"barang apa yang diselipkan?" tanya ezyy dengan wajah penasaran. "aku tidak tau, saat kami tanya ke chanyeol, dia hanya menggelengkan kepalanya" jawab chen. "kalau kau mau tau tanya saja sendiri pada chanyeol noona" kata kai yang sampai sekarang masih berlutut.
' cklek '
"victory..." gumam asia dengan nada sedikit tidak suka. "siapa yang sakit?" tanya sean sambil meletakkan beberapa dokumen diatas meja. "kenapa kau bisa disini?" tanya asia sambil melipatkan kedua tangannya.
"kami disuruh menggantikan kim saem yang sedang hamil" kata vrans yang ikut masuk ke dalam ruangan. "dia sakit apa? kenapa mukanya lebam begini?" tanya daffaro yang kini berdiri. "bukan urusanmu, keluarlah" kata abon dengan pelan.
"aku sudah diberi izin untuk mengurus klinik ini" kata sean yang kini berjalan mendekat ke arah mereka semua. "aku bilang jangan buat keributan disini, keluarlah" kata abon untuk kesekian kalinya.
"keributan apa? bukankah kalian yang seharusnya keluar aku ini sudah diberi izin" jawab sean dengan sedikit tidak senang. "kalau jika sudah diberitahu keluar, ya keluar saja" kata sehun yang mulai menghalangi mereka semua.
"wow ice prince! kau mau berlagak keren?" kata daffaro yang kini berhadapan sehun dengan raut wajah tidak senang.
'Cklek' seseorang masuk ke bilik klinik tersebut.
"kalau kau memegangnya, akan kubunuh kau" kata chanyeol yang kini sudah bertenger dipintu klinik. "wow satu pangeran lagi mau berlagak keren" ejek alvaro yang kini berada di samping daffaro.
"diam kau!" kata sehun yang kini melayangkan sebuah pukulan. "HEI!!! kalian keluar saja jika mau memulai keributan! jangan ribut disini ! " bentak abon yang kini menampakkan ekspresi tidak senangnya.
"sudah, aku tau niat kalian baik, tapi kumohon demi kebaikan dan biar adil ayo kita semua keluar, biar para wanita yang menjaga" kata chen menengahi.
*saat semuanya berjalan ke arah pintu*
"chanyeol kau harus disini sampai aley bangun" kata abon sambil menatap chanyeol. "aku tidak mau" balas chanyeol dengan raut wajah jengkel. "ini bukan permintaan tapi perintah! demi tuhan kau membuatku jengkel" kata abon yang kini berjalan mendekati chanyeol.
"jika aku bilang aku.... 'BUAK!' kini abon melayangkan sebuah tinju ke perut chanyeol sampai chanyeol tersungkur kesakitan. "ini tidak ada artinya dengan apa yang sudah kau lakukan kepada aley, ingat aku tidak sedang bermain denganmu" kata abon yang kini berjalan dan duduk kembali.
"maaf zyy memang begitu sifat chanyeol, aku tau chanyeol salah karena dia bertindak sejauh ini, tapi kalian juga harus tau apa yang chanyeol rasakan, akan kujelaskan jika aley sudah terbangun" kata abon sambil mengusap bahu ezyy.
*beberapa jam kemudian*
"mmh ... " guman aley yang kini membuka matanya perlahan. "dia sudah bangun, syukurlah" kata asia yang kini tersenyum lega. "aku ada dimana?" tanya aley dengan wajah kebingunan .
"kau sedang berada di klinik, apa sekarang kau sudah berasa lebih baik?" tanya abon sambil mengelus pelan telapak tangan aley. "seluruh badanku terasa sakit" keluh aley sambil merintih.
"sebentar, aku ambilkan dulu obatnya" kata asia smabil berjalan ke arah lemari. "ezyy..." gumam aley sambil melihat kesekeliling. "hikss... maafkan aku ley... aku minta maaf" kata ezyy yang sedari tadi menitikan air matanya.
"ayo diminum dulu obatnya" kata asia sambil mengambil obat dan segelas air hangat dan dibantu oleh ezyy.
"ley, aku tau chanyeol melakukan kesalahan aku sama sekali tidak membenarkan itu, tapi aku mengerti kenapa chanyeol bisa melakukan hal yang diluar akal sehat" kata abon dengan nada pelan.
"aku benar benar minta maaf mewakili chanyeol, dia sepupuku, dan dia sangat sensitif jika seseorang menyebut ibunya. aku tidak membela chanyeol, tapi sebagai sepupunya aku rasa kau berhak tau, ibunya sangat berarti untuknya" lanjut abon dengan raut wajah sedih.
"kenapa kau malah menjelaskan hal itu? itu tidak penting lagi untukku, aku hanya perlu minta maaf bukan? jika kau sudah bangun dan sudah mengerti aku pergi" kata chanyeol yang kini membuka pintu dan keluar ruangan.
'cklek!' , 'blam!'
"brengsek akan kubuat dia terkapar" desis asia sambil meninju angin. "apa yang terjadi? walaupun ada salah kata? apa itu tidak berlebihan?" tanya ezyy dengan nada mengintimidasi.
"tanteku lebih tepatnya ibu chanyeol sudah meninggal akibat depresi akut, dan kejadian meninggal itu disaksikan langsung oleh chanyeol, ibunya gantung diri, aku benar benar minta maaf tapi aku harap semoga kau bisa mengerti perasaannya.
"maaf aku juga bersalah, aku tidak marah ataupun dendam, kami memang sama sama bersalah" kata aley yang kini mulai terisak. "tidak apa apa ley ini memang salah chanyeol, aku akan berbicara dengannya, kau harus istirahat terlebih dahulu" kata abon yang berjalan kearah pintu keluar.
"aku akan pergi kekantin untuk membeli bubur, biar ezyy yang menemanimu dulu" kata asia yang ikut keluar ruangan. "makasih, zyy jangan menangis aku sudah tidak kenapa napa, kita sama sama bersalah" kata aley sambil mengenggam tangan ezyy.
- to be continued -
//abon bellaetrix!!DISCLAIMER: seluruh cerita, karakter, dan alur merupakan karangan saya sendiri kecuali untuk beberapa nama tokoh.
! WARNING !
JIKA TAK SUKA, MAKA JANGAN DI BACA, JIKA INGIN MENGKRITIK, GUNAKAN BAHASA YANG SOPAN DAN TAK MENYINDIR. JUJUR SAYA ADALAH ORANG YANG SANGAT PERASA DAN PEKA. JIKA REVIEW KAMU HANYA BERISI SINDIRAN DAN HUJATAN, LEBIH BAIK UNTUK TIDAK MEINGGALKAN REVIEW APAPUN!!!! NO PLAGIARISM PLEASE !!!
💗 semua orang layak
mendapatkan
kesempatan kedua 💗

KAMU SEDANG MEMBACA
CHANGES
FanfictionRE-PUBLISH . aley dan ezyy awalnya mendapatkan beasiswa di Seoul High School dan berteman dengan kawanan 'THE WOLF'. Jika dilihat mereka hanya siswa-siswi biasa yang masih sekolah, tanpa tahu mereka adalah cucu-cucu dari kelompok mafia yang paling...