Story 2

11 1 0
                                    

Hosh....hosh.....drap.....drap.....

'Gawat, gawat. Bersih bersihnya jadi kelamaan.... yang lain sudah pada pulang belum ya.'

'Kenapa aku selalu telat...ah ketemu!'

"A..."

"Bikin muak ya!"

'Hah?!'
Degh....

"Sawasaki dari kelas 2! Belagu banget, bikin muak saja!"

'Hahaha.... aku terlalu paranoit.'

"Ah, Syun!"

Grep...(Peluk)

"Hei, hei Syun juga merasa seperti itukan? Sawasaki itu nyebelin banget ya."

Padahal mereka tidak pernah bicara dengannya.

"Maaf aku belum pernah melihat anak itu."

"Oh begitu."

"Baru 4 bulan sih, ya."

Aku tak pernah berpikir kalau orang lain itu memuakkan.
Bagamana aku bilang begitu ya? Tidak boleh. Kalau aku sampai berbicara berbeda dari mereka, akulah yang dianggap memuakkan.

----------------------

Flashback on

.

.

.

.

.

.

.

.

.

"Dia suram sekali ya."

"kutu buku? "

"Tapi manis juga ya?"

"Cowok jangan bilang gitu dong. Nanti dia jadi sok."

"Nyebelin banget bikin muak saja"

Padahal hanya sedikit lebih serius di banding yang lain. Saat pindah sekolah aku merasa mendapat kesempatan. Bisa berubah. Akhirnya aku bisa ikut dengan mereka.
.

.

.

.

.

.

.

Flashback off

----------------------

'Karena aku kutu buku aku mudah menghafal...aku belajar fashion dari maju majalah mode. Aku jadi populer dengan meniru cara bicara artis.

"Aku sudah mulai lelah tertawa."

Kyahahaha.....

"Syun hebat."

Kalau mereka tau aku yang sebenarnya. Apa anggapan mereka ya?

---------------------

Hosh.....hosh......drap.....drap.....

"Gawat! Telat, telat. Dasar, kenapa aku selalu saja begini. Padahal akan ada pemilihan panitia untuk pantia study tour nanti!"

Brak!!!

"Maaf, aku terlam...."

"Baik. Semuanya tolong jangan berisik!"

"1 kelompok 3 orang, ya."

'Gawat...sudah mulai'

"Jyun-can kelompoknya sudah jadi kok. Tinggal penentuan pantia."

"Eh, tapi kelas kitakan ada 31 orang. Kalau satu kelompok 3 orang berarti sisa 1 orangkan?"

'eh...'
Degh....
Degh....
Degh....

'Jangan jangan aku ya.'

"Semua sudah ada kok."

"Siapa? Siapa yang gak ada?"

DEGH.......

Padahal ini hanya hal biasa. Tadi kan aku gak ada. Tentu saja mereka lupa. Tenang, bilang saja aku. Tidak apa apa kok.
Tidak bisa.....kakiku gemetar. Aku ingin menangis.

"Ah...Syun baru datang ya... pantas saja kelas jadi sepi."

Grep..... (aku ditarik kerahnya)

"Kalau gitu Syun yang tersisa, sudah kuputuskan untuk petugas yang mengurusi aku!"

'Apa?!'

Gyahahaha.......

"Petugas apaan tuh."

"Aku juga akan beli banyak oleh oleh. Jadi butuh bantuan, nih."

Hahahaha.......

"Kalau jalan tanpa penuntun aku bisa tersesat."

"Uwaaa.... egois banget deh, jyun-can!"

"Hahahaha...... kasian syun! jyun-can benar benar guru kayak anak kecil, ya."

"Kalau gitu mulai hari ini persiapannya sudah harus di mulai, ya anak anak~"

Bohong. Jangan jangan dia menolong ku. Apa dia menyadari perasaanku?

Secret of the 7th LessonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang