1

82 10 0
                                    

Just close your eyes
The sun is going down
You'll be alright
No one can hurt you now
Come morning light
You and i'll be safe and sound.

Aku mengalunkan nada lagu Taylor Swift - Safe and Sound yang merupakan favorite ku seraya memarkirkan motor kesayanganku vario warna hitam, disebuah tempat yang disediakan untuk parkir.
Dan disebut Tempat Parkir atau Parking Area.

Aku menatap sekelilingku.
Tempat yang sangat asing bagiku.
Aku berjalan perlahan-lahan menyusuri tempat bernuansa biru muda.
Tempat yang disebut sekolah.
Yang satu kata namun banyak arti.
Ada yang pendapat yang mengatakan bahwa sekolah itu tempat belajar , beberapa diantaranya menyalahkan pendapat itu dan berpikir bahwa sekolah adalah tempat untuk mencari teman, dan banyak lainnya tidak setuju dengan kedua pendapat itu dan mengatakan bahwa sekolah itu tempat untuk bermain dan banyak lagi definisi tentang sekolah
Dan aku belum menemukan arti dari sekolah menurutku.

Back to topic

Aku berjalan sendirian menyusuri lorong sekolah ini.

Aku melihat satu orang perempuan berjalan dari arah yang berbeda denganku. Mengunakan baju kemeja pink kotak kotak dan celana jeans hitam. Tubuhnya mungil. Tapi aku yakin dia kakak kelasku.

"Kak kalau mau daftar sma sini beli formulirnya dimana ya kak? " oke ini aku mengatakan dengan sangat hati-hati. Jujur aku takut salah berbicara. Aku masih anak baru tidak ingin kena masalah.

"Oh sini aku anterin" kata kakak kelas bertubuh mungil ini seraya berbalik arah dari posisi awalnya dan mulai berjalan.

Aku berjalan beriringan dengan kakak bertubuh mungil itu.

Langkah kakiku dan dia berhenti tepat didepan ruangan dengan pintu berwarna putih
Dan ada tulisan 'PPDB' yang tertera didepannya.

'"Ini dek udah sampe" katanya.

"Makasi ya kak" ucapku. Dia tersenyum padaku dan pergi menghilang.

Aku masuk sendiri kedalam ruangan yang diantarkan oleh kakak itu.

Dalam ruangan berwarna dasar biru disetiap sudutnya, aku duduk berhadapan dengan seorang ibu-ibu yang mungkin kelak akan menjadi guruku.

Aku membeli satu formulir khusus untukku dan aku pergi meninggalkan tempat itu.

Aku kembali menyusuri lorong lorong itu sendirian.

Banyak mata-mata jahat menatapku dari berbagai sisi. Seperti mereka melihat santapan lezat dan mereka akan memangsaku.

Aku tidak menghiraukan semua itu.

Aku melangkah dengan mengerahkan seluruh kekuatanku dan aku kembali keparkiran dan mulai menjalankan motorku. Tak lupa aku membayar parkir Rp.2.000 kepada satpam yang telah setia menjaga motorku dan  karena aku anak yang baik dan kebetulan pula aku lagi punya duit.

" Eh w a i t " ucapku dalam hati. aku menghentikan motorku dan menatap kebelakang kembali.

Aku melihat seorang pria ternyata duduk di samping satpam tadi sambil minum kopi.

"Apa dia satpam juga? Ga deh kayaknya" batinku kini berbicara.
"Apa sih gapenting" lanjutnya.
"Hahaha" dan aku pun tertawa bersama dengan batinku yang tertawa.

Aku menjalankan motorku kembali dan meninggalkan lingkungan yang disebut sekolah.

Aku mengendari kendaraan kesayanganku , my beloved motorcycle ini menelusuri jalanan ibukota.

Sambil memikirkan beberapa hal yang tidak seharusnya dipikirkan saat dalam berkendara.

in my mind.

Hari ini aku telah didepak dari sma negeri. Tepat pagi ini pengumumannya dari Jalur ke 3, Jalur umum yang terakhir. Yang kalo anak belom data diri dan lapor diri bangkunya ilang dan buat anak anak di jalur ketiga ini.
Dan aku resmi tidak masuk.

Pupus sudah harapanku.

Aku sudah merangkai cita cita dan kisah kisah yang akan aku dapat ketika aku masuk sma negeri.

Ayah berjanji akan membelikanku motor scoopy warna pink dan helm yg warna navy blue. Lalu Bunda pun berjanji pula jika aku masuk negeri tadinya aku akan dibelikan tas dan semua stuff sekolah warna pink dan blue

Oke semua hilang.

Bahkan mereka tidak mau mengantarkanku membeli formulir disekolah tadi.

Oiya sekolah tadi tuh namanya 'SMA TATA SURYA 2'

Aku berjalan sebatang kara bagai anak ayam kehilangan induknya , bagaikan ikan nemo yang kehilangan ayahnya dan ikan dory yang mencari orang tuanya dalam lautan lepas.

Hingga akhirnya aku menemukan seorang bertubuh mini mengantarkanku ketempat dimana aku bisa mendapatkan sebuah kertas map berisi formulir.

Dan aku juga bertemu dengan beberapa orang yang menatapku seakan aku adalah ikan teri dan mereka ikan paus yang besar itu yang disamudra pasifik.

Tak lupa seorang pria yang duduk disamping bapak satpam dan meminum kopi.

Aku masih bingung dia sebenarnya adalah staff atau karyawan atau siswa atau bahkan orang tua murid?

" Brukk " bunyi buku jatoh .eh Bukan deng bunyi motorku yang menabrak mobil didepanku.

Aku menghentikan semua aktifitasku.

Aku berjalan dengan kecepatan normal dan tiba tiba mobil depanku nge-rem mendadak dan membuatku terjatuhlah aku dari motor vario kesayanganku ini.

"Dek gapapah kan" kerubunan orang berhenti dan meminggirkan posisi motorku ke tepian jalan dan gaada yang nolongin aku.

Mereka lebih peduli pada motorku daripada aku yang sudah tergeletak diaspal item.

" ayo bangun cepet daripada bikin macet " ucap seorang pria menarik tanganku dan membopong badanku agar duduk dipinggiran jalan juga disebelah motorku.

" ha.. w a i t "

dia kan orang yang tadi.

Loving AloneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang