Sehun - Me or Puppy

2.2K 147 6
                                    

ME OR PUPPY


AUTHOR : Oh Minyoung
EDITOR : Kim Sang In
GENRE :  Fluff Romance
CAST : Oh Sehun “EXO”  × OC


Sumarry: “Sepertinya anjingmu itu lebih penting dariku. Jadi sekarang juga putuskan pilih aku atau puppy cantikmu itu.”


~~~
Siapa yang mendeklarasikan bahwa wanita yang bisa menjadi kekasih seorang Oh Sehun adalah wanita paling beruntung didunia?  Siapa? Sepertinya aku harus menemuinya. Aku Lee Sung Rin kekasih dari seseorang yang bernama Oh sehun dengan jelas menyatakan bahwa pendeklarasian diatas adalah salah besar. Aku bisa berkata seperti ini karena memang banyak bukti yang mendukung pernyataanku kalian bisa menemukannya nanti. Ya walaupun tidak bisa kupungkiri menjadi seorang kekasih kapten basket di sekolah yang notabennya termasuk dalam most favorit namja yang mempunyai banyak fangirl dimana - mana adalah sesuatu yang membanggakan.
Tapi, apa kalian akan terus bersabar jika kekasihmu lebih menomor satukan anjing kecil peliharaannya daripada kau. Dan hal itu selalu terjadi saat kita bersama. Hingga rasanya saat itu aku adalah iblis yang mengganggu ketentraman mereka.

Pagi ini terlihat seorang namja tengah berdiri bersandar pada mobilnya yang ia parkirkan didepan rumah sang kekasih. Ya dia adalah Oh Sehun namja yang sudah menjalin hubungan bersama Sung Rin selama 1 tahun belakangan ini. Seperti biasa dia akan menjemput kekasihnya untuk kesekolah bersama.

Tin tin

“Eomma.. Appa.. aku berangkat dulu, Sehun sudah didepan.”
“Baiklah, berhati - hatilah dijalan.”
“Ne….”

“Pagi sayang.”

Cup

“Pagi..”

Tak bisa dipungkiri bahwa Sehun memiliki wajah yang hampir menyentuh kata sempurna. Bagaimana tidak dia selalu berhasil membuat jantung Sung Rin bekerja tak karuan jika sudah bersamanya.

“Sudah siap.”
“Ck. Apa kau lihat aku tak siap.”
“Hey, ini masih pagi chagi. Jangan cemberut. Bagaimana jika pulang sekolah nanti kita pergi ke kedai ice cream.”
“Emmm baiklah aku setuju.”
“Tapi ada syaratnya.”
“Mwoga?”
“Seperti biasanya.”
“Gomawoyo Sehun oppa. Saranghae.. buing.”

Lihat, aku sangat suka momen seperti ini. Bagaimana tidak, Sung Rin selalu mengeluarkan aegyonya jika sudah seperti ini.

“Hahaha good girl. Sudah, ayo kita berangkat.”

Pelajaran saat ini sangat membosankan. Lebih baik aku mendengarkan musik saja. Terserah Park saem mau bicara apa.

Seperti biasa Sun Rin jika sudah seperti ini pasti akan langsung mengeluarkan earphone peach dari saku roknya. Tapi sialnya kali ini dia lupa akan sesuatu.

[Sehun side]
30 menit lagi kelas berakhir, kini aku sedang mengerjakan tugas dari Jung saem. Dia bilang dia sedang rapat. Saat ini aku sedang membuka akun path dan tak sengaja aku melihat notif teratas.
Lee Sung Rin listening Chen × Punch Everytime

Dengan cepat aku meng sns nya
Hunie oppa : “ Yak Lee Sung Rin, apa yang kau lakukan?”
Rin chagi : “Apa? Memangnya ada apa?”
Hunnie oppa : “ Bukannya sekarang kau waktu pelajaran Park saem?”
Rin Chagi : “Ne, benar. Lalu?”
