"Udah, gapapa Ran, gue juga seneng kalo liat lo seneng," ujar gadis berkuncir kuda itu yang jelas jelas saja perkataan yang sangat munafik.
"Ta—"
"Sttt, janji sama gue, jangan pernah nyakitin dia. Lagian dia nganggep gue juga kaya adek sendiri."
"Araaa,"
"Apalagi? He likes you. And you like him too. So?" ujarnya lagi yang nampak sekali seperti orang munafik dan mencoba tersenyum walau semua orang tau, kalau itu sangat berat.
Maybe someday, batinnya dan segera pergi dengan air mata yang hampir tumpah.
a/n; emang dibuat pendek. vomment yo. btw kebanyakan disini kea cerita real gue /curhat ceileh/ see ya next part!
YOU ARE READING
SOMEDAY
Teen FictionApakah suatu saat aku akan bahagia? Apakah suatu saat kesedihanku akan berakhir? Apakah suatu saat juga ia akan kembali? Semoga saja. Suatu saat. Someday-