Kicauan burung-burung seakan seperti alunan musik indah di pagi hari, bahkan aroma basah masih tercium jelas pasca hujan semalam, tetesan air yang jatuh dari ranting pun menambah kesan indah yang dapat kau dengar. Hutan yang begitu terkesan asri, tidak ada seorang pun yang pernah menyentuh tempat tersebut. Kalian tau mengapa?
Alasannya hanya satu, siapapun yang memasuki kawasan tersebut, ia hilang begitu saja, tanpa jejak. Mereka meyakini, hutan tersebut di kelilingi oleh penduduk kasat mata, dimana tempat tersebut tak ada satu pun yang dapat melihat penghuninya. Mereka meyakini ini. Mereka yakin ada penghuni yang tinggal di sana, dan penduduk sekitar hutan tersebut melarang anak-anak mereka bermain, bahkan mendatangi hutan tersebut. Kalian pasti tau alasannya. Mereka tak ingin kehilangan sanak keluarga begitu saja.
Sepasang kaki telanjang putih mulus berjalan dengan begitu riang menelusuri hutan tersebut, bahkan ia berputar seraya meluapkan perasaan senangnya. Ia pun bersenandung, sepertinya ia sangat bahagia. Langkahnya pun berhenti saat di gerbang pembatas, ia tersenyum dan melirik ke arah belakang, setelah memastikan tak ada yang mengikutinya, ia mulai melangkahkan kakinya keluar hutan tersebut.
"Hari ini kau datang? Aku sudah mencium aroma keberadaanmu. Aku akan membawamu untuk tinggal bersama sayang." Bibir Cherry itu pun menyunggingkan senyum manisnya, ia berjalan menuju kawasan penduduk, tak ada satu pun dari mereka melihat kedatangan namja cantik bermata Doe tersebut. Namja cantik itu terus berjalan hingga berhenti di sebuah mansion yang begitu indah, mansion yang di kelilingi oleh taman yang terawat cantik. Jaejoong namja cantik itu pun memasuki pekarangan mansion tersebut, ia tersenyum melihat seorang pria yang turun dari mobil mewah berwarna hitam, pria yang begitu tampan, tubuh yang tinggi dan kekar, bahkan garis kasar pada wajahnya membuat kesan manly pria tersebut. Pria itu tersenyum mendapati penyambutan kedatangannya dari beberapa maid, Jaejoong semakin merona melihat pria tersebut.
"Selamat datang Tuan muda." Ujar para maid.
"Terima kasih Ajhuma." Ujar ramah Yunho – pria tampan tersebut.
"Bagaimana perjalanan anda? Sudah sangat lama anda tidak kemari tuan muda." Yunho pun tersenyum.
"Sebenarnya Appa dan Umma pun melarang aku kemari, sejak kejadian 7 tahun lalu, sepertinya Umma masih trauma Ajhuma."
"Jelas saja, anda di temukan dengan kondisi tidak sadar dekat hutan. Tidak ada yang pernah berani mendekati hutan itu tuan muda, warga di sini mempercayai bahwa disana ada kehidupan lain, dan banyak sekali penghuninya yang tidak dapat kita lihat. Siapa yang memasuki hutan itu, hilang begitu saja." Yunho hanya terkekeh mendengar yang di ceritakan maidnya tersebut, bagaimana bisa ada cerita konyol semacam itu? Masih sangat teringat jelas oleh Yunho, ia sering memasuki hutan tersebut, dan keluar dengan mudahnya.
"Ajhuma itu hanya omong kosong orang-orang, toh aku bisa kembali dan tak terjadi apapun bukan? saat itu aku hanya terjatuh, dan pingsan. Umma saja yang terlalu cemas. Jika hutan itu berbahaya mana mungkin temanku tinggal disana."
"Teman?" Yunho pun mengangguk.
"Ya, namanya Jaejoong, setiap aku kemari dia selalu datang. Dia sangat cantik Ajhuma. Alasanku kembali kemari ingin bertemunya. Bagaimana ya dia sekarang, apa semakin cantik?" Yunho tersenyum membayangkan wajah cantik Jaejoong, sementara itu Jaejoong tersenyum mendengar apa yang Yunho ucapkan, Jaejoong terus menatap Yunho dari kejauhan.
"Aku merindukanmu Yun." Guman Jaejoong. Yunho pun terdiam seketika, ia seperti mendengar suara Jaejoong, apakah ia benar-benar merindukan Jaejoong? Batin Yunho.
KAMU SEDANG MEMBACA
(IM)POSSIBLE✔
FanfictionTak peduli akan duniaku dan duniamu, pada intinya kau milikku dan harus bersamaku. kemarilah tinggal bersamaku di duniaku. Aku yakin, tidak ada kata tidak mungkin untuk kita, Jung Yunho.