Hunie oppa : “Yak kenapa kau menggunakan earphone?”
Rin chagi : “Kau tau aku tak tertarik dengan pelajaran biologi.”
Hunie oppa : “Sayang, tapi kau tidak seharusnya seperti ini.”
Rin chagi : “Sudahlah Oh Sehun, lalu kau? Apa kau sedang membolos kelas?”
Hunie oppa : “Aku? Tidak. Jung saem sedang izin rapat, jadi kelasku kosong.”
Rin chagi : “Bisakah kita bertukar kelas.”
Hunie oppa : “Rin~ah.. mworaneungoya. Neo wae geure?”
Rin chagi : “Ne oppa…”
Hunie oppa : “Sudahlah, setelah ini kutunggu diparkiran oke.”
Rin chagi : “ Arasseo oppa, saranghae ❤ ”

Aku tersenyum membaca pesan terakhir dari Sung Rin. Hah, dia sangat menggemaskan. Mwoya? Aku hampir lupa hari ini harus mengambil Vivi di petshop. Baiklah, nanti setelah dari kedai ice cream aku akan kesana bersama Sung Rin.

Sudah 10 menit aku menunggu Sung Rin. Kemana dia, tumben sekali dia terlambat.
Puk

“Huh huh Sehun… mian, Park saem sangat cerewet hari ini.”
“Heum.”

[Sung Rin pov]
Yak apalagi. Jika sudah begini pasti Sehun sedang marah. Ah ya tuhan, apa aku harus mengeluarkan jurusku lagi.
[End]

Perlahan kupegang kedua tangannya dan….

“Oppa, apa kau marah padaku?”
Baiklah Oh Sehun, jika kau tetap diam aku terpaksa mengeluarkan jurusku.
“Hunnie Oppa, mianhae. Kenapa kau marah padaku? Harusnya kau marah pada Park saem yang menahanku dikelas. Hunnie Oppa… buing buing. Saranghae.”
“Yak Lee Sung Rin kau pintar sekali merayu heum?”
“Ani. Apa kau sudah tidak marah padaku?”
“Tentu tidak karena kau sudah merayuku.”
“Yes. Oppa cepatlah, aku tidak sabar ingin makan ice cream.”
“Iya sayang, ayo.”

Tak butuh waktu lama kini mereka sudah berada di kedai ice cream langganan mereka. Tempat dimana sepasang kekasih ini menghabiskan waktunya bersama setelah terpisah selama di sekolah.

“Chagi, pelan pelan. Lihat, sampai belepotan begini.”
“Uhm… Dimana?”

Tanpa kuminta Sehun langsung mengusap ujung bibirku dengan ibu jarinya. Dengan telaten dia membersihkan sekit demi sedikit kotoran yang masih menempel.

“Gomawo Hunnie.”
“Ne, cheonma.”
“Oppa, apa kau tak ingin makan ice cream.”
“Aku sedang tidak ingin. Sudah, selesaikan saja makanmu.”

Terkadang Sung Rin terlihat seperti anak kecil jika seperti ini. Ini yang membuatku tak pernah berhenti mencintainya.

“Oppa, ayo aku sudah selesai”
“Baiklah ayo.”

Diperjalanan aku sedikit bingung ini karena bukan menuju arah jalan kerumah. Sebenarnya Sehun ingin mengajakku kemana? Tak lama mobilnya berhenti didepan pet shop. Haish jika sudah begini 99,9 % jawaabnnya adalah “Aku mau mengambil vivi.”

“Sayang, kau tak mau ikut turun?”
“Tidak. Aku disini saja.”
“Baiklah.”

Sudah 15 menit aku menunggu Sehun didalam mobil. Sebenarnya apa yang dia lakukan disana, kenapa lama sekali.

Buk

“Sayang maafkan aku sedikit lama.”
“Heum.”
“Kita ke taman ya?”
“Heum.”
“Kau kenapa?”
“Aku? Tidak apa – apa.”

