Aku tak bergeming.
Kaki ku tidak bisa pisah dengan lantai yang kupijak.
Rasanya aku seperti patung.
Sementara jimin?
Makin mendekatiku.
Santailah rihyun, dia hanya sahabatmu.
Oke. Dia hanya sahabatku, lalu kenapa aku segugup ini.
"Hey park jimin. Keluarlah, aku sedang tidak ingin bercanda". Tuturku padanya. Berharap yang dikeluarkan dari mulutnya adalah tawa. Berharap bahwa ini hanyalah sebuah candaan yang ia buat untukku. Berharap ini tidak serius.
Oke kembali kepada jimin yang sekarang sudah tepat berada di depanku. Menatapku dengan lekat. Dan aku? Hanya terpanah oleh tatapannya.
Sangat bodoh,kan?
Tapi sungguh, mata cokelatnya itu benar-benar cantik.
RIHYUN STOP!
Aku kembali pada kesadaranku dan mulai terkekeh. Kekehan yang sangat dipaksakan, sebenarnya.
"Huh, wae? Kenapa menatapku seperti itu,eoh?"
Bukannya menjawab. Jimin hanya memandangku lagi.
"Baiklah, kau tidak mau keluar? Kalau begitu aku pakai baju di kamar mandi saja"
Tujuanku sekarang adalah lemari pakaian. Mengambil baju tidur-memakainya dikamar mandi, dan selesai.
Oke itu cukup mudah.
Namun, baru selangkah aku melangkahkan kakiku dari hadapan jimin. Langkahku terhenti saat tangannya menyentuh kedua pundakku dan mendorongku sedikit keras ke tembok.
DEG
DEG DEG
DEG DEG DEG.
Jantungku berpacu begitu kencang sehingga aku bisa merasakan bahwa nafasku sedikit kehabisan oksigen.
"Apa yang kau lakukan,eoh?!" bentakku pada jimin, tangannya masih berada di pundakku yang kini tidak berbalut kain. Bahkan aku bisa merasakan tangannya yang dingin dan sedikit berkeringat.
"Ya! Lepaskan!" aku berteriak kepadanya. Bukan teriak karena amarah namun aku berteriak karena takut.
Ya aku takut. Ini membuat otakku kembali berpikir kotor. Ini menakutkan . Aku takut akan tatapannya. Aku takut karena cengkraman tangannya di bahuku yang semakin lama semakin erat.
Aku takut padanya.
"J-jjim, ada apa denganmu,eoh?". Aku coba untuk berbicara dengannya lagi.
Cengkramannya melemas secara perlahan. Satu tangan kanannya bergerak menangkup pipiku dan mengelusnya pelan.
"Ri-hyun". Panggilnya.
"E-eoh".
"Maafkan aku, tapi-"
Dahiku berkerut. Penasaran akan lanjutan dari perkataannya.
Wajahnya mulai mendekat padaku. Dapat kudengar detak jantungnya yang berdegup kencang.
"Aku sudah tidak bisa menahannya lagi, Tolong aku"
"Maksudmu ap-
Chup~
Oh apa ini?
Dia menciumku.
Apa?!!
Tidak , ini tidak boleh terjadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ah Jimin [Jimin Bts Ff Nc] {RE~PUBLISH}
Hayran KurguI know it's wrong, but i love it~ PARK RIHYUN I can't control my self anymore, i'm sorry~ PARK JIMIN