Yang paling kucinta, Yang paling hebat menyakiti.

6 1 0
                                    


Athena POV

Selamat pagi! namaku Athena, aku dua puluh tiga tahun. Mahasiswa tingkat akhir di fakultas seni tari, aku kuliah di negeri singa seberang nusantara, singapura.
Negara sejuta kenangan untukku.
Dan sekarang aku sedang dalam perjalanan menuju Ibu kota jakarta, kota kelahiranku dan rumah untuk ragaku, namun bukan hatiku.

Waktu menunjukan pukul 13:00 wib.
Aku tiba di bandara international soekarno hatta dan langsung bergegas menuju rumah ku, tapi di perjalanan aku memutuskan untuk membeli kopi di sebuah coffee shop yang tidak sengaja aku lihat.
Namun mataku tertuju pada satu orang di luar jendela saat aku sedang memesan kopi, pria berbadan cukup tinggi dan penampilan yang rapih sedang berjalan sambil memainkan hand phonenya.
dia adalah pria yang sepertinya aku kenal. Bahkan sangat aku kenal. Dia kah itu? Sedang apa dia disini? Hatiku berkata itu dia. Namun logika ku ikut bersuara, itu bukan dia. Hanya pikiranmu yang membuat semua orang adalah dia. Tapi kali ini, aku yakin kalau pria itu adalah dia.
Arka, cinta pertamaku.
Ini seringkali terjadi, aku sering menemukanya di tempat tempat tak terduga namun hanya dari kejauhan.
Tapi mengapa disaat aku yakin seperti ini, aku hanya bisa melihatnya dari kejauhan dan kaki ku enggan untuk berjalan menghampirinya? Campur aduk rasanya, rindu cemas gelisah ego dan cinta jadi satu saat ini. Badanku lemas dan tidak bisa berbuat apa apa, hanya hatiku berbicara dan mengatakan bahwa aku rindu.
Dan aku kembali melanjutkan perjalananku ke rumah, dengan rasa penasaran.

Setibanya aku di rumah, aku melihat mama yang sedang menutup pintu rumah dan hendak pergi dengan mobilnya, bersamaan dengan aku yang baru turun dari taxi.

"Mamaaa! Mau kemana?" Sapaku dengan sangat ceria dan bersemangat.

"Hah? Loh? Eh.. Ini kamu beneran dik?"
Balas mama yang tidak percaya bahwa aku disini, sambil mengusap usap wajahku

"Yaiiyalah.. Mama mau kemana? Aku baru pulang lho, masa mau di tinggal" jawabku manja.

"KAMU NGAPAIN PULANG? NGGA KULIAH?" jawab mama yang seolah baru sadar jika ini adalah anaknya.

"Yaampun, anaknya baru dateng bukanya di suruh masuk dulu"

"Iya yaudah yuk masuk masuk.." Ajak mama dan sambil membantu mengangkat barang bawaanku.

Rumah. Rumah inilah yang tumbuh besar bersamaku, rumah yang penuh kenangan baik senang ataupun sedih. enam bulan aku tidak pulang ke rumah ini, walaupun baru enam bulan tapi rindu ku sudah seperti sepuluh tahun tidak pulang.

Aku duduk di sofa ruang tamu, dan mama menyiapkan minum untukku sambil mengajakku bicara.

"Jadi dalam rangka apa kamu pulang dik? Nggak ngomong ngomong lagi, ada apa?"

"Kerjaan ma, ada film baru.."

"Ooh film apa? Bukan film porno kan? Ngga pake cium ciuman?"

"Maa.."

Oh iya. Aku memang bekerja sebagai seniman, terutama seni tari dan seni peran. Dan aku mencintai pekerjaanku ^o^

Mama. Wanita luar biasa yang selalu mendukung dalam segala hal yang aku lakukan, dia tidak pernah berharap lebih dari anak anaknya. Dia hanya bisa mendukung dan memberikan masukan, dia yang selalu ada disaat kami butuh sandaran, kasihnya sepanjang masa. Tapi mama ku ini adalah ibu ibu sosialita yang eksis, social butterflies lah, dan seringkali mengadakan acara makan makan atau sekedar kumpul arisan di rumah, yang membuat aku selalu menghindar dari teman temanya, kenapa? Yahh kalian mengerti lah.

Mama pun menghampiri ku dengan secangkir teh dan memelukku dengan erat.

"Mama kangenn deh udah enam bulan ga ketemu, kamu sibuk banget ya disana? Telfon mama aja jarang, btw dik pacar kamu yang bener yang mana sih? Temen temen mama bilang kamu pacaran sama si A, acara gossip bilang kamu sama si B, tapi di social media kamu sama sekali ngga ada foto foto deket sama cowok.. Mama udah pingin calon mantu lho"

Okay. Its time to find a thousands reason, sorry mum, i always win this argument ;) whos with me? Raise your hand up!

"Maa.. Aku belum punya pacar, udahlah nanti juga pasti aku kenalin kalo ada"

"Atau jangan jangan kamu ngga suka cowok ya? Terakhir kamu kenalin pacar ke mama itu sudah empat tahun lalu lho, mama gamau bahas dia.. Cuma.."

"Maa stop. Mama sabar aja, aku masih normal dan waras kok, cuman semua akan ada waktunya, okay?"

"Iya tapi kan seengganya kamu punya pacaf serius gitu lho.. Jangan sampe mama jodohin kamu ya"

"Yaa jangan dong ma, udah yaah cup cup" kecup ku di pipi mama.

"Apa jangan jangan.. Dik, udah empat tahun kamu masih belum bisa ikhlas?"

Dan aku diam.
Ma.. Aku baru saja menemukanya lagi disaat tingkat keikhlasanku sudah hampir sempurna, aku harus apa?

Lalu ku pergi meninggalkan mama dan berjalan menuju kamar tidurku. Tujuanku pergi ke kamar hanya untuk istirahat dan mempersiapkan segala sesuatu, terutama pikiran dan fisik yang harus fit 100%

Ku pejamkan mata dan berusaha untuk tidur, berharap esok akan bangun dengan kebahagiaan,walau pikiranku masih menyebut nyebut namanya.
Arka.. Arka.. Arka.. Dan A..
Dan aku larut bersama dengan namanya.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Oct 24, 2016 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

ATHENA. {Si magnet cinta}Where stories live. Discover now