1. Mr. Headstone

1.3K 196 36
                                    

"Tidak masalah."

Soojung mengerutkan alisnya. Tidak masalah?

"Kim Jongin, aku serius." Soojung mendengus. Ini bukan masalah enteng. Disetiap keluarga akan menginginkan seorang bayi mungil dirumah mereka. Belum lagi para mertua yang terkadang memiliki keinginan wajar untuk menimang cucu dan tak jarang mereka ikut merecoki rumah tangga anak-anak mereka demi mendapatkan sebongkah bayi.

Disini Jung Soojung telah memperingatkan Jongin untuk tidak menikahinya karena ia memiliki sebuah kekurangan. Yaitu infertil. Dan akan lebih baik jika pria itu mundur sekarang.

Seringaian pria itu terbit, "Jangan terlalu serius. Kau akan cepat tua."

Soojung langsung menghantam kepala Jongin dengan buku tebalnya, "Brengsek! Jangan main-main!" Dengus Soojung kesal. Ini bukan masalah sepele yang bisa dijadikan lelucon. Soojung tidak ingin hidupnya tertekan karena orang-orang yang tidak bisa menerima keadaannya.

Jongin meringis dan mengusap belakanh kepalanya. Sial, ia lupa Soojung adalah wanita berjiwa anjing galak. Pria itu menarik nafas dan kembali menatap Soojung. Ia tidak boleh terlihat seperti pria lemah, bukan? Tentu saja.

"Baik. Aku serius, honey. Itu bukan masalah untukku." Jongin menganggukan kepalanya. Pria itu meringis pelan saat rasa sakit dikepalanya kembali. "Kita bisa mengadopsi anak. Atau kita bisa mencari program-program kehamilan. Banyak jalan untuk memiliki anak. Jika kau memang ingin punya anak." Jongin berkata.

Soojung menyandarkan punggungnya pada kursi taman. "Kau tidak merasa itu bukan masalah?" Terdengar nada tidak percaya diantara kalimat gadis itu.

Jongin mendengus. "Kau masih tidak percaya?"

"Mungkin kau merasa ini bukan masalah. Tapi, keluargamu mungkin akan berkata lain." Soojung berkata dengan datar. Ia harus mengantisipasi bukan?

Jongin bersedekap, "Itu yang kau pikirkan sekarang?" Tanya pria itu, "Jika keluargaku tidak merasa keberatan, apa kau ingin menerima ajakanku ini?" Tanya Jongin.

Soojung mengangkat bahunya, "Akan aku pertimbangkan."

Jongin mendengus, "Tidak. Kau harus menerimaku."

***


Soojung membersihkan wajahnya dari sisa-sisa busa. Ia mengusap wajahnya dan menatap pantulan dirinya dari cermin. Wanita itu membasahi bibirnya.

Ini terasa aneh. Tiba-tiba Kim Jongin mengajaknya untuk menikah. Ia tidak mengerti dengan apa yang pria itu pikirkan untuk urusan ini.

Ia telah mengenal Jongin selama kuranh lebih dua tahun. Ia tak pernah menebak jika pria itu akan memutuskan untuk menjalin hubungan serius. Sebelumnya ia sempat sangsi apakah Jongin memiliki orientasi seksual yang normal. Pria itu memang pria bebas. Tapi, pria itu bukan datang ke bar untuk bermain dengan wanita-wanita disana. Ia datang kesana setelah ia menikmati pekerjaan luar biasanya di kantor dan diapartemennya, menikmati dentuman musik yang membuat kepala nyaris pecah dan menari sepanjang malam.

Jongin pria yang bertanggung jawab. Terutama pada pekerjaannya karena ia adalah seorang workaholic. Jongin adalah seorang konsultan pajak yang dibayar perjam dengan lembaran dolar merangkap seniman yang menyimpan puluhan kanfas didalam ruangan pribadinya untuk ia sulap menjadi sebuah mahakarya jutaan dolar. Pria itu juga memiliki wajah yang cukup menarik, warna kulit yang seksi dan tubuh atletis. Banyak wanita yang akan melemparkan diri pada pria itu tanpa diminta.

Jongin sempurna dan Soojung tidak menginginkan pria sempurna untuk dirinya. Mungkin orang-orang akan menyebut sebagai perempuan tidak tahu diri jika ia menolak Jongin.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Oct 30, 2016 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Merlot And RaisinWhere stories live. Discover now