Hanya harapan kosong yg kupunya. Harapan indah yg pernah sangat kuharapkan darimu. Sejuta anganku ingin kurajut bersamamu. Entah ini akan berakhir indah atau kesedihan pada akhirnya.
Kini, penantian pada kesedihan akan segera kutapaki. Tangga menuju perpisahan perlahan mulai kunaiki. Hanya tinggal menghitung hari saja, entah pada akhirnya kita akan bisa bertemu kembali atau ini akhir dari segalanya.
Perlahan jalanan yg selama ini kau lewati, bangku sekolah yg selama ini kau duduki akan berdebu. Tapakan kakimu masih sangat jelas diingatanku. Sangat jelas bagaimana kau melakukan itu setiap harinya. Yang jelas rasa sedih lah yg perlahan kian menghantuiku. Aku serasa terbayang akan sosokmu satu tahun silam.
Hari ini hari dimana siswa kelas 9 melaksanakan Ujian Nasional. Ku tau ini adalah sebuah awal menuju masa depanku. Dan tepat 1 bulan setelah ujian, ulang tahun ku ke-15. Orang yg mungkin kuharap bisa mengucapkan sepatah atau dua patah kata tak mungkin bisa mengucapkannya, mungkin saja dia lupa.
Ini yg selama 2 tahun belakangan ini sangat ku takuti, ini yg 2 tahun belakangan menjadi beban difikiranku. Tak jelas apa maksud hatiku. Aku tahu rasa ini sungguh tak wajar bahkan aku sebenarnya tak pantas untuk merasakan. Aku bukan kekasih atau orang terdekatnya. Tetapi sungguh berat hati aku mencoba melepasnya. Aku tahu saat ini mungkin hanya dengan menangis semua jadi baik.
Masih ingat bagaimana aku dan kamu bertemu bukan? 1 tahun lalu kami bertemu disebuah ruang kelas saat kamu tak sengaja berpapasan. Aku merindukan akan masa dimana kami bertemu. Masa dimana jantung ini berdebar dari biasanya. Masa dimana tatapan mataku ini berbeda. Masa dimana aku melukiskan sebuah senyuman untuknya. Sekarang aku harus juga menutup dalam2 semuanya. Aku takut tak kan ada org yg bisa menggantikan posisinya menggantikan semua yg telah lama hilang dariku, menggantikan kekosongan hati ini. Aku tahu apabila semua ini tak kan bermakna untuknya. Dan maaf aku terlalu menyayanginya. Dan berharap dia kan jadi milikku. Semua itu diluar kemauanku, aku tak mengerti mengapa rasa ini terus bertambah bukan berkurang saat melihatnya walau dari kejauhan, melihat senyum yg terpancar dari bibir indahnya walau ku tahu itu bukan untukku.
Dan, selama ini aku belum pernah merasakan hal yg berbedaa saat bertemu yg lainnya. Aku merasa hanya ia yg mampu menggantikan kekosongan hatiku.
Masih terlihat jelas dan masih terlihat sangat mulus sebuah foto itu. Ya, kami memang sempat hanya berfoto dan itupun dengan teman-teman. Memandang jelas bagaimana perasaan ku pada saat itu. Menantap jelas bagaimana senyumnya dikala itu. Jelas dia sangat indah, tetapi dia sangat sulit ku gapai.
Dan lagi, hatiku hancur lagi dikala rembulan sudah tak terlihat sinarnya, awan hitam menutupnya. Dan tak beberapa lama hujan turun dengan derasnya. Butir-butir air mata ini jatuh lagi. Mencoba mengingatnya kala itu. ya memang hujan selalu saja menciptakan sebuah kisah baru disetiap kehadirannya. Dan karna hujan aku mulai rindu sosoknya dalam hidupku. sosok yg bersemayan dibatin ini. Dan karna hujan dia bisa berlama-lama didekatku. namun itu tak berlansung lama. Yaa..mungkin kita ditakdirkan untuk selalu dalam perbedaan.Old strory 😌