Mata bulatnya melebar. Bibir tipisnya merekah. Rambut panjangnya terurai rapi. Yah,aku hanya bisa menatap dari jauh.
"Lirik aku,please!" Harapku dalam hati.
Entah sudah berapa lama aku duduk termenung di taman sekolah sambil memperhatikan wanita idaman ku.
"Senja!
Teriak seseorang memanggilnya. Dia melambaikan tangan dan menuju ke arah ku sambil tersenyum.
Tiba-tiba saja badanku terasa kaku. Sial, tenyata seseorang itu adalah Dinda.
Dinda menoleh ke arahku sambil tersenyum licik. Aku berdecak kesal dan memalingkan wajah ke bawah.
"Hai,Din." Sapa Senja dengan senyuman yang lebar.
Aku yang di tepat di depan mereka hanya bisa menundukkan kepala.
"Ah,sial kau,Din."kesalku dengan suara pelan.
Tiba-tiba dia menoleh ke arahku. Dinda pun ikut menoleh. Aku makin salah tingkah. Kemudian bangkit dan pura-pura mencari sesuatu.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Senja Yang Malang
Randomharuskah kita saling menatap tanpa harus saling menyapa?