Prolog

240 23 4
                                    

Akhir dari dunia.
Dimana kami akan pergi mencari tempat tanpa adanya bahaya akan nyawa kami terancam.

Berjalan menyusuri hutan belantara, seorang gadis dengan langkah pasti terus berjalan ke dalam hutan belantara itu seakan tahu bahwa dia takkan tersesat.

Membunuh atau terbunuh itulah pilihanmu dalam dunia ini.

Terdengar suara dari belakang gadis itu. Tiba-tiba keluar seorang tentara yang berlari kencang ke arah gadis itu, namun gadis itu tetap berjalan ke depan. Ketika tentara itu berada tepat di belakangnya, gadis itu langsung membalikkan badannya dan menarik bambu runcing dari tas punggungnya. Seketika gadis itu langsung menusukkan bambu runcing itu ke leher tentara itu.

Jika di perhatikan secara sesama, tentara itu tampak pucat, pupil matanya berwarna putih, kulit wajahnya banyak terkelupas hingga memperlihatkan dagingnya dan menimbulkan bau busuk, dan mulutnya terus terbuka dan terdapat sisa darah kering yang telah berwarna hitam.

Akhir dunia ini adalah akhir dari kemanusiaan. Perasaan hanya akan membawamu kepada kematian.

Menarik bambunya dari leher tentara itu, gadis itu melanjutkan perjalanannya sambil memegang bambu runcingnya yang kini berlumuran darah merah pekat dari tentara tadi. Hingga dia berhenti berjalan, karena jalannya terhalang pagar besi yang dibaliknya merupakan lapangan landasan pesawat dan terdapat bungker-bungker, serta beberapa 'orang' berjalan tak tentu arah.

Jika kamu tidak mau mati maka pergilah sejauh mungkin sampai mereka tidak dapat menemukan dirimu, namun itu sangatlah mustahil karena mereka ada di mana saja.

Tubuh mereka sangat pucat, banyak kulit tubuh mereka terkelupas hingga memperlihatkan dagingnya yang baunya busuk, pupil matanya berwarna putih, dan mulutnya terus terbuka yang terdapat bekas darah yang telah menghitam. Keadaan mereka sama seperti tentara tadi. Ya, mereka semua terkena virus yang menjadikan mereka sebagai undead, atau mayat hidup.

Gadis itu langsung memanjat pagar itu hingga menimbulkan suara yang membuat para undead berjalan ke arahnya. Namun gadis itu hanya bersikap biasa saja. Mengambil sabit dari tasnya, ketika para undead itu mendekat gadis itu langsung menebas kepala mereka sampai putus dari badannya. Beberapa kali dia juga menghindar dan menancapkan bambu runcingnya di kepala para undead.

Teruslah membunuh jika kamu tidak mau menjadi salah satu dari mereka.

Para undead terus berdatangan dari segala arah agar dapat memakan gadis itu. Namun mereka tidak dapat menyentuh sedikit pun dari gadis itu karena gerakannya begitu lincah dan begitu cepat.

Sudah puluhan undead yang dibunuh gadis itu. Sampai keluarlah undead dari salah satu bungker yang tubuhnya sangat besar dan tingginya yang mencapai 2 meter lebih. Dengan cepat undead itu lari ke arah gadis itu, dan gadis itu juga berlari ke arah undead itu.

Ketika gadis itu berada di hadapan undead itu, dia menancapkan bambunya dan bersalto hingga dia berada di atas bahu undead yang masih berlari.  Naik di atas pundaknya, gadis itu menaikkan bambunya dan langsung menancapkan bambunya yang bagian runcing di atas kepalanya.

Tancapan bambu runcingnya di kepala undead itu membuat undead itu membantu dan tiba-tiba badannya terjatuh. Segera gadis itu meloncat dari bahu undead itu dan turun dengan sangat anggun. Kelopak matanya terbuka menampilkan mata coklat yang indah, ditambah hembusan angin membuat rambut hitam kelamnya dimainkan angin membuatnya tampak sangat cantik. Berjalan santai menuju ke sebuah pesawat mewah atau jet pribadi, gadis itu masuk ke dalamnya.

