Part 2

799 43 3
                                    

Yang belum baca part 1 :
http://www.wattpad.com/32658014?utm_source=web:reading&utm_medium=link
http://m.wattpad.com/32658014?utm_source=web:reading&utm_medium=link

Justin dan Sammy berhenti didepan sebuah hotel mewah yang begitu tinggi. Mereka turun dari mobil yang mengantarkannya dari Jacksonville sampai Detroit. Supir itu mengatakan, ia hanya bisa mengantarkan sampai sini, kecuali Justin akan membayar lebih.  

                “Apa yang akan kita lakukan di hotel ini Justin?” Justin berjalan sangat cepat didepan Sammy hingga pertanyaan yang Sammy lontarkan hampir tak didengar olehnya. Dengan susah payah Sammy mengikuti langkah besar Justin.

                “Beristirahat. Menceritakan apa tujuan kita.” Kata Justin berbisik tanpa menatap Sammy. Mata Justin menelusuri setiap sudut lobby hotel. Menyelidiki sesuatu kemudian berjalan kearah resepsionis. Ada dua resepsionis disana, satu pria dan satu wanita. Resepsionis itu menatap aneh kearah mereka—lebih tepatnya Sammy. Karena Justin mengenakan setelan yang sangat rapi sekali tidak seperti  Sammy, urak-urakan. Bahkan salah satu dari resepsionis itu sempat berpikir gadis ini datang dari kota bawah.

                “Berapa sewa satu hari?” tanya Justin pada mereka. Resepsionis wanita menjawab, “Lima bulan untuk kamar standar.” Sammy melotot tak percaya. Lima bulan? Itu mahal sekali.

                “Aku ambil satu kamar termewah.” Sammy melirik Justin dengan tatapan “Kau gila” Justin menaikan bahunya tak peduli. Bahkan waktu Justin tinggal 20 tahun kurang.

                “Perlu kubawakan barang kalian?” kali ini si resepsionis pria yang menawarkan.

                “Tidak.”

---

                Sammy baru saja keluar dari kamar mandi. Tubuhnya terasa begitu segar. Ada bath up, dan ia bisa memakai air hangat dengan water heater. Demi Tuhan! Aku ingin sekali mengajak ibuku ke Detroit dan tinggal disini selama kami bisa meski hanya 1 hari, Sammy membayangkan.

                Justin terduduk dibalkon seraya menyesap anggur ditangannya. Otaknya sedang berpikir bagaimana ia melaksanakan misi dengan lancar. Sammy sedikit bingung, Justin seperti sudah terbiasa dengan kehidupan Detroit. Justin juga tahu jika warga disini selalu memakai jas dan gaun santai sebagai pakaian sehari-hari. Maka dari itu ia memakai setelan jas kesini. Tidak seperti Sammy terlihat bodoh. Ia selalu menganga kagum dengan semua yang ada disini hingga sebuah sabun-pun ia mengangguminya.

                Pemandangannya sangat indah. Gedung pencakar langit hampir berdempetan. Jacksonville jauh berbeda. Gedung tertinggi hanya 10 lantai, gedung hotel bintang lima versi warga Jacksonville. Mungkin hotel tak berbintang versi warga Detroit.

                “Jadi, apa tujuan kita kesini?” Sammy terduduk dikursi sebelah Justin. Justin meliriknya sesaat lalu kembali menatap lurus kedepan lalu menyesap anggur lagi.

                “Sebelumnya, aku belum pernah menceritakan ini pada siapapun.” Justin terkekeh, menggeleng kecil seakan tak percaya akan membongkar cerita ini pada gadis yang baru ditemuinya satu hari lalu—lantas melanjutkan, “Entah mengapa aku akan menceritakan ini padamu.” Ia meletakan gelas anggur itu dimeja disampingnya lalu menghembuskan nafas berat. Merileksasikan dirinya sebelum mulai bercerita.

                “Ayahku, seorang pengusaha di Detroit mempunyai simpanan Timer Box satu juta tahun. Kita akan mengambilnya besok.” Tubuh Sammy membeku seketika. Terkejut. Antara Justin pendatang dari Detroit serta kotak keabadian itu. Apa dirinya sedang mimpi? Satu juta tahun. Benar-benar manusia satu juta tahun. Sammy menelan ludah dengan susah payah membayangkan box itu ditangannya.

[TWOSHOOT] Your Existence #BLSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang