My Way

Prolog

Pengangguran, dan aku harus rela merantau ke Jakarta dari Bandung untuk mendapat pekerjaan yang ditawarkan adik mama. Kalau saja aku lulus SNMPTN atau SBMPTN,aku mungkin sedang menikmati masa awal kuliah dengan teman teman baru dan bukannya menunggu dengan bosan orang yang akan menjemputku di Stasiun Gambir.

"Teh Alin ya ?" ujar seorang lelaki paruh baya di depanku.

"Eh iya pak" Jawabku sambil tersenyum.

"Saya Pak Amir,supir Bu Mira yang disuruh jemput teteh. Maaf ya bapak lama soalnya tadi ada kecelakaan di dekat stasiunnya"

"Iya gapapa,tenang aja pak"

Setelah satu jam perjalanan yang menyenangkan menurutku karena Pak Amir yang easy going, kami pun sampai di rumah Tante Mira. Aku segera menurunkan koper yang dibantu juga oleh pak Amir dan disambut oleh Tante Mira yang sengaja libur dari pekerjaannya.

FYI, tante Mira orang yang jarang ada di rumah disebabkan pekerjaannya sebagai tour guide oleh karena itu dia senang sekali saat aku menerima tawaran pekerjaan dan tinggal dirumahnya sekaligus mengawasi anak satu satunya yang juga sepupuku.

"Hai sayang,gimana tadi jalan ? kamu pasti capek ya ?" Ucap tante Mira sambil memelukku.

"Lumayan capek tante, pantat aku sampe tepos gini hehe..." jawabku sambil membalas pelukannya.

"Haha... ya udah kamu langsung istirahat aja ya,nanti Bi inah yang tunjukin kamarnya."

"Iya tante,aku istirahat dulu ya."

Sampai dikamar aku pun langsung ganti baju dan merebahkan badan bersiap untuk istirahat.

Tidurku sangat nyenyak sampai kurasakan ada seseorang yang menghempaskan tubuhnya pada sisi ranjang dan memanggil manggil namaku,saat aku membuka mata aku bisa melihat seorang pemuda lengkap dengan seragam SMA nya sedang menatapku dengan wajah berbinar.

Dan ini bukan awal yang bagus,kataku dalam hati sambil terus mengucapkan istigfar.

Bersambung ....