. "Biasa aja," gumamnya.

"Ngomong apa barusan? Maksud kamu yang biasa apa?" Kembali Adara dengan diamnya membuat Aldi semakin geram dan emosi. "Lo dengerin gue ngomong enggak, sih?" Teriaknya ditoak. Adara langsung menutup telinganya yang seketika pengang.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 15, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Abu-abu Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang