prolog

2.3K 104 12
                                    

Dari kejauhan terlihatlah kedua kakak beradik bermain dengan ceria. Namun keceriaan itu hanya sesaat, sebelum perdebatan kecil itu terjadi...

"Onii-chan, Sasu udah bilang. Lempal-kan Bola itu ke alah Sasu, bukan ke alah lain!" runtuk Sasuke kecil kesal, dengan wajah cemberut yang ia tunjukkan pada sang Kakak. Ucapannya yang masih belum pasih mengatakan huruf-R dengan jelas, semakin membuatnya terlihat gemas.

"Maafkan Nii-san yah Sasu?" balasnya terlihat menyesal

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Maafkan Nii-san yah Sasu?" balasnya terlihat menyesal. "Hm, baiklah. Sekarang bisa tolong ambilkan Bolanya Sasu-chan?"

"Kenapa harus Sasu yang ambil. Kan itu salah Onii-chan!" runtuknya kesal sembari menggembungkan kedua belah pipinya.

"Nii-san mau ketempat Okaa-san terlebih dahulu. Tidak akan lama, Nii-san janji?" Balasnya sembari tersenyum, Itachi menyentil jidat adik kesayangannya pelan dengan kedua jari telunjuknya.

"Baiklah. Tapi jangan lama" ucap Sasuke kecil sedikit kesal, yang langsung dibalas senyuman lembut sang kakak.

Padahal mereka jarang sekali menghabiskan waktu bersama seperti ini. Kakaknya semenjak sekolah di luar negeri jarang sekali bisa bermain dengannya.

Setelah mencari cukup lama tidak jauh dari arahnya berdiri, Sasuke kecil akhirnya menemukan Bola itu. Sayangnya Bola itu tersangkut diatas ranting Pohon Sakura, Pohon yang cukup terbilang tinggi dari tubuh kecilnya.

Sedikit demi sedikit Sasuke kecil mencoba memanjat pohon itu. Namun ketika tangan kecilnya hampir menyentuh Bola.

"HEY!! Sedang apa kau!" teriak seorang anak mengejutkan, dan kemudian .....

BRUK!

Brak!

"Akh!"

"kyaaaaa....."

Aneh, Sasuke tidak merasakan sakit ataupun nyeri setelah apa yang ia alami barusan. Penasaran ia pun membuka matanya perlahan, pertama yang ia lihat adalah merah muda.

Lebih tepatnya helaian merah muda seorang gadis yang tertidur di bawahnya. Mendapati tubuhnya menindih seorang gadis kecil yang terbilang kecil di bandingkan dengannya. Sasuke segera mengangkat tubuhnya dan duduk disamping gadis itu.

Dilihat dari wajahnya, gadis itu terpejam seperti tengah tertidur. Sasuke kecil memiringkan kepalanya lucu, otak cerdasnya berpikir itu tidak mungkin. Kata Itachi jika seseorang tertidur karena sebuah kecelakaan kemungkinan orang itu tengah pingsan dan dapat disimpulkan gadis merah muda-nya ini pasti tengah pingsan.

Jika diperhatikan usia gadis kecil itu tak terpaut jauh. Hanya terpaut satu setengah taun lebih muda darinya yang saat ini berumur 6 tahun.

Beberapa saat kemudian gadis kecil itu pun siuman. Sasuke kecil yang melihatnya segera meminta maaf karena telah menimpanya sampai gadis kecil itu tak sadarkan diri dan gadis kecil itu pun sama meminta maaf pada Sasuke kecil karena telah mengagetkannya sewaktu dia mengambil bola. Karena bosan akhirnya gadis kecil itu pun mengajak Sasuke kecil bermain.

"Hm.. An'no, Ke-kenapa bolanya gak di ambil? " cicit gadis kecil itu gugup sambil menundukkan kepalanya.

"Gak-gak mau!" geleng Sasuke kecil imut sambil mengembungkan kedua belah pipinya.

"Eh, Kenapa?" Tanya gadis itu penasaran sambil menatap wajah Sasuke serius.

"Yah, Gak mau aja. Hm... Kenapa memangnya? " tanya Sasuke kecil cepat, sambil balik menatap gadis kecil itu tepat dikedua mata hijaunya.

Terkejut, gadis kecil itu pun segera memalingkan kepalanya kesamping sembari menunduk.

"Gak-gak apa. " cicit gadis itu merona.

Tiba-tiba...

Wussh!....

Angin berhembus menerpa wajah gadis kecil itu. Sasuke kecil hanya bisa terpaku menatapnya. 'cantik' satu kata yang terpikirkan olehnya, ketika helaian sophpink merah muda gadis kecil itu terterpa angin.

 'cantik' satu kata yang terpikirkan olehnya, ketika helaian sophpink merah muda gadis kecil itu terterpa angin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hingga sebuah perpisahan itu pun tidak terelakan. Ketika itu Sasuke kecil memberikan sebuah gelang peninggalan sang kakek pada gadis kecil itu dan berjanji jika mereka sudah besar nanti gadis kecil itu pun harus mengembalikannya. Sayang diantara mereka berdua tidak ada yang memberitahukan nama mereka masing-masing.

"Sasu dari mana saja? Nii-san mencari mu kemana-mana. Ayo kita pulang, Tou-san dan Oka-san sudah menunggu kita di mobil..." ucapnya terdengar begitu khawatir.

"Hn, Ayo kita pelgi" balasnya cadel yang dibalas gelengan kepala sang kakak, memaklumi tingkah adiknya yang kadang sulit dipahami.

Sekali lagi Sasuke kecil menoleh kebelakang. Melihat pohon sakura itu kembali.

'Ya, suatu saat nanti aku akan kembali lagi. Menagih janji itu. Janji yang harus ditepati. Bukankah sebuah janji memang harus ditepati? ' pikir Sasuke kecil sambil mengeratkan pegangan tangannya.

Merasakan itu, Itachi menatap adiknya lembut "Ada apa Sasu?..."

"Tidak ada. Ayo pelgi Onii-chan?" Tarik Adiknya cepat menuju parkiran, tempat mobil kedua orang tua mereka menunggu. Tanpa mengatakan sesuatu.

Ya, sebuah janji memang harus ditepati bukan pikir Sasuke lagi meyakinkan.

Janji anak kecil yang mungkin bisa terlupakan.
Namun, bukankah tuhan itu maha tahu.
Tak peduli ia anak kecil atau orang tua,
Tuhan pasti akan melakukan sesuatu 'hal' yang mungkin bisa terjadi.

Bukankah takdir itu maha tahu dari sudut pandang mereka.

***

Cherry trees
.
Disclamer:
Naruto ©Masashi kishimoto
Original Story by NenadaZumachi

For new jurney of Sasusaku

Cherry Trees ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang