Chapter 7 ; Rindu itu Pekat

1.6K 133 5
                                    

Rintikkan air hujan semakin membasahi kota itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rintikkan air hujan semakin membasahi kota itu. Aroma air yang menyatu dengan tanah mulai tercium di indera penciuman. Hujan seakan merubah suasana yang ada.

Dari suasana sorak sorai di lapangan saat mereka tengah asyik menonton anak cowok bermain futsal, harus berubah menjadi suara desahan kecewa. Lalu, suara yang meramaikan kelas semakin lama semakin senyap dikarenakan mereka asyik tertidur pulas dibangku belakang kelas.

Lalu, suasana hati beberapa orang mendadak berubah. Seperti Reina yang senang karena hujan, Alma yang merasa tenang karena hujan dan Rio yang merasa sendu karena hujan.

"Ngapa dah gua ya, tiap hujan galau mulu." rutuk Rio kepada Reina, Alma dan Wildan.

"Ye, elu mah mau hujan atau kaga juga galau mulu mikirin Raisa!" sahut Wildan sambil tertawa. Diikuti oleh tawa Reina dan Alma.

Rio hanya mendengus kesal mendengar tawa ketiga temannya itu. Lalu menopang dagunya menggunakan tangan kanannya.

"Apa dah, Yo, gak pantes banget galau gitu. Muka lu tuh ga pantes kek gitu." cerocos Wildan sambil tertawa.

"Berisik lu!" decak Rio.

"Yo, pengen baca puisi Reina gak tentang rindu? Cocok banget sih itu buat lo. AHAHAHA." kata Alma.

"Nih, Yo, ada dihalaman belakang binder gue!" ucap Reina sambil menyodorkan bindernya dihadapan Rio.


Rindu

Rasa itu datang
dan mengikat batinku dalam kesendirian malam..

Senyuman indah itu,
bagai hujan kala malam.
Sejuk dan menenangkan
kala melihatnya..

Membuat rasa rindu ini
semakin terasa di relung jiwa..

Ini puisi sederhana.
Puisi sederhana,
untuk kamu yang ku cinta..

- r

"Anjing, gua banget!" pekik Rio setelah selesai membaca deretan sajak abal milik Reina itu.

"Setdah, selo bang!" ucap Alma.

Rio kemudian terkekeh, "Ya lagian ya anjir pas banget gitu tai." balasnya sambil memandangi binder Reina sekali lagi sebelum menutupnya.

"Alay." desis Reina dan Wildan bersamaan yang hanya dibalas tatapan tajam Rio. Setelah itu mereka berdua sama-sama tercengir.

Lalu setelah itu mereka kembali tenggelam dalam lamunan masing-masing. Tak terkecuali Rio. Ia juga ikut tenggelam dalam lamunannya.

Memikirkan Raisa yang entahlah kabarnya.

Pernahkah kalian merasakan rasanya merindukan seseorang yang sangat berarti dalam hidup kalian? Ah, tentunya semuanya pasti merasakan hal itu. Salah satu obat rindu ya bertemu. Tetapi bertemu dengan gadis itu tak semudah seperti Rio membalikkan telapak tangannya.

Rio selalu berdoa di setiap sepertiga malamnya. Meminta semesta berkonspirasi dengannya agar bisa dipertemukan dengan Raisa secara tiba-tiba di tengah jalan atau dimanapun itu. Pasalnya, gadisnya ini tak kunjung mau diajak untuk bertemu.

Pertanyaan Rio saat ini dan entah sampai kapan akan diajukan adalah, kenapa? Kenapa gadis itu enggan?

Hujan semakin deras seakan mengerti tentang perasaannya yang minta dihujani agar terasa lebih segar. Namun sepertinya sebanyak apapun tak dapat membantunya.

Rio baru merasakan rasanya merindukan seseorang terlalu pekat sampai ia merasa kelam.

Raisa memang selalu bisa merubah Rio dengan mudahnya.

*

bsk udh mau 2017 aja. ga kerasa 2016 udah berlalu secepat ini.

semua experience Reina di 2016 sangat2 menyimpan sesuatu yang apa ya? sesuatu yang bener2 punya banyak pelajaran banget. terutama untuk para pembaca sekalian dan diri saya sendiri.

saya mau ngucapin terimakasih ke kalian semua sudah memenuhi notif wattpad saya. mulai dari kalian yang super excited dengan cerita Hujan & Semesta, dan Reina beserta one shot dan sequelnya ini.

tahun 2016 merupakan tahun yang paling saya favoritkan saat ini. karena di tahun ini saya bisa memberikan kalian sebuah cerita yang memiliki suatu pelajaran hidup untuk kalian, para pembaca saya. dan di tahun ini saya beruntung masih diberi kesempatan hidup untuk kembali menceritakan kisah kehidupan saya. beruntung bisa mengenal Arya yang mengajari saya gimana caranya berjuang. beruntung bisa sekelas dengan orang2 hebat yang selalu ada aja lawakannya. dan beruntung bisa mengenal Alvan yang sampai sekarang selalu bisa membuat saya tertawa.

2016 akan saya kenang. semoga di tahun berikutnya semuanya akan lebih baik dan saya bisa memberikan new experience saya yg lebih seru buat para pembaca.

terima kasih semuanya 😊

best regards,
feelslikerain_

Intuisi [ Completed ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang