5:00 WIB
Mungkin kebanyakan orang tidak menyukai hari Senin terutama untuk anak sekolah, menurut mereka hari senin adalah hari yang buruk, dimana kita harus memulai aktifitas. Tetapi tidak untuk Berliana Agatha."Okey. Topi udah, buku udah, handphone udah. Ahh yaa dasi!!"
"Liana cepat keluar kita sarapan dulu." Teriak Yulia, ibu Liana
"Ah iya mah sebentar." teriak Liana
Sambil mencari-cari dasi sekolah menengah atasnya.Setelah beberapa menit mencari dasi, dengan pakaian rapi berseragam SMA Wijaya Liana pun bergegas keluar dari kamar menuju meja makan. Dimana terlihat mama, papa, dan ka Dave di meja makan yang sudah bersiapa-siap untuk sarapan.
"Selamat pagi semua!!" Sapa Liana dengan riang.
"Pagi!!!" Sahut mereka berbarengan.
Yang sedang melahap makanan yang ada dihadapannya."Mmm pah hari ini aku mau bawa motor sendiri. Boleh kan pah?" dengan puppy eyesnya Liana memohon kepada papanya.
Ya. Sabtu kemarin dia terjatuh dari motor yang membuat kakinya patah dan susah untuk digerakkan.
"Tapi kaki kamu kan...."
"Ahh papah tenang aja kaki aku udah gakpapa kok percaya deh liat nih. Tuh gapapa kan." Potong Liana sambil berdiri dan menggerakkan kakinya untuk memberi tahu papanya bahwa dia sudah baik-baik saja.
"Yaudah iya deh papah izinin" ucap papa sambil memotong roti yang ada dihadapannya.
"Aaaaa mamkasih papah"
Dengan senang Liana pun menghampiri papanya dan menciumi pipi papanya."Kalo gitu aku berangkat dulu. Dah papah, mamah, bang Dave. Bang Dave kuliah yang benar jangan pacaran mulu" ledek Liana sambil berlari meninggal kan meja makan.
"Sialan lu. Untung adek gue lo" teriak Dave.
"Tapi kamu belum sarapan Liana." Teriak Yulia
"Aku sarapan disekolah mah. Aku berangkat." Teriak Liana
"Hati-hati" ucap Ferdhi, papahnya Liana
*******
Dengan pakaian berwarna putih, almet biru mudanya dan rok abu-abunya Liana memasuki area Sekolah Wijaya.Anjirr pagi-pagi udah ada yang bikin adem aja. Batin Liana sambil memperhatikan seseorang yang sedang berlari mengejar bola basket bersama kawannya di tengah lapangan.
Ya Dio Putra Adiwijaya yang membuat Liana dan cewek-cewek SMA Wijaya tak berkedip jika sudah melihat muka tampan sang kapten basket tersebut.
"Woii!!" Teriak Zulfa, sahabat Liana
"Anjirr lo bikin kaget gue aja dah" sahut Liana dengan muka datarnya.
"Bukannya kekelas malah diam aja disini. Ngapain sih lo?" Tanya Zulfa dengan wajah keponya.
"Hah hmm.. Ah itu...."
"AHH GUE TAU LU PASTI LAGI LIATIN DIO KAN? LIAT TUH HEBAT BANGET YA DIA MAIN BASKETNYA?" Potong Zulfa sambil melihat kearah Dio yang sedang bermain basket di lapangan.
Plakk
"Duhhh. Kok gue ditabok sih?"
"Tuh mulut bisa gak sih toa nya ditinggal dulu dirumah." Dengan muka datarnya Liana pergi meninggalkan Zulfa yang berdiam diri mematung.
"Tuh anak kurang obat kali ya." Ucap Zulfa sambil berlari menyusuri koridor.
*****
Mungkin ini cerita gak jelas. Kalo banyak yang salah maafmaaf aja baru pertama kali nulis cerita :(
Makasih vote dan komennya ☺️😘
KAMU SEDANG MEMBACA
TROUBLE
Teen FictionBerliana Agatha Cewek yang mangangumi ketampanan seorang Dio. Tapi dia hanya bisa mengaguminya dalam diam.dengan sikapnya yang polos dan wajahnya yang cantik membuat dia terlihat lucu di mata kaum adam. Dio Putra Adiwijaya cowok most wanted di sekol...