Terbangunnya aku

74 1 1
                                    

Sebelum dibaca harap play dulu lagu yg ada di atas biar tambah khusuk

Dipagi hari ini, aku terbangun dari tidurku dan aku tak pernah terfikir bahwa kejadian tadi malam masih membekas di hati ini

Bagaimana tidak? Akupun masih tak menyangka perempuan yang menurutku baik hati layaknya seorang bidadari yang selalu menghiasi hari-hariku kini telah berubah menjadi sesosok makhluk yang akupun tak mengenalinya.

Mungkin rasa sakit yang membuat diriku tak mengenalinya.
Jelas saja dia telah membuat sakit hati. Tak pernah terbayangkan bila dia setega ini putuskan hubungan yang sudah kita jalin.

Akupun masih tak habis fikir kenapa shilla setega ini, akupun bertanya "salah aku apa? Aku terlalu sayang sama kamu? Aku terlalu mengkhawatirkan mu? Aku terlalu perhatian sama kamu? Apa itu semua salah? Apa itu semua membuat kamu risih? Bila itu alasannya aku minta maaf"

Shila: "bukan gitu dik, aku ngerasa kamutuh udah gacocok lg sama aku, kamu tuh gabisa ngertiin aku lagi"

Dika: "ha? Kenapasii kamu tiba-tiba gini, aku gamau shil! Aku gamau kita putus ayolah kita selesaikan baik-baik klo misalnya aku ada kurang apa kekamu aku serius deh bakal ubah semuanya biar kamu nyaman sama aku gamau kita putus shil plis! Ini sakit bgt"

Shilla: "Bukannya gtu dik gimana yah jelasinnya, hmm jd gini dik kamu tuh terlalu ribet jd cowo km tuh buat aku risih dengan semua perhatian km yg berlebihan kamu terlalu protektif buat aku, jujur dari awal aku juga gasuka sama kamu, aku mau dkt sama km karena pada saat itu aku emg butuh pelampiasan dari mantan aku kemaren"

Dika: " oh, emang salah aku selalu nanya kamu dimana? Sama siapa? Emg salah aku selalu perhatian sama km? Slalu bawain makanan kesukaan km, slalu ingetin kamu, aku salah? Kalau iya aku bisa ubah itu semua biar km nyaman sama aku"

Shilla: "bukannya gitu dika, sebenernya aku Nerima kamu karena kasian, aku ngeliat perjuangan km yg bnr" mau sama aku sampe buat lakuin apaaja, maaf dik "

Akupun hanya terdiam tak tahu harus bagaimana lagi. Rasa sakit ini seakan membuat semua pikiranku hilang.

Shilla: " yaudah dik aku mau masuk kerumah dulu ya, maaf"

Aku hanya termenung kaku seakan msh tak percaya. Akupun pulang dengan tatapan kosong dijalan pun aku masing bingung sakit hati dan juga masih tak percaya apakah ini nyata atau hanya mimpi.

RinduTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang