Prolog

144 2 5
                                    


Nama ku Aldi. Aku seorang mahasiwa di sebuah universitas negri di Semarang bernama Universitas Diponegoro. Aku mengambil jurusan Hubungan International di Fakultas Ilmu Sosial dan Politik dan saat ini sudah menginjak semester 2.

Aku ngekost didekat fakultas tempat ku belajar, tepatnya di Baskoro dengan biaya 550rb/bulan dan sudah disertai wifi dengan kecepatan yang cukup kencang.

Hari kamis, aku berangkat kuliah seperti biasanya dipagi hari untuk mengikuti perkuliahan Pendidikan Kewarganegaraan.

Aku sampai dikelas pukul 06.47 pagi dan disana sudah banyak orang yang sudah datang. Aku kemudian mengambil bangku yang paling belakang dan menyapa beberapa temanku.

"Yo mas bro, ngga ada tugas kan buat mata kuliah ini?" (Aku)

Ya, aku minggu lalu nggak masuk karena kesiangan dan hebatnya baru nanyanya sekarang ehehehe...

"Oh, nggak ada. Gimana, Sehat?" (Robbil)

Itu adalah kawan ku bernama Robbil, meskipun baru satu semester, tapi kami sudah cukup kenal dekat. Dia memiliki postur sedikit gemuk dan bertubuh tegap dengan kulit sawo matang.

"Yaaaah, begitulah..." (Aku)

"Haha, tetap semangat, di." (Robbil)

Meskipun dibilangin begitu, aku pun langsung menurunkan kepalaku ke kursi dan mengambil sikap tidur dalam duduk karena masih sedikit mengantuk. Kemudian aku mendengar percakapan dari beberapa teman yang ada disebelah kananku.

"Bro, tau gak? Kemarin malam katanya ada mahasiswa yang ngeliat kuntilanak dijalan menuju Widya Puraya dari Fisip pas lagi diperjalanan pulang menuju kost-annya sendirian. Muka setannya bener-bener hancur kata dia." (Jevlin)

"Iya, emang horror ntuh tempat. Beberapa hari yang lalu juga teman sekamarku ngeliat ntuh hantu dan tanpa pikir panjang dia pun langsung lari. Pulang-pulang wajahnya bener-bener pucat dan langsung tidur dan baru bangun besok sorenya." (Emir)

"Eh, kayaknya kok akhir-akhir ini ntuh hantu sering nongol ya? Kok aku jadi takut kalau misal mau ke Widya Puraya." (Amalia)

"Ya asal selama ngerjainnya nggak malem-malem sih ngga masalah." (Jevlin)

"Tetap baca ayat kursi ketika melewati tempat itu, selama dibawah perlindungan Allah, semuanya akan baik-baik saja 'kok" (Emir)

"Iya sih, lagian aku juga nggak bakal kesana malem-malem kalau ga ada keperluan mendadak." (Amalia)

Tiga orang yang sedang berbicara itu adalah Jevlin, Emir dan Amalia. Jevlin memiliki perawakan kurus putih dan rada tinggi dengan wajah seperti orang Amerika Latin. Emir memiliki tubuh sedang dengan kulit sawo mateng dan sedikit brewok diwajahnya, dia ntah kenapa memiliki aura seorang ustad yang cukup kental dalam dirinya. Sementara Amalia seorang wanita dengan proporsi tubuh yang bisa dibilang ideal, berkulit cukup putih dengan rambut lurus panjang yang bagian depannya diikat kebelakang.

Widya Puraya atau biasa disingkat WP oleh kalangan-kalangan mahasiswa. WP ini bisa disebut sebagai gedung serbaguna, tapi aku belum pernah menelusuri WP lebih jauh selain perpustakaannya. Ngomong-ngomong WP memiliki 2 gedung, perpustakaan ada di gedung belakangnya, tepatnya dilantai 2. Perpustakaannya ini memiliki banyak sekali buku untuk berbagai macam jurusan dan didukung oleh komputer dengan spesifikasi yang cukup tinggi, internet kecepatan tinggi, AC, dan fasilitas-fasilitas pendukung yang cukup memanjakan lainnya.

Tempat diantara FISIP dan WP memang cukup angker. Konon katanya disana pernah ada seorang mahasiswi yang kena begal dan terbunuh karena terjatuh dari motornya disana, kemungkinan karena abis ditendang-tendang para pembegal karena dia tidak mau berhenti dan kemudian terjatuh dan tewas seketika. Tubuhnya hilang ntah kemana dan tidak bisa ditemukan. Ditambah lagi lebatnya pepohonan yang tumbuh disana menambah keangkeran tempat tersebut.

"Oi! Tidur mulu lu kerjaannya, niat kuliah ga elu, di?" (Jevlin)

"Ahaha.. Maklum ngantuk, semalaman ngegame terus. Tidur cuma sejam doang." (Aku)

"Hadeeh, jangan sampe lupa belajar." (Emir)

"Ehehehe.." (Aku)

Dosen kemudian masuk, dan karena rasa kantuk ini sudah tidak tertahankan, akupun kemudian tidur ditengah-tengah perkuliahan.

*Tolong jangan ditiru ya...

Sore harinya, aku ingin mengerjakan tugas mata kuliah Globalisasi karena besok sudah harus dikumpulkan. Namun...

"Pantek lah, wifi pake mati segala... Mana tugas harus dikumpulin besok 'lagi. Terpaksa lah aku pergi ke WP buat numpang wifi."

Aku pun keluar dari kamar dan melihat router wifi yang terpasang di lantai dua. Tuh kan bener aja mati wifinya, sialan dah. Mana kata para senior dosennya ga kenal ampun 'lagi.

Terpaksa dah, akupun pergi ke WP, tidak lupa sebelum pergi untuk makan terlebih dahulu.

Aku hanya berjalan kaki dari kost ku ke WP karena selain jaraknya terlalu dekat, sekitar 10 menitan, berjalan kaki pun juga membuat tubuh jadi tambah sehat.

Aku kemudian tiba di WP, tepatnya dibawah perpusnya selang 40 menit kemudian sejak aku keluar dari kamar ku.

Dan begitu tugas selesai, tanpa sadar waktu sudah menunjukan pukul 22.13 WIB.

Eh... udah malem aja? Dan... Perasaan tadi masih rame dah, kok tiba-tiba udah ga ada orang gini? Duuh, mana tadi pagi malah dengerin ntuh kisah horror lagi. Mau ga mau ya aku harus pulang.

Aku berjalan keluar dari pintu WP dengan perasaan was-was. Eeeer... semoga setannya ngga nongol, semoga setannya ngga nongol...

Tapi asli dah, kok aku bisa ngga sadar gini ya kalau udah malem, waktu memang terlewat sangat cepat kalau sedang fokus mengerjakan sesuatu.

Suasananya bener-bener dingin, sepi, sunyi, dan gelap, lampu penerangan pun ada beberapa yang tidak menyala.

Aku sampai di sebuah turunan dan bentar lagi menuju daerah yang katanya angker itu. Semoga saja setannya ngga muncul, asli dah merinding banget ini badan.

Tiba-tiba saja terdengar samar-samar suara ciak ayam dan bau aroma bunga melati.

Eh? Suara samar-samar apa ini? Bau melati? Seingatku nggak ada bunga melati deh disekitar sini... Bentar-bentar, kalau ngga salah aku kayak pernah baca deh disuatu situs waktu itu tentang tanda-tanda kemunculan hantu dan salah satunya ini... Eh?

Wajahku pun tiba-tiba menjadi pucat. Dan tiba-tiba...

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 10, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

KuntilanakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang