Lagenda Indonesia

Alas Purwo

Bagi warga banyuwangi ataupun para penelusur dunia lain alas purwo ini terkenal sangat angker, sebagian orang meyakini bahwa di alas purwo ini terdapat kerajaan jin yaitu tempat berkumpulnya para mahluk halus jin dan sebangsanya , dialas purwo bayuwangi ini juga terdapat sebuah pura yang terletak di tengah alas, tidak heran jika setiap tahunnya banyak pengunjung umat hindu dari bali dan banyuwangi berkunjung ke pura ini, bahkan pada hari hari tertentu seperti tanggal 1 suro (tahun baru islam) banyak warga yang datang ke alas purwo ini untuk bersemedi mencari wangsit, kesaktian bahkan pesugihan.

Alas purwo banyuwangi ini memiliki lebih dari 30 goa yang biasanya di gunakan untuk ajang bertapa , jangan heran jika anda berkunjung ke alas ini, di beberapa goa dan jalanan terdapat berbagai sesajen dan aroma kemenyan. Salah satu goa yang populer dan sering di singgahi oleh para petapa yaitu goa istana yang konon pernah dikunjungi oleh bapak presiden pertama di Indonesia yaitu soekarno yang bertapa untuk mencari ketenangan, konon goa istana ini menjadi salah satu tempat berkumpulnya para raja untuk bertukar pikiran dan menenangkan diri, goa ini kerap dikunjungi para petapa dan menurut penglihatan para normal goa ini dijaga oleh dua orang prajurit yang bertubuh besar dan banyak pula makhluk gaib yang tinggal di goa ini.

Tidak hanya itu di "alas purwo" banyuwangi ini juga terdapat sebuah makam yaitu makam mbah dowo. Makam ini memiliki panjang kurang lebih 7 meter yang terletak di tepian alas purwo, di tempat inipun kerap digunakan sebagai tempat bertapa . makam yang memiliki panjang 7meter ini bukanlah makam jasad manusia melainkan tombak pusaka milik EMPU BARADA yang dititipkan kepada suryo bojonegoro untuk diserahkan kepada RAJA KLUNGKUNG yang akan dipergunakan sebagai senjata untuk melawan seorang janda berilmu hitam yaitu CALON ARANG, namun suryo bojonego melanggar amanah tersebut dan membuka pusaka sebelum sampai di istana, karna hal itulah tombak pusaka tersebut kembali ketanah dan tidak bisa di ambil kembali dan ahirnya suryobojonegoropun menghabiskan sisa hidupnya untuk menjaga benda pusaka tersebut. Makam mbah dowo ini mempunyai kekuatan yang sangat tinggi sehingga di jaga oleh penjaga yang layaknya seperti prajurit.

Misteri Wagini Anak Genderuwo

Pada tahun lalu warga banyuwangi di gemparkan dengan seseorang yang di sebut sebagai anak gederuwo yaitu wagini, wagini anak genderuwo ini adalah salah satu warga yang tinggal di dekat area taman nasional alas purwo banyuwangi, wagini ini tiba-tiba terkenal setelah tampil di acara telefisi suasta dan di unggah diyoutube,di acara telefisi yang membahas wagini tersebut dihadiri oleh tokoh supranatural yakni KI AGENG KIWI dan seorang tokoh supranatural wanita yang juga sebagai ibu asuh

Ki ageng kiwi menceritakan asal muasal anak genderuwo ini adalah hasil hubungan antara genderuwo dengan seorang kembang desa daerah terpencil dikawasan alas purwo, singkat cerita suami wanita tersebut sering pergi keluar kota untuk mencari nafkah, jadi di suatu malam sang suami pulang dan mengajak istri berhubungan badan berkali-kali namun di saat hari menjelang pagi sang suami yang sebenarnya (suami asli) pulang dan mengajak sang istri berhubungan tetapi sang istri menolak, kata sang istri "kan semalam kamu sudah berkali-kali menggauli aku mas " dengan wajah yang kesal sang suamipun marah dan bilang " apa kau bilang!! Aku yang melakukannya, dasar wanita murahan tak sudi aku melihat wajahmu lagi pergi kau dari sini" ahirnya sang istripun pergi ketempat orang tuanya dan ahirnya lahirlah seorang anak yang sangat aneh wajahnya dan ditumbuhi bulu-bulu yang lebat, anehnya pada usia 5 tahun anak tersebut tumbuh dengan cepat dari anak seusianya dan porsi makannya juga banyak sang ibupun tidak tahan dan sering memaki anak sampai memukul dan tiba-tiba muncul sosok bapak genderuwo dengan wujud aslinya yang sangat menakutkan marah dan membawa anak tersebut pergi. Dan saat ini wagini di asuh oleh seorang Eyang wanita yang dikenal dengan sebutan eyang ratih, eyang tersebut bisa berkomunikasi dengan wagini menggunakan bahasa ghaib. Bukan wagini saja yang di asuh oleh eyang ratih ada juga manusia kepiting yang dijumpainya di makasar, dinamakan manusia kepiting karena di kekkdua tangannya memiliki capit seperti kepiting. Konon manusia kepiting tersebut adalah seorang pangeran.