Prilly, nama wanita berperawakan mungil, tidak terlalu tinggi, bermuka chubby dan selalu tersenyum memperlihatkan gigi gigi mungilnya. Prilly selalu terlihat riang gembira, seperti tidak pernah tertimpa masalah sedikitpun. Seperti sekarang, ia hanya sedang memberi makan ikan di kolam air mancur taman dekat rumahnya, tetapi senyumnya terus mengembang sedari tadi. Prilly tidak sendirian, ia bersama temannya, Ali. Ali adalah temannya sewaktu SMA. Berperawakan tinggi jauh dari Prilly, berambut hitam legam, memiliki sorot mata yang tajam dengan bulu matanya yang sangat lentik. Hidungnya mancung dan senyumnya sangat manis. Ia terlihat seperti keturunan arab.
Prilly dan Ali sudah keluar dari SMA yang sama. Prilly bermaksud untuk masuk universitas swasta yang ada di kotanya, karena ia tidak berhasil lolos masuk universitas negeri yang ia dambakan. Nah, sedangkan Ali, ia akan melanjutkan sekolahnya ke luar negeri, Inggris. Ya, iya akan pergi ke Inggris dan melanjutkan sekolahnya di sana. Jadi, Ali dan Prilly hanya dapat bertemu kembali sekitar 6 bulan sekali. Itupun tidak pasti saat Prilly libur, karena jadwal kuliah Inggris dan Indonesia berbeda. Hari ini, sebelum Ali pergi untuk waktu yang lama ke Inggris, ia bermaksud untuk menghabiskan waktunya bersama dengan Prilly seharian. Ali akan pergi satu minggu lagi, tapi Ali tidak ingin Prilly mengetahui, kapan tepatnya Ali pergi. Jadi Ali bermaksud menghabiskan waktunya hari ini. Kemanapun Prilly ingin pergi ia akan mengiyakan dan tidak akan mengecewakannya, itu janjinya.
''Al, sini dong jangan liatin aja gak seru ah!" Prilly memanggil Ali yang daritadi duduk di kursi taman yang jaraknya agak jauh dengan air mancur tersebut sambil memegangi makanan Prilly.
"Sini, makan dulu aja jangan main ikan terus." balas Ali santai. Sambil mengayunkan tangannya santai. Akhirnya Prilly mengalah dan mendatangi Ali.
"Eh pergi yuk, udah bosen aku di sini, hehe." Prilly tidak langsung duduk, ia malah mengajak Ali untuk pergi lagi karena ia sudah bosan. Ali langsung mengangguk saja karena Ali berjanji untuk tidak mengatakan 'tidak' hari ini pada Prilly. Ia pun berdiri dan menggenggam tangan Prilly sambil berjalan. Mereka berjalan keluar dari taman dan memasuki mobil Ali.
"Kamu mau kemana sekarang? Ini masih pagi kalo kamu mau ke mall, ndut." kata Ali sambil tersenyum meledek. Ali dan Prilly memang memiliki julukan tersendiri satu sama lain. Ndut, sapaan Ali untuk Prilly yang katanya suka makan tiada henti tapi bercita cita ingin langsing dan tinggi seperti model victoria secret. Onta, adalah sapaan Prilly untuk Ali karena Ali yang terlihat seperti keturunan arab dan memiliki hidung yang mancung.
"Aku gak mau ke mall ko. Katanya kan kamu mau ngajak aku jalan jalan bukan shopping, berati jalan jalan aja kemana mana gitu ke jangan yang ngebosenin." jawab Prilly sambil mengenakan seat beltnya. Ali terlihat berpikir karena ia bingung harus kemana mengajak perempuan yang ia sayangi ini pergi. Ali tidak tahu terlalu banyak apa yang Prilly benar benar sukai dengan detail dan Ali juga tidak mengetahui bagaimana cara memperlakukan perempuan dengan sangat baik seperti bagaimana layaknya sepasang kekasih. Ya, Ali belum pernah memiliki seorang kekasih sekalipun selama hidupnya meskipun sekarang ia sudah akan memasuki masa perkuliahan. Ia hanya benar benar menyukai Prilly tidak peduli apa yang Prilly lakukan dan katakan dengan bodoh, ia hanya akan terus menyukainya dengan tulus. 'Kalau udah sayang ya gimana lagi mau dia gimana juga aing bakal tetep terus suka' kata Ali pada teman-temannya semasa SMA.
"Ayo dong pergi jangan ngelamun aja!" kata Prilly sambil memukul bahunya pelan melihat Ali yang sedari tadi hanya memperhatikan Prilly tanpa gerakan dan suara apapun yang ia buat.Ali mengangguk-anggukan kepalanya, terkejut dan langsung menyalakan mobilnya sambil terus berpikir kemana mereka akan pergi. 'Hadeuh aing bingung mau kemana gak lucu kalo dia sampai malah ketiduran atau kebosanan karena aing' kata Ali dalam hati.
"Kamu lagi mau kemana gitu biar kita ke sana aja sekarang?" tawar Ali pada Prilly yang sedang menikmati perjalanan. Prilly terlihat berpikir sambil melihat handphone-nya.
"Hmm yaudah ke kebun teh yang di Lembang aja yuk, kayanya lagi hits deh banyak yang foto di sana soalnya hehe" kata Prilly nyengir ke arah Ali. Ali mengangguk dengan jarinya membentuk 'oke' sambil terus fokus menyetir.
YOU ARE READING
Hati Ini Dapat Berubah
FanfictionHati ini tidak akan pergi. Ia hanya merantau dan akan selalu kembali ke sini, tak peduli apapun. Hingga akhirnya jika kau meminta hati ini untuk pergi. Hati ini akan terus menyanjungmu, meski ku tak terlihat lagi. don'be a silent reader! komen tenta...