Titik Balik

20 1 0
                                    


Seperti hari-hari biasa setiap pulang kerja, saya menatap dalam kepada jendela kantor. Sebenarnya saya menatap langit di balik jendela kaca itu, penuh dengan awan dan angin yang bertiup. Dalam hati, saya bergumam pada diri sendiri "mungkin pulang akan tertunda, karena hujan akan segera turun".

Suasana sudah semakin sore dan jam digital di komputer sudah menunjukkan hampir setengah 6, hujan mulai menitik-nitik perlahan seolah menolak keinginan saya untuk segera pulang.

Sebenarnya, beberapa hari belakangan ini ada suatu perasaan yang sungguh berkecamuk dalam batin saya. Perasaan yang datangnya dari tuhan. Perasaan yang sebenarnya lebih mirip akan panggilan. Panggilan rasa bersalah atas apa-apa yang telah saya lakukan di dunia ini, yang tidak sesuai syariat-Nya. Beberapa kali saya menangis di doa-doa panjang, atau ditengah-tengah sujud malam, karena saya sendiri merasa "Apakah Allah akan mengampuni dosa-dosa saya ini? Apakah Allah akan mengabulkan do'a panjang saya?". Banyak saya ucapkan istighfar atas keingin tahuan saya yang takabur itu. Pertanyaan-pertanyaan yang berujung penyesalan.

Sungguh memang keimanan itu mutlak harus dicari dan diperjuangkan. Saya terus menangis dan terus menerus merasa sakit akan kejadian dunia, sampai pada suatu titik dimana saya merasa semuanya akan baik-baik saja, karena satu hal yang saya temukan jauh, jauh, di dalam lubuk hati saya.

Karena saya percaya Allah Subhanahuwata'ala. Zat pencipta yang berkekuatan maha dahsyat.

Allah memiliki kekuatan yang lebih besar dari segalanya di muka bumi ini.

Allah maha pencipta.

Allah maha membolak balikkan hati.

Allah akan selalu mencintai umat-Nya yang taat.

Allah maha tahu segala apapun yang terjadi dan apa yang akan terjadi.

Dan begitulah, belakangan ini saya berfikir untuk berubah. Berubah menjadi seseorang yang taat. Saya ingin dicintai oleh Allah karena Allah tidak pernah mengecewakan umat-Nya yang taat.

for real action, saya membuat list untuk diri saya sendiri.

list yang senantiasa saya bawa-bawa di notepad ponsel saya:

1. Sholat 5 waktu di awal waktu sholat.

2. Khatam Al-Qur'an as soon as possible.

3. Menutupi aurat sesuai dengan hakikatnya.

4. perbanyak sodaqoh.

5. jaga lisan dan perbuatan sesuai syariat islam.

hardcopynya menempel tepat di bawah layar monitor kantor saya ditulis dengan pulpen tinta biru diatas secarik post-it bewarna kuning, diantara simulasi-simulasi pekerjaan saya. hanya tinggal tunggu waktu kapan bisa di realisasikan.

saya hanya tersenyum... dan akhirnya bangkit dari ruang kerja saya. berjalan menuju sensor sidik jari untuk absen pulang.

"saya akan mulai dari perbaiki sholat saya, mulai dari malam ini", saya membatin.

dan dengan niat yang sudah begitu menggebu-gebu untuk direalisasikan, malam itu saya sholat dan membuka Al-Qur'an kecil lama saya, kemudian membaca Surat Al-Fatihah di halaman paling depan.

setelah ayat ke-7, saya kembali tersenyum kemudian melanjutkan dengan melafadz-kan "Aliflaaamiiim" kemudian saya tidak berhenti sampai hati saya benar-benar lega........

karena tidak pernah ada kata terlambat untuk berubah, sebelum Allah memanggil kita kembali ke-sisi-Nya.

مقصدWhere stories live. Discover now