Pemandangan di dalamnya sungguh mewah, namun hal itu tidak membuat gadis itu tergoda untuk duduk atau melihat-lihat sekitarnya. Gadis itu terus berjalan ke depan, tempat para pilot duduk. Menatap segala tombol aneh, gadis itu langsung menaruh tasnya di kursi dan membawa bambu serta sabitnya kembali keluar. Sampai di luar, Gadis itu menuju ke salah satu bungker. Membukanya dengan kasar hingga membuat para undead di dalamnya langsung berjalan ke arahnya. Di dalam bungker itu terdapat sekitar 10 undead. Berjalan santai, gadis itu langsung menebas atau menusuk dengan bambu para undead yang datang ke arahnya. Tiba-tiba datang undead dari depan, dan kiri-kanannya. Menundukkan badannya, menancapkan bambu ke salah satu undead di samping kanannya kemudian dia menghindar dari cengkeraman kedua undead yang masih ada. Berjalan mundur, dia mengambil sesuatu di balik jaketnya.

Mengeluarkan sebuah pisau kecil, gadis itu berlari cepat ke arah kedua undead itu sambil memegang sabit dan pisau. Sampai di depan undead tersebut, dia langsung menebas salah satu undead dan menancapkan pisau kecilnya di leher undead satunya dan menariknya ke atas hingga membelah wajahnya sampai ke otak.

Tanpa menyadari ada undead lain datang menyergap gadis itu. Undead itu langsung menggigit lengan sang gadis dengan ganas. Gadis itu berontak, dia langsung menendang undead itu hingga membuatnya tersungkur di lantai. Menginjakkan kakinya di perut sang undead, gadis itu tiba-tiba membuat sepatu botnya mengeluarkan duri-duri tajam di bawah sepatunya dan dia langsung menginjak kepala sang undead hingga membuat kepalanya hancur lebur.

Jangan sampai kamu terkena cakaran terutama gigitan mereka, karena hal itu dapat membuatmu menjadi 'salah satu dari mereka'

Memegang lengannya yang terkena gigitan undead itu membuat gadis itu menahan perih yang sangat sakit. Air mata terlihat menetes di pipi sang gadis. Badannya terus mengeluarkan keringat, dapat dia rasakan badannya terasa panas beberapa saat kemudian dingin dan begitu seterusnya. Rasa sakit itu datang lagi, dapat dia rasakan luka bekas gigitan undead itu terasa sangat menyakitkan seperti di taburi garam atau di berikan perasan jeruk nipis. Napasnya terengah-engah dan dia merasa seakan oksigen semakin menipis.

Di saat kamu tergigit, kamu tidak akan bisa menyembuhkannya atau pun mendapat penawarnya. Karena virus itu dibuat tanpa ada penawar.

Menggigit bibir bawahnya gadis itu berteriak tanpa suara, hingga membuat bibirnya berdarah dan menetes keluar. Tangannya yang memegang lengannya terkulai lemas. Membuka matanya, gadis itu menatap kosong ke depan.

Terkecuali kamu menemukan penawar hidup.

Mata sang gadis yang awalnya berwarna coklat kini berwarna merah terang seperti darah. Lengannya yang tadi terluka perlahan-lahan tertutup dengan sendirinya. Mengeluarkan seringai menakutkan, gadis itu tiba-tiba langsung berdiri dan berlari keluar bungker menuju bungker lainnya.

Membuka dengan paksa bungker itu, gadis itu membuat para undead berjalan ke arahnya. Gadis itu tampak sangat senang, tiba-tiba kuku tangannya memanjang. Berlari ke arah para undead di menusukkan kukunya ke kepala para undead membuatnya merasa sangat senang. Semakin banyak dia membunuh semakin besar tawanya dan rasa senangnya.

Setelah membunuh para undead yang ada di bungker itu, tiba-tiba dia langsung terjatuh di tumpukan para undead.

Matanya kembali berwarna coklat, namun kelopak matanya perlahan-lahan tertutup. Sebelum dia pingsan, dia terlihat berbicara lirih.





"tunggulah aku, kakak. Aku akan datang, Rangga"

 TBC.

Nightmare [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang