Seperti hari biasanya, ia selalu riang tanpa merasa ada beban masalah yang menerpanya. Ia hanya menebar tawanya bersama Alma di sepanjang koridor menuju kantin.
Menyusuri koridor itu tanpa mengenakan alas kaki. Terkadang berlari dan terkadang mengendap-ngendap sesuai keadaan sekitar. Apa ada guru atau tidak. Kalau ada guru mereka akan mengendap-ngendap lalu berlari sekuat tenaga agar tidak ketahuan kalau mereka sedang 'menyeker' ke kantin.
Sampai saat itu, perjalanan nyeker mereka masih berlangsung dengan santainya. Hingga mereka berdua melewati kelas itu. Bertemu dengan dua bola mata teduh itu. Lalu, Reina mengukir senyum dengan pipinya yang bersemu. Begitu juga dengan cowok itu. Ia tersenyum juga ke arah Reina tanpa mengucap sepatah katapun.
Mereka hanya saling tatap dan tersenyum dalam diam. Kemudian, Reina memberanikan dirinya untuk memanggil nama cowok itu.
"Alvan," sapanya.
"Iyaa." balas cowok itu yang semakin melebarkan senyumannya.
Sungguh, Reina tak berani menatap cowok itu. Ia langsung mempercepat langkahnya. Meninggalkan Alvan yang masih menatapnya. Berjalan dengan jantung yang masih berdegup dengan kencang. Menahan rasa yang membuncah pada hatinya.
"Anjas berani nyapa!" ledek Alma setelah sudah agak jauh dari jangkauan pendengaran Alvan.
Reina mengerucutkan bibirnya. "Anjir ya, itu aja udah ser-ser an jantung gua." katanya yang langsung membuat Alma terkekeh.
Kadang, rasa itu mampu merubah siapapun yang tadinya gak tau malu jadi malu-malu. Rasa itu juga selalu membuat intuisi siapapun mengarah pada seseorang yang mereka cintai.
Dan inilah kisah Reina. Dimana intuisinya selalu mengarah pada cowok itu. Alvan Ibrahim, idola kaum hawa.
Cerita yang diselingi oleh sedikit kisah kecil dari dua sahabatnya. Rio dan Ninda.
***
Jadi, sebelum kalian berkomentar yang macem-macem, saya jelasin dulu ya tentang konsep cerita ini.
Oke, disini, saya gak cuma nyeritain tentang Reina aja. Saya akan ngebuat cerita pada bagian Rio dan Ninda bersama pasangannya mereka masing-masing. Biar kalian juga gak bosen sama konflik kehidupan Reina.
Soalnya kan tertera juga dibagian sinopsis kalau cerita ini khusus untuk kalian yang sedang jatuh cinta. Makannya ada beberapa kisah disini.
Jadi gitu. Gak masalah kan? hehe.
KAMU SEDANG MEMBACA
Intuisi [ Completed ]
Non-FictionEntah bagaimana, pikiranku itu selalu mengarah ke kamu. Gimanapun kamu, selalu aja aku pikirin. Artinya, kamu itu istimewa. Bahkan, lebih dari istimewa. #9 in non-fiction - 23rd June, 2017 #18 in non-fiction - 5th June, 2017 #34 in non-fictiom - 19...