puisi 1

186 13 5
                                    


Kau memberikanku hidup
Kau memberikanku kesempatan
Tuk melihat indahnya dunia
Tuk menelusuri jejak2 rahmat-Nya

Ibu
Ibu
Ibu
Kau yang telah mengandungku
Melahirkanku lalu merawatku
Dengan segenap perjuanganmu
Jerih payahmu, cucuran peluhmu
Kau tunjukan padaku caramu
Tuk ungkapkan rasa kasihmu

Ibu
Terima kasih
Atas kasih sayang yg tak pernah usai
Walau kau mulai renta
Namun cinta tulusmu tak pernah koyak
Tak jua pudar ditelan masa

Waktu terus bergulir
Detik demi detik terus berlalu
Musim datang silih berganti
Hingga kutersadar
Kini ku harus berkelana
Mengembara ke dunia yang sebenarnya
Dunia yang fana
Penuh dengan problematika
Dan, satu hal yang tak kupinta
Daku harus rela meninggalkanmu
Kendati qalbu enggan
Kendati batin merintih
Meronta2 tuk menolak
Mejerit lirih tuk berkata enggan
Tapi kusadari
Aku punya impian
Yang tak mudah kutaklukan

Ibu
Ibu
Ibu
Dekaplah buah hatimu ini
Peluklah diriku
Sebelum samudera memisahkan kita
Sebelum jabal nan menjulang pisahkan kita
Sebelum jarak benar2 membentang jauh

Sebab tak dapat kupungkuri
Daku akan merindukanmu
Menahan seonggoh pilu
Meredam hasrat tuk bertemu
Melawan lara yang menyeruak
Menerjang perih yg melanda sukma

Ibu
Aku akan merindukan itu
Pelukan hangatmu
Merindukan senyuman manismu
Tatapan teduhmu, elusan tanganmu
Dan segala perhatianmu

Ibu
Kaulah segalanya
Kau anugerah terindah di hidupku
Harta paling berharga di hidupku

Ibu
Peluklah daku dalam doamu
Rindukanlah aku di setiap waktu
Kecuplah daku dalam bunga tidurmu
Ingatlah aku dalam dzikirmu
Ibuku sayang
Semoga Allah selalu menjagamu
Di sini
Ku menyayangimu

Puisi HimeWhere stories live. Discover now