"Boleh aku menginap?"
Aku terdiam dan menimang-nimang lagi. 'Apakah tak apa jika ia menginap?, bagaimana kalau para tetangga ku mengira yang tidak tidak. Ah mereka pasti akan mengira aku adalah jalang!. Tidak, aku harus mengusirnya.'
"Yak! Pabbo! Pulang sana aku ingin tidur" ucap ku seraya menendang-nendang kaki jimin.
"Ah yak! Shireo!" Jimin menghentakkan kakinya seperti anak kecil. OH GOSH , SO CUTE!!
"Baik, jika tidak ingin pulang, aku saja yang tidur diluar!"
Aku berdiri dan segera pergi meninggalkannya yang masih duduk diam di sofa. Berharap ia akan mengalah dan pulang.
Aku memutar kenop pintu apartemen ku dan bisa kudengar namja itu berteriak.
"Yak! Neo! Park Rihyun!"
'Hah sudah kubilang ia akan mengalah'
Aku berbalik dan
SRET!
Jimin melemparkanku sebuah jaket..
"Pakai itu jika diluar dingin"
.
.
.
1
.
.
.
2
.
.
.
3"Eung....arggghh PARK JIMIN! NEO MICHYEOSSEO!?"
Ku lempar jaket tadi kearah jimin. 'Marah? Tentu saja! Bagaimana bisa ia memperlakukan wanita seperti itu? Ah dasar gila'
Aku mulai mendekati jimin untuk memberikan jitakan mulus di kepalanya.
Namun ia berlari menghindariku dangan tawa yang tak henti-hentinya ia keluarkan untukku.
Sedangkan aku? Aku berusaha mati matian menangkap tubuh pendeknya itu. Yah walaupun aku lebih pendek darinya. Tapi , tinggi 175 untuk seorang pria berumur 22 tahun itu, sangatlah tidak wajar bukan?.
Hah aku mengumpat kesal. Aku mengatur kembali nafasku yang tidak karuan ini dengan memegang lututku.
Bagaimana tidak. Aku mengejar nya selama 10 menit. Namun tetap tak bisa mendapatkan tubuhnya. Oh ini melelahkan.
Jimin menolehkan kepalanya dan melihatku.
"Kenapa berhenti?"
ya, kata itulah yang terucap di bibir namja pendek itu. Lihatkan? Dia sangat menyebalkan!.
"Enyahlah kau" seketika aku memutar bola mata dan tubuhku menuju kamar.
"Yak! Kau marah?" teriaknya lagi.
Aku membanting tubuhku diranjangku merasa sangat lelah.
Tiba-tiba seseorang berbaring disamping ku. Ya aku sudah tau pasti, bahwa ia adalah si pendek jimin.
"Huhhhhhhhhh~"
Aku menghembuskan nafasku kasar dan memejamkan kedua mataku.
Jimin, ani.
Si namja pendek itu.
Mulai mendekatkan tubuhnya padaku. Aku bisa merasakannya bahkan saat mataku tertutup rapat.
"Hahhh"
Umpatku kasar saat ia mulai mendekatkan wajahnya ke telingaku dan membisikan sesuatu disana.
Pelan
Sangat pelan
Hingga otakku sangat susah untuk mencerna omongannya.
Hanya 3 kata yang dapat kucerna dan berhasil membuka lebar-lebar mataku.
Kata pertama
"Rihyun"
KAMU SEDANG MEMBACA
Ah Jimin [Jimin Bts Ff Nc] {RE~PUBLISH}
FanfictionI know it's wrong, but i love it~ PARK RIHYUN I can't control my self anymore, i'm sorry~ PARK JIMIN