Selama diperjalanan Aku dan Sehun hanya sesekali berbincang kecil.


“Chagi, ayo kita turun”
“Baiklah.”

Saat ini Aku dan Sehun sedang bermain disebuah taman. Sebenarnya kami bertiga karena ada sebuah pengganggu diantara kami yaitu Vivi anjing sehun.

“Ya Vivi.. ayo kemari.”
“Vivi coba dengarkan aku.”
“Yak Vivi, kau nakal sekali. Kenapa kau tak patuh pada appamu ini eoh?”

Yak dasar Oh Sehun gila. Bagaimana bisa dia mengakui vivi sebagai anaknya. Sungguh saat ini aku sangat malu.

Melihat Sehun sangat asik dengan Vivi dengan mudahnya dia melupakanku. Sungguh aku sudah tak tahan selalu seperti ini.

“Yak Oh Sehun. Berhentilah bermain dengan anjing cantikmu itu.”
“Wae?”
“Tunggu sayang, Vivi ini anjing lelaki jadi kau tak boleh menyebutnya cantik.”
“Mwo? Kau lebih membelanya?”
“Ani. Geuge amigo. Aku hanya menjelaskan padamu saja.”

[Sung Rin pov]
Ya tuhan apa disekitar sini ada yang menjual racun. Jika ada aku ingin membelinya sekarang juga dan memberinya pada anjing itu agar sehun tak mencampakanku lagi. Yak Oh sehun cukup sudah aku sudah lelah.
[End]

“Yak Oh Sehun..”
“Heum ada apa sayang.”
“Kau masih bisa bertanya seperti itu?”
“Memangnya ada apa?”
“Hei tuan Oh apa kau tak sadar sedari tadi kau mencampakan dan melupakanku. Dan kau lebih mesra dengan puppy cantikmu itu.”

[Sehun pov]
Deg. Rasanya hatiku seperti ditancap besi. Benar apa yang dikatakan Sung Rin jika aku terlalu asik dengan vivi dan lupa jika aku sedang bersamanya.
[End]

“Tapi sayang, aku hanya?”
“Hanya apa? Hanya lebih cinta pada puppy cantikmu ketimbang aku, begitu?”
“Sayang buk—“
“Cukup tuan Oh, aku lelah. Selalu saja seperti ini, jika kita pergi bersama dan kau dengan sengaja membawa vivi. Pada akhirnya kau akan berkencan dengan puppy cantikmu  bukan?. Dan kulihat sepertinya anjingmu itu lebih penting dariku. Jadi kuminta padamu saat ini juga putuskan pilih aku atau puppy cantikmu itu”

[Sehun pov ]
Yak Lee Sung Rin, kenapa kau memberiku 2 pilihan yang sangat susah? Bukankah kau tau aku sangat mencinataimu dan vivi dia adalah anjing peliharaanku.
[End]


Grep

“Chagiya mianhae jeongmal mianhae, sungguh aku tak bermaksud seperti itu. Pilihanmu yang kau berikan sangatlah sulit. Kau tau bahwa kau adalah separuh dari jiwaku dan itu berarti aku sangat mencintaimu. Dan vivi dia yang selalu menemaniku dirumah. Aku tak bisa memilih diantara kalian berdua.”
“Lalu…”
“Dengar… aku berjanji padamu bahwa setelah ini aku tak akan pernah membawa vivi saat kita bersama. Dan percayalah bahwa tidak ada yang bisa menggantikanmu menjadi nomor satu dihatiku.”
“Jinjja?”
“Yah.. aku serius.”
“Oppa gomawo.”

Cup

“Ne cheonma. Saranghae.”
“Nado saranghae Hunnie Oppa.”
Dan semenjak hari itu Sehun benar - benar menepati janjinya. Dia sudah tak pernah membawa Vivi lagi saat dia sedang bersamaku.

TAMAT



PACAR [EXO Drabble series]  《Open Request》